Benarkah iOS Lebih Aman daripada Android? Ini Fakta Keamanan Terbarunya!

⁠Adimas Herviana . December 08, 2025

Foto: PCMag

Teknologi.Id - Diskusi soal keamanan sistem operasi kembali menjadi pembahasan seiring meningkatnya ancaman saber di perangkat mobile. Smartphone Ini bukan sekedar alat komunikasi, melainkan pusat aktivitas digital yang menyimpan data pribadi, informasi finansial, hingga akses ke layanan penting lainnya. Tidak mengherankan isu ini menjadi salah satu faktor utama dalam memilih perangkat. 

Dalam pembahasan ini, banyak pihak yang beranggapan bahwa IOS lebih aman dibandingkan Android. Klaim ini muncul dikarenakan ekosistem Apple yang dikenal tertutup, terstandarisasi dan disiplin dalam memberikan pembaruan sistem. Apple mengontrol penuh perangkat keras, sistem operasi, hingga distribusi aplikasi melalui App Store, sehingga celah keamanan relatif lebih sedikit.

Sebaliknya, Android sering dicap lebih rentan. Sifat yang terbuka, mendukung lintas produsen, serta distribusi sistem yang terfragmentasi membuat Android memiliki lebih banyak titik rawan. Fragmentasi update menyebabkan sebagian perangkat tidak lagi menerima patch keamanan, sehingga lebih mudah dieksploitasi oleh Malware atau Spyware.

Namun pertanyaan muncul “Apakah benar klaim iOS menjadi jauh lebih aman secara menyeluruh atau sekedar hanya pembahasan semata karena persepsi publik?” 

Baca juga: Geger! India Minta iPhone Dipasang Aplikasi Pelacak, Apple Tegas Menolak

 Kontrol Ketat Apple Ekosistem yang Seragam

Apple mengontrol penuh hardware, sistem operasi hingga distribusi aplikasi melalui App Store. Sistem keamanan seperti Secure Enclave memastikan data biometrik tetap terenkripsi masih perangkat diretas. Perangkat terbaru seperti iphone 17 bahkan sudah dilengkapi Memori Integrity Enforcement (MIE), teknologi yang mencegah serangan Spyware dan eksploitasi memori. 

Apple dikenal memberi dukungan pembaruan keamanan panjang, sekitar 5 hingga 6 tahun, sehingga pengguna iPhone lama tetap bisa menikmati patch terbaru, dengan demikian IOS lebih konsisten Dalam standar keamanan dibanding Android.

Fragmentasi Android, Resiko dan Kelebihan

Android sebagai sistem open-source menawarkan fleksibilitas tetapi juga membuka celah resiko. Praktik sideloading aplikasi dari aplikasi luar Play Store, meningkatkan peluang Malware masuk. Menurut laporan Kaspersky, lebih dari 12 juta pengguna Android menjadi target Malware pada tahun 2025, dengan peningkatan 27% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski begitu, tidak semua perangkat Android berada pada level keamanan yang sama. Produsen tertentu menambahkan proteksi ekstra. Samsung Knox, memberikan perlindungan berlapis pada perangkat Galaxy, sementara Google pixel menghadirkan chip keamanan Titan M2 dan menjanjikan hingga 7 tahun pembaruan keamanan.

Mana yang lebih privasi, Apple atau Google?

Apple menekankan bahwa privasi adalah hak dasar pengguna. Fitur seperti App Tracking Transparency mewajibkan aplikasi meminta izin sebelum melacak aplikasi. IOS juga memberikan indikator visual jika kamera atau microphone digunakan. 

Google juga makin serius soal privasi, tetapi karena sebagian besar pendapatan berasal dari iklan berbasis data, pendekatan yang dianggap kurang maksimal. Meski Android sudah memiliki pengaturan izin aplikasi, konsistensinya belum kita Apple.

Ancaman Malware Android Jadi Target Utama

Android ada sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia, sehingga menjadi target utama pembuat malware. Data menunjukkan lebih dari 80% malware mobile ditemukan di Android, akan tetapi bukan berarti iPhone lebih kebal. Kasus Spyware Pegasus membuktikan bahwa iOS juga bisa ditembus tanpa sepengetahuan keturunan. 

Statistik 2024 menunjukkan bahwa perangkat Android 50 kali lebih mungkin terinfeksi Malware dibandingkan IOS, tetapi serangan Phishing justru lebih tinggi pada iPhone, dengan 26% perangkat iOS menjadi target PhiShing, dibanding 12% kepada Android.

Baca juga: Android dan iPhone Kini Bisa Kirim File ala AirDrop: Quick Share Resmi Kompatibel

Jadi Mana yang Lebih Aman?

Jika dilihat dari desain sistem, pendekatan tertutup Apple memang membuat iOS lebih sulit ditembus dan lebih konsisten. Android secara logis memiliki lebih banyak titik rawan karena sifatnya yang terbuka dan variasi produsen. Akan tetapi, keamanan tidak hanya soal platform tapi juga pola pengguna. 

Penggunaan Android yang disiplin dilakukan update, tidak sembarangan menginstal aplikasi, serta memanfaatkan fitur keamanan bawaan Knox atau Titan M2 tetap bisa menikmati sistem yang aman. Begitu pula pengguna iOS tetap harus waspada terhadap PhiShing dan Spyware.

Akhirnya Pengguna yang Harus Beradaptasi

Pendapat bahwa “Android kurang aman” tidak sebetulnya tepat. Yang benar standarisasi Android lebih kompleks karena variasi produsen dan tingkat pembaharuan yang berbeda-beda. IOS memang lebih kuat secara struktur, tetapi Android modern dengan patch rutin dan proteksi tambahan bisa setara. 

Keamanan smartphone pada akhirnya bergantung pada kombinasi platform, produsen, dan perilaku pengguna itu sendiri. Dengan ancaman siber yang terus meningkat disiplin update dan kesadaran privasi menjadi faktor penentu utama.



Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)

Share :