China Luncurkan 100 Model AI Tantang ChatGPT, Google Gemini, dan Microsoft Copilot

Elysa Magrisia Herdiani . September 23, 2024

Teknologi.id - China kini semakin menunjukkan posisinya sebagai pemimpin dalam perkembangan Artificial Intelligence (AI) generatif global, berkat langkah-langkah inovatif dari raksasa teknologi seperti Alibaba, Baidu, Tencent, JD.com, dan Huawei. Mereka telah meluncurkan model AI canggih yang menyaingi inovasi dari Barat seperti ChatGPT dari OpenAI, Google Gemini, hingga Microsoft Copilot. Melalui berbagai inovasi ini, China membangun potensi besar untuk mengubah industri mulai dari otomotif, e-commerce, hingga penelitian ilmiah.

1. Alibaba Qwen dan Tongyi Qianwen: Solusi AI Open Source untuk Bisnis

Alibaba memimpin dalam pengembangan model AI generatif melalui peluncuran model Qwen dan Tongyi Qianwen. Model-model ini mampu bersaing dengan GPT-4, dan salah satu keunggulannya adalah keterbukaan platformnya (open source). Ini memungkinkan berbagai perusahaan untuk membangun aplikasi berbasis AI tanpa harus melatih model mereka sendiri dari nol, yang tentunya memakan waktu dan biaya yang besar.

Dalam hal aplikasi bisnis, Alibaba telah mengintegrasikan Qwen ke dalam beberapa layanan unggulan seperti DingTalk untuk komunikasi internal perusahaan dan Tmall, platform e-commerce milik Alibaba. Ini menunjukkan bahwa model AI generatif tidak hanya berfungsi untuk membuat teks atau gambar, tetapi juga mampu memberikan solusi bisnis yang komprehensif, termasuk meningkatkan efisiensi dan analitik bisnis.

Tongyi Qianwen, yang merupakan evolusi dari Qwen, dioptimalkan untuk berbagai sektor industri. Misalnya, model ini dapat digunakan untuk customer service otomatis, manajemen konten, dan bahkan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan berbasis data di perusahaan besar.

Baca juga: Microsoft Paksa Pengguna Update Windows 11 ke 23H2, Cek Fitur Baru yang Wajib Dicoba!

2. Baidu Ernie 4.0: Model AI yang Dirancang untuk Menyaingi GPT-4

Tidak mau kalah, Baidu meluncurkan model AI generatif terbaru, yaitu Ernie 4.0. Model ini diklaim memiliki kemampuan yang mampu menyaingi GPT-4 dari OpenAI. Salah satu fokus utama dari pengembangan Ernie adalah pada pemahaman bahasa alami yang sangat mendalam, serta kemampuan dalam menghasilkan teks yang lebih kontekstual dan relevan.

Ernie 4.0 tidak hanya digunakan untuk membuat teks atau analisis bahasa, tetapi juga telah diterapkan di sektor-sektor seperti mobil otonom dan komputasi awan. Ini menjadikannya sebagai salah satu inovasi terdepan di dunia AI global, dan memiliki potensi besar untuk mengubah cara industri teknologi beroperasi. Dengan fitur analitik prediktif dan kemampuannya dalam penanganan data besar, Ernie 4.0 sangat relevan untuk aplikasi industri dan bisnis.

3. Tencent Hunyuan: AI dengan Fokus Solusi Spesifik Industri

Tencent, yang selama ini lebih dikenal sebagai raksasa di bidang gaming dan media sosial, juga tidak ketinggalan dalam persaingan AI. Model AI mereka yang dikenal dengan nama Hunyuan dirancang dengan pendekatan yang lebih spesifik, di mana model ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan industri keuangan, media, dan pendidikan. Dengan memanfaatkan Model as a Service (MaaS), Tencent memungkinkan bisnis untuk menggunakan AI yang telah dioptimalkan tanpa perlu membangun sistem dari awal.

Keunggulan Hunyuan terletak pada kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan spesifik industri, membuatnya sangat fleksibel untuk berbagai aplikasi, mulai dari analisis pasar hingga otomasi konten. Tencent berfokus pada menghadirkan AI yang tidak hanya canggih secara teknis, tetapi juga berorientasi pada hasil di setiap sektor yang mereka masuki.

Baca juga: YouTube Rilis Fitur Hype: Solusi Bagi Kreator Kecil Perluas Jangkauan dan Popularitas

 

4. JD.com dan Huawei: Pendekatan Praktis dalam AI untuk Berbagai Industri

Selain pemain besar seperti Alibaba, Baidu, dan Tencent, dua perusahaan besar lainnya, yaitu JD.com dan Huawei, juga memainkan peran penting dalam ekosistem AI China. JD.com telah memperkenalkan ChatRhino, model AI yang dirancang khusus untuk sektor logistik dan ritel. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi operasional mereka secara signifikan.

Sementara itu, Huawei dengan model Pangu 3.0 telah membawa AI ke level baru dengan penerapannya dalam sektor energi, farmasi, hingga ramalan cuaca. Pangu 3.0 dirancang untuk memberikan solusi berbasis data besar yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis. Huawei juga berfokus pada penerapan AI dalam penghematan energi dan optimasi proses manufaktur, menjadikannya pemain penting dalam industri teknologi global.

Dampak Bangkitnya Model AI Generatif China terhadap Dunia Teknologi

Kehadiran model-model AI generatif dari China tidak hanya menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan teknologi Barat seperti OpenAI, Google, dan Microsoft, tetapi juga membawa dampak besar bagi perkembangan teknologi global. Model-model seperti Qwen, Ernie, Hunyuan, dan Pangu tidak hanya menunjukkan kehebatan teknologi AI China, tetapi juga memberikan solusi yang sangat spesifik untuk industri-industri besar.

China kini berada di garis depan dalam menciptakan solusi AI pragmatis yang secara langsung berdampak pada efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor. Langkah ini membuktikan bahwa pendekatan China dalam pengembangan AI lebih berfokus pada hasil nyata dan penerapan praktis dalam skala besar​.

Dengan inovasi dari Alibaba, Baidu, Tencent, JD.com, dan Huawei, China semakin memperkuat dominasinya di kancah AI global. Model-model AI ini tidak hanya bersaing dengan raksasa teknologi Barat, tetapi juga menghadirkan solusi yang spesifik untuk berbagai industri. Dari otomasi bisnis hingga analitik prediktif, AI dari China akan terus mendorong revolusi teknologi yang lebih maju di masa depan.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(emh)

 

 

 


Share :