Teknologi.id - Pada Selasa, 6 Juni 2023, terjadi insiden fatal di ITB yang melibatkan Muhammad Rasyid Ghifary alias Fary, seorang mahasiswa berusia 19 tahun dan anggota tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara. Fary tewas saat hendak menguji pesawat nirawak bersayap atau fixed wing UAV dengan misi surveilance.
Menurut Naomi Haswanto, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, latihan tersebut merupakan bagian dari persiapan Kontes Robot Terbang Indonesia.
UAV buatan UKM Aksantara memiliki berat 8,5 kilogram, kecepatan terbang 20 meter per detik, dan stall speed 12 meter per detik. Bentangan sayapnya selebar 2,540 meter, dengan panjang pesawat 1,420 meter dan baling-baling di bagian ekor.
Rekaman video latihan yang diperoleh dari ITB memperlihatkan proses penerbangan UAV di lapangan hijau. Pesawat awalnya ditempatkan pada sepasang rangka secara paralel dengan posisi menanjak namun agak landai. Saat kunci penahan pesawat dilepas melalui tarikan tali, UAV ditarik oleh tali panjang untuk dapat maju sambil terbang.
Baca juga: Uji Coba Pesawat Tanpa Awak Memakan Korban, Mahasiswa ITB Meninggal Dunia
Metode peluncuran pesawat tersebut disebut bungee launcher, sejenis ketapel yang ujung karetnya dikaitkan pada pasak yang ditancapkan ke tanah, seperti yang dijelaskan oleh Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tatacipta Dirgantara.
Namun, saat ujicoba pada Selasa sore, pasak tersebut terlepas dan mengenai Fary. Ternyata, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan berlumpur dan tidak cukup kuat untuk menahannya.
Akibatnya, pasak terlontar dan mengenai rahang bawah kanan Fary. Fary segera dilarikan ke RSAU Lanud Sulaiman, namun dokter menyatakan bahwa detak jantungnya telah berhenti dan tidak ada respons dari pupil matanya. Mahasiswa ITB tersebut dinyatakan meninggal pada pukul 17.44 karena luka tumpul.
Meskipun ITB sedang menyelidiki kejadian ini, UKM Aksantara tidak akan dibekukan dan tetap berpartisipasi dalam Kontes Robot Terbang Indonesia yang akan datang pada bulan September.
G. Prasetyo Adhitama, Direktur Kemaha, menyebut Aksantara sebagai unit kegiatan yang bagus dengan prestasi hingga tingkat internasional.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar