Teknologi.id - Elon Musk, sang CEO dari platform
media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, sedang menghadapi
tantangan keuangan yang serius. Untuk mengatasi masalah ini, ia telah
memutuskan untuk menjual username dan handle yang tidak lagi
digunakan dengan harga yang mengesankan, mencapai angka $50.000. Keputusan ini
diambil sebagai bagian dari strategi untuk menghadapi kesulitan dalam
menghasilkan pendapatan dan menjaga jumlah pengguna yang aktif.
Dalam sebuah laporan yang dikutip
oleh majalah Forbes, tampaknya terdapat sebuah inisiatif internal yang diberi
nama @Handle, yang sedang berupaya untuk membangun sebuah pasar daring
(marketplace) khusus untuk memfasilitasi pembelian username yang telah ditinggalkan tidak terpakai oleh pemilik
aslinya. Menurut laporan tersebut, beberapa username ini bahkan dihargai
setinggi $50.000 atau setara dengan Rp. 777 juta.
Email-email yang dikutip oleh Forbes berasal dari karyawan-karyawan aktif di platform tersebut. Namun, sebagian besar konten email tersebut belum dipublikasikan sepenuhnya untuk melindungi identitas penerima pesan.
Baca juga: Semakin Tak Terduga! Elon Musk Ingin Ubah X Jadi Dating App
Sudah Direncanakan Sejak Awal
Elon Musk juga telah
mengungkapkan pendekatan ini secara terbuka melalui media sosialnya. Pada
Oktober 2022, hanya beberapa hari setelah mengakuisisi platform ini, ia
memastikan bahwa akun yang tidak aktif akan segera mendapatkan perhatian. Bulan
berikutnya, pada November 2022, ia menyatakan niatnya untuk memulai pembebasan username yang tidak aktif mulai bulan
depan. Lalu pada bulan Desember, ia mengumumkan di Twitter bahwa lebih dari 1,5
miliar akun akan segera ‘dibersihkan’ dari platform.
Pada bulan Mei, Musk mengunggah tweet yang menandakan dimulainya "pembersihan" akun-akun yang telah lama tidak aktif, memicu permintaan dari pengguna agar platform ini menghormati akun yang tidak aktif milik pemegang akun yang telah meninggal.
Sementara penjualan username ini melanggar ketentuan layanan platform tersebut, pasar gelap telah muncul untuk memenuhi permintaan akan username yang unik. Dalam hal ini, artikel di Pusat Bantuan platform masih menegaskan larangan untuk menumpuk username, kecuali dalam kasus pelanggaran merek dagang. Selain itu, upaya untuk membeli, menjual, atau meminta pembayaran dalam bentuk apapun sebagai imbalan atas username juga merupakan pelanggaran yang bisa berujung pada penutupan akun secara permanen.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)
Tinggalkan Komentar