vivo Hadirkan Produk Berkualitas dan Bervariasi di Indonesia

Fabian Pratama Kusumah . June 18, 2021

Teknologi.id - Lima tahun lalu atau tahun ketiga memasuki pasar Indonesia, vivo telah menunjukkan komitmen bisnis jangka panjang dengan membangun pusat produksi mandiri di Cikupa, Tangerang, Banten.

Lokasi tersebut dijadikan basis produksi pertama vivo di Asia Tenggara, vivo mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian untuk terus menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia.

Sejalan dengan pengembangan portofolio produk berbagai seri dan pertumbuhan pengguna vivo di Indonesia, vivo melakukan ekspansi pabrik untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi.

Berawal dari satu unit gedung, pusat produksi vivo kini mencakup dua kompleks dengan kapasitas produksi ratusan ribu unit per bulan pada tahun 2020.

Smartphone buatan vivo Indonesia telah melalui proses produksi yang diawasi oleh para ahli. Fasilitas sentra produksi mandiri mengakomodasi vivo dalam memenuhi persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Hal tersebut menjadi perpanjangan tangan vivo dalam menjaga komponen dan produk akhir secara keseluruhan yang dipastikan selalu dalam standar kualitas untuk semua pengguna.

Proses Produksi Ketat dengan Pengujian Multi-level

Di area produksi vivo di Cikupa, ada dua bagian untuk setiap lini, yaitu perakitan dan pengujian.

Perakitan bagian dilakukan secara cepat dengan standar waktu tertentu untuk menyelesaikan setiap bagian pekerjaannya.

Selain itu, setiap komponen yang dirakit diperiksa dengan mesin pengujian super kompleks yang terintegrasi dengan jaringan intranet untuk melacak hasil secara online.

Sistem ini juga memastikan bahwa hanya produk yang lolos tahap pertama dari pos uji yang dapat melanjutkan ke pos uji berikutnya.

Serangkaian pengujian dilakukan pada tahap pengujian, termasuk pengujian konsumsi energi, audio, MMI (kartu SIM/inframerah/sensitivitas/tombol/sensor gravitasi/kompas).

Dilanjutkan dengan pengujian kamera, pengujian komunikasi radio atau jaringan, GPS dan pengujian Wi-Fi.

Area pengujian lainnya dikhususkan untuk pengujian reliabilitas/keandalan smartphone (Aging).

Terdapat deretan rak di dalam ruangan dengan ratusan slot yang dilengkapi dengan jalur pengisian untuk menguji daya tahan baterai setiap unit smartphone yang dihasilkan dari rangkaian lini produksi.

Setelah itu, smartphone tersebut menjalani uji fitur, antara lain uji kamera depan dan belakang, sensor autentikasi sidik jari, dan fitur lain yang disematkan.

Uji fitur ini merupakan tahap akhir dari rangkaian pengujian sebelum smartphone memasuki tahap pengemasan.

Bagi vivo, tahap pengemasan juga merupakan bagian penting dari proses produksi smartphone.

Pengemasan dengan bahan berkualitas merupakan sentuhan akhir vivo dalam mengapresiasi inovasi produk yang dilakukan melalui serangkaian proses kompleks di pabrik.

Setiap smartphone vivo akan diperiksa ulang di antaranya untuk buku manual tambahan, penimbangan unit, dan penyegelan produk akhir untuk pengemasan.

Memastikan Standar Kualitas yang Terbaik

Struktur hardware dari setiap seri smartphone vivo harus diuji di Lab Kontrol Kualitas (QC Lab) secara intensif sebelum dan saat diproduksi massal.

“Melalui ekspansi basis produksi serta fasilitas QC Lab independen, kami ingin memenuhi kebutuhan konsumen setia vivo di Tanah Air dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji dengan standarisasi global,” kata Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia.

Sampel smartphone akan melalui serangkaian pengujian ekstensif, seperti memeriksa daya pada penggunaan tinggi (menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan), ketahanan terhadap suhu panas (50oC -75oC) dan suhu dingin (hingga -20oC), serta uji paparan air.

Selain itu, dengan melakukan simulasi kondisi colokan dan cabut port pengisian daya, sampel ponsel cerdas harus melalui ribuan uji ayunan, uji colokkan dan cabut kabel pengisi daya secara manual dan otomatis oleh penguji profesional.

Selanjutnya di area QC Lab, smartphone juga menjalani uji jatuh menggunakan mesin tertentu yang akan memutar unit ratusan kali untuk menguji ketahanan hardware.

Uji jatuh pada tahap ini adalah jatuh bebas atau tanpa menyesuaikan posisi dan letak jatuhnya. Setiap kali melewati puluhan kali uji jatuh bebas, dilakukan pengecekan kondisi unit sebelum pengujian untuk putaran selanjutnya.

Selain jatuh bebas, berbagai jenis mesin uji jatuh juga akan menguji ketahanan setiap sisi desain smartphone yang dijatuhkan ribuan kali di setiap sisi.

“Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pengalaman produk yang memuaskan bagi konsumen dari tahap produksi hingga purnajual,” kata Edy.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar