Kalah dari GM Irene, Dewa Kipas Disindir GothamChess

Teknologi.id . March 22, 2021
Foto: GothamChess


Teknologi.id - Duel catur antara Dadang Subur atau Dewa Kipas dengan Woman Grand Master Irene Kharisma Sukandar selesai digelar Senin (23/3), sore kemarin.

Pertandingan persahabatan yang diprakarsai oleh Dedy Corbuzier dan disiarkan secara live streaming di kanal YouTube resminya dalam podcast #CloseTheDoor tersebut, berakhir dengan kemenangan telak 3-0 untuk GM Irene.

Usai berakhirnya pertandingan, Levy Rozman alias GothamChess, pecatur yang sempat 'berkonflik' akibat permainan catur daring via Chess.com tersebut memberi sindiran menohok bagi Dewa Kipas.

Melalui akun Twitter @GothamChess, ia mencuitkan sindiran terkait tingkat keakuratan permainan yang ditunjukkan Dewa Kipas dalam pertandingan melawan Irene.

"So Irene_Sukandar has defeated Dewa_Kipas 3-0. His accuracy was less than 40 persen in the games. Over 1 million people watched the match (Jadi Irene Kharisma telah mengalahkan Dewa Kipas 3-0. Akurasinya kurang dari 40 persen dalam permainan itu. Lebih dari 1 juta orang menonton pertandingan tersebut--RED)," tulisnya seperti dikutip beritahits.id.

Baca juga: Meskipun Kalah dari GM Irene, ini ‘Gelar Baru’ Dewa Kipas

GothamChess juga memberi komentar terkait sisi baik dan buruk pertandingan persahabatan yang dimotori oleh Deddy Corbuzier ini.

"Good: Chess can be popular. People who play unfairly will be caught (Bagus: Catur bisa populer. Orang yang bermain curang akan ketahuan--RED)," cuit GothamChess.

"Bad: He won USD 7.000 and is being called brave and won't admit the truth (Buruk: Dia memenangkan USD 7.000 atau Rp 100 juta dan disebut berani dan tidak mau mengakui kebenaran--Red)," lanjutnya.

Sebagai informasi, pada pertandingan persahabatan melawan GM Irene, Dewa Kipas enggan melanjutkan pertandingan babak keempat lantaran ia sudah kalah 0-3 dari Irene.

Baca juga: Lagi Murah! 5 Saham BUMN Ini Sedang Undervalue

Usai beristirahat selama lima menit, Dadang menyatakan tidak ingin melanjutkan pertandingan babak terakhir karena sudah menyadari kekalahannya dari Irene.

"Saya sudah kalah 3-0, mba Irene bagus itu. Saya ada blunder," ujar Dadang.

Ia merasa terus diburu waktu karena tidak terbiasa bermain dalam waktu singkat yakni hanya 10 menit per babaknya, sehingga kesulitan mencari celah Irene. Akibatnya, Dadang justru terus menerus menciptakan blunder dalam permainan.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar