Hati-hati, Serangan Malware Kerap Terjadi Saat WFH

Dira Afiani . August 10, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id - Badan peneliti keamanan siber Indonesia memperingatkan adanya serangan virus malware yang mengincar para pekerja. Kenaikan kasus ini dimulai saat pelaksanaan Work from Home akibat adanya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

Para pekerja dan pihak perusahaan harus lebih waspada terhadap serangan virus ini. Terlebih Indonesia menempati peringkat ketujuh di dunia dalam hal digital yang berbahaya dan di blokir oleh komputer ICS pada periode kedua tahun 2020. Saat ini, dilaporkan bahwa adanya 9 juta kasus malware di Indonesia.

Dilansir dari laporan Karspersky Security Network (KSN) Q-II di Indonesia, setidaknya terdapat satu dari lima pengguna yang hampir terinfeksi virus malware selama kuartal kedua tahun ini.

Perusahaan keamanan siber tersebut mendeteksi dan memblokir sebanyak 18.488.946 ancaman internet pada komputer partisipan anonim KSN di Indonesia. Perolehan angka ini menunjukkan adanya peningkatan sekitar 92% dibandingkan kuartal pertama tahun ini. 

General Manager Karspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, memaparkan bahwa pihaknya terus melihat peningkatan serangan berbasis web, phishing terkait virus corona, dan peningkatan penggunaan bayangan TI. Disamping itu, faktor manusia pun menjadi titik terlemah dalam lanskap dunia siber. Hal inilah yang menjadi penyebab utama perusahaan harus benar-benar memperhatikan kasus malware dengan serius.

Sebagai informasi tambahan, malware juga bisa menyerang melalui drive USB, CD, DVD, dan metode offline lainnya. Perangkat yang terkena malware biasanya akan menyebabkan virus file.

Berikut beberapa cara agar pengguna dan perusahaan dapat terhindar dari serangan malware:

1. Periksa tautan link atau email secara berkala sebelum mengklik link tersebut

2. Edukasi diri mengenai pendidikan siber dan internet

3. Pengetatan data pribadi yang bersifat krusial, karena saling berbagi data sembarangan merupakan penyebab terjadinya kebocoran data

4. Membuat cadangan data yang sekiranya penting serta memperbarui aplikasi di perangkat elektronik secara teratur, guna menghindari kerentanan canggih

5. Menunduh perangkat lunak keamanan tingkat tinggi di setiap perangkat atau PC

6. Melakukan audit keamanan reguler untuk perusahaan

(DA)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar