YONO Ramai di Kalangan Gen Z, Apa Artinya dan Hubungannya dengan YOLO?

Teknologi.id . January 10, 2025
apa arti YONO
Apa arti YONO. Foto: ChatGPT


Teknologi.id - Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup YOLO (You Only Live Once) yang mendorong perilaku spontan dan eksplorasi tanpa batas mulai bergeser ke arah YONO (You Only Need One).

Pergeseran ini mencerminkan perubahan pola pikir masyarakat yang kini lebih berfokus pada kualitas hidup dan makna, daripada sekadar kuantitas dan kesenangan sesaat.

Apa Arti YONO?

YONO adalah konsep yang menekankan bahwa seseorang hanya membutuhkan satu hal yang benar-benar penting untuk mencapai kebahagiaan. Filosofi ini berakar pada prinsip minimalisme dan mindfulness, yang mengajarkan untuk hidup dengan lebih bijak, memilih hal yang benar-benar dibutuhkan, dan meninggalkan kebiasaan konsumsi berlebihan.

Berbeda dengan YOLO yang sering kali mengarah pada keputusan impulsif, YONO mengedepankan pemikiran matang dan keputusan yang penuh pertimbangan. YONO bukan tentang hidup tanpa batas, melainkan tentang hidup dengan batasan yang bermakna.

Baca juga: Ini Arti 100 Kata Slang yang Banyak Gen Z Gunakan di Tahun 2024

Tren YONO di Korea Selatan

Merujuk data dari Nonghyup Bank (NH Bank) Korea Selatan, ramainya tren YONO di Negeri Ginseng tersebut menunjukkan adanya penurunan konsumsi di berbagai sektor:

  • Transaksi makanan di restoran menurun 9% (usia 22-30 tahun) pada periode 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024.
  • Konsumsi kopi di kafe menyusut hingga 13%.
  • Transaksi di pusat perbelanjaan turun sekitar 3%.

Tagar #underconsumption juga ramai di media sosial, di mana masyarakat membagikan video tentang gaya hidup minimalis, pengurangan konsumsi, dan pengelolaan keuangan yang lebih hemat.

Faktor Pendorong Tren YONO

Beberapa faktor yang mendorong adopsi gaya hidup YONO antara lain:

  1. Tingginya biaya hidup: Inflasi yang meningkat membuat masyarakat lebih sadar dalam mengelola keuangan.
  2. Pendapatan yang stagnan: Pertumbuhan pendapatan yang rendah mendorong generasi muda untuk lebih rasional dalam pengeluaran.
  3. Kesadaran lingkungan: Gaya hidup hemat dan minimalis dianggap lebih berkelanjutan, baik secara ekonomi maupun ekologis.

Baca juga: Apa Arti Istilah ‘Let Him Cook’ yang Ramai di Medsos Pasca Debat Capres Kedua?

Manfaat Gaya Hidup YONO

  • Bagi individu: Membantu mengurangi stres keuangan, meningkatkan kebahagiaan, dan menciptakan hidup yang lebih bermakna.
  • Bagi masyarakat: Mengurangi konsumsi berlebihan dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan mendukung keseimbangan ekonomi.

Kesimpulan

Gaya hidup YONO adalah respons terhadap tantangan ekonomi dan sosial masa kini. Dengan mengadopsi pendekatan hidup yang lebih bijak dan bermakna, YONO tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Tren ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada memiliki segalanya, melainkan pada memiliki apa yang benar-benar penting.

(dwk)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar