Teknologi.id - Twitter sedang mengerjakan fitur yang akan membebankan biaya kepada pengguna untuk beberapa konten video, hal ini dilansir langsung dari Twitter.
Disebut sebagai "Video Paywalled," fitur yang menyerupai aplikasi beken, OnlyFans ini akan memungkinkan pembuat konten membebankan biaya kepada pengguna untuk melihat video di platform, fitur baru ini memungkinkan Twitter untuk meniru model bisnis video berbayar yang sudah terlebih dahulu dipakai oleh Onlyfans dan Telegram.
Dilandir dari laman Washington Post, Jumat (4/11/2022), terdapat kemungkinan bahwa fitur ini akan tampak seperti akan digunakan setidaknya sebagian untuk konten dewasa serta sebagian lainnya untuk model-model video fanbase artis yang hanya dapat diakses melalui fitur berbayar.
Baca juga: 5 Janji Elon Musk Setelah Beli Twitter: Edit Twit hingga Super Apps
Laporan tersebut menambahkan bahwa langkah tersebut dapat menempatkan Twitter dalam persaingan dengan situs-situs yang memiliki penekanan pada konten dewasa, seperti Tumblr, Onlyfans, dan yang terbaru telegram.
Di samping itu, dilansir dari The Independent, ada kemungkinan pengguna dapat menggunakan fitur ini untuk membagikan video berhak cipta atau video untuk menipu orang lain.
Beberapa media telah mengidentifikasi risiko yang tinggi mengenai fitur video berbayar Twitter ini. Di mana akan ada risiko yang terkait dengan konten berhak cipta, masalah kepercayaan pembuat atau pengguna, dan kepatuhan hukum. Fitur tersebut akan menjalani tinjauan internal tentang masalah itu sebelum diluncurkan.
Baca juga: Ada 7 TV Swasta Masih Siaran Analog, Mahfud MD: Itu Ilegal!
Tinjauan singkat tentang fitur tersebut direncanakan sebelum dilanjutkan lebih lanjut, menurut Post.
Menurut outlet berita di Amerika Serikat, timeline yang dipercepat hanya memberi tim peninjau internal perusahaan tiga hari untuk memberikan umpan balik mengenai kepantasan dari fitur ini sebelum benar-benar akan dirilis secara publik.
Tidak jelas apakah fitur itu sedang dikembangkan sebelum pengambilalihan perusahaan senilai $44 miliar oleh Elon Musk, tetapi proses akuisisi yang dipercepat mungkin menjadi bagian dari rencana miliarder itu untuk membuat lebih banyak konten berbayar di Twitter. Musk telah mengatakan bahwa dia berencana untuk membebankan biaya kepada pengguna untuk verifikasi.
(MAJ)
Tinggalkan Komentar