Teknologi.id - Ungkapan "All Eyes on Rafah" telah menggema di media sosial, khususnya di platform X (Twitter) dan Instagram, sejak Selasa (28/5/2024). Ungkapan tersebut menjadi bentuk dukungan global bagi warga Rafah, Palestina, yang sedang mengalami serangan.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (29/5/2024), tagar #AllEyesonRafah mencapai 915.000 postingan di media sosial X dan menjadi salah satu topik yang paling ramai dibicarakan. Solidaritas ini tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Eropa Barat, Australia, India, dan sejumlah negara lainnya.
Apa Makna "All Eyes on Rafah"?
Secara harfiah, "All Eyes on Rafah" berarti semua perhatian tertuju pada Rafah. Rafah adalah sebuah kota di jalur Gaza selatan, Palestina, yang saat ini sedang dilanda konflik.
Banyak warga yang mengungsi karena serangan bertubi-tubi yang dilakukane oleh Israel. Ungkapan ini bukan hanya sekadar slogan, melainkan juga sebagai panggilan bagi semua orang untuk tidak mengabaikan apa yang sedang terjadi di Rafah.
Ini juga merupakan seruan untuk terus memantau perkembangan situasi di kota tersebut dan menuntut adanya gencatan senjata. Menurut laporan Forbes, pada Minggu (26/5/2024), setidaknya 45 orang tewas dalam serangan yang terjadi di Rafah.
Sulit untuk mengetahui jumlah total korban luka karena rumah sakit tempat para korban dirawat juga menjadi sasaran serangan drone Israel.
Asal Usul "All Eyes on Rafah"
Ungkapan "All Eyes on Rafah" pertama kali muncul dari Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Februari 2024.
Peeperkorn mengeluarkan seruan ini beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana evakuasi di Rafah, menjelang serangan Israel.
Netanyahu menyebut Rafah sebagai benteng terakhir kelompok Hamas di Palestina. Kemudian, ungkapan ini diadopsi oleh beberapa selebriti terkemuka di India, seperti Varun Dhawan, Aly Goni, Samantha Ruth Prabhu, dan Tripti Dimr.
Mereka membagikan gambar berisi tulisan "All Eyes on Rafah" dengan latar belakang permukiman dan kamp pengungsi.
Aksi ini kemudian diikuti oleh selebriti dari negara lain, termasuk penyanyi Inggris Leigh-Anne Pinnock, model Hollywood Bella Hadid, serta aktris Saoirse-Monica Jackson dan Susan Sarandon.
Sekarang, "All Eyes on Rafah" menjadi kampanye di media sosial yang menarik perhatian dunia.
Apa yang Terjadi di Rafah?
Rafah merupakan pintu masuk bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militernya di wilayah tersebut.
Kota ini menjadi satu-satunya tempat penyeberangan perbatasan dengan Mesir dan menjadi tempat pelarian bagi warga Palestina yang mencoba melarikan diri.
Selama serangan Israel ke Gaza, warga Palestina melarikan diri ke Rafah dan mencari perlindungan di tenda-tenda yang mereka bangun.
Namun, pada Minggu (26/5/2024), sebuah serangan udara menghantam kamp pengungsian di Rafah yang disebut Tas as-Sultan.
Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas melaporkan bahwa setidaknya 45 orang tewas dalam serangan tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, serangan itu menyebabkan kamp tersebut terbakar hebat, mengakibatkan banyak shelter terbakar dengan penghuninya masih berada di dalamnya.
Meskipun demikian, tentara Israel mengklaim bahwa mereka tidak bermaksud menargetkan Rafah dan mengatakan bahwa kebakaran disebabkan oleh ledakan tangki bahan bakar di wilayah tersebut.
Baca juga: Israel Diduga Gunakan Data WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina
Solidaritas Dunia untuk Rafah
Solidaritas dunia untuk Rafah terus mengalir melalui media sosial dan berbagai tindakan lainnya.
Dengan tagar #AllEyesonRafah dan kampanye "All Eyes on Rafah", masyarakat dunia menunjukkan dukungan mereka terhadap warga Palestina yang terkena dampak konflik di kota tersebut.
Seruan untuk perdamaian dan gencatan senjata terus bergema, sementarad unia menunggu perkembangan situasi di Rafah dengan harapan agar kesengsaraan penduduk setempat segera berakhir.
Solidaritas ini menjadi landasan bagi upaya-upaya kemanusiaan dan diplomasi internasional yang bertujuan untuk mengakhiri konflik yang telah berkecamuk selama bertahun-tahun di wilayah tersebut.
Melalui platform-media sosial dan berbagai kegiatan lainnya, pesan solidaritas ini terus disebarkan, mengajak masyarakat global untuk bersatu dalam upaya mempromosikan perdamaian dan keadilan bagi warga Palestina.
Semoga dengan terus menguatnya dukungan ini, Rafah dan seluruh wilayah Palestina dapat segera merasakan kedamaian yang mereka dambakan.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)
Tinggalkan Komentar