Topik Kesehatan Jadi Konten Kesukaan Masyarakat Saat Ini

Hayuni Alfiana P. . June 08, 2023


Foto: istockphoto

Teknologi.id - Apakah kalian salah satu yang suka konten tentang kesehatan? Per tahun 2023 ini melalui hasil survei APJII, kesehatan menjadi konten yang paling sering dikunjungi masyarakat Indonesia di internet lewat presentase 36,96%, lho. Sepertinya hal itu dipengaruhi dengan meningkatnya kepedulian masyarakat tentang kesehatan tubuhnya. 

Saat ini memang sudah banyak masyarakat yang tertarik dengan konten kesehatan, sebab tiga tahun lamanya Indonesia terkena pandemi Covid-19. Oleh karenanya, masyarakat mulai meningkatkan kesehatan dengan mendapat pengetahuan baru lewan konten di sosial media.

Menyusul topik kesehatan, di urutan kedua ada topik Olahraga dengan 34,34% responden. Kemudian diikuti dengan topik infotainment/gosip terkini sebanyak 32,32%, lalu ada konten ekonomi, keuangan, dan bisnis yang mencapai 28,98%. Selanjutnya ada 23,73% responden mengakses konten yang bertemakan politik, sosial, hukum, dan hak asasi manusia (HAM).

Ada pula 22,71% responden yang gemar mengikuti konten bertemakan budaya dan pariwisata di internet. Disusul 18,44% responden mengakses konten terkait pendidikan dan ilmu pengetahuan di dunia maya. Responden yang mengunjungi konten mancanegara sebanyak 4,85%.

Baca Juga: Berbekal Video Tutorial Kuliner, Robot Ini Langsung Bisa Memasak Sesuai Resep

Sedangkan 3,63% responden mengakses konten lainnya di internet. Sebagai informasi, APJII melakukan survei terhadap 8.510 responden di Indonesia pada 10-27 Januari 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) 1,14% dan tingkat kepercayaan 95%.

Konten kesehatan yang ada di beragam sosial media, memiliki banyak manfaat dan peranan penting, seperti pengumpulan informasi tentang suatu penyakit, manajemen info kesehatan, info tempat perawatan atau vaksin terdekat, layanan darurat dan lain-lain. Tak hanya itu, kelebihan lainnya yang diperoleh yakni informasi seputar kesehatan jadi lebih mudah dijangkau banyak orang, interaktif, real time, dan dapat dipahami.

Namun, masyarakat juga harus hati-hati dalam memilah konten mana yang ingin diikuti dan diterapkan dalam kehidupan nyata. Jika salah, maka bisa berdampak buruk bagi diri sendiri. Sebab kemajuan teknologi saat ini telah mengubah gaya hidup masyarakat. Terbukti di antaranya sudah mulai terbiasa dengan arus informasi yang cepat dari media sosial dan platform online lainnya. 

Pasien yang dulunya harus mendatangi klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan informasi kesehatan, sekarang tak perlu repot dan hanya tinggal mencari informasi lengkapnya lewat ponsel pintar. Cukup tulis kata kunci tentang hal yang ingin diketahui pada Google, maka tak perlu menunggu lama, berbagai informasi langsung muncul dengan melimpah.

Baca Juga: 5 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Industri Game di Asia

Internet yang mudah diakses dan dukungan teknologi yang mumpuni, membuat banyak informasi kesehatan tersebar luar baik lewat artikel blog, thread Twitter, maupun konten video Instagram dan TikTok. 

Namun, tak jarang jika pengelola konten tersebut kebanyakan adalah individu atau komunitas dengan latar belakang profesi yang belum tentu selaras dengan konten informasi yang dibuat. Maka dari itu, tak jarang ditemukan situs yang berisi infromasi kurang tepat bahkan terkesan hoax dalam dunia kesehatan.

Dalam hal ini, informasi kesehatan menjadi tidak valid dan dapat membahayakan pembacanya. Oleh karena itu, agar isi konten dapat bersifat akurat, maka harus dibuat oleh orang yang memang sudah profesional dalam bidang kesehatan. Tentunya hal ini merujuk pada profesi dokter atau tenaga kesehatan lain sesuai kompetensinya.

Proses editorial kemudian dilakukan agar konten dikemas sedemikian rupa menjadi sesuatu yang menarik untuk target yang disasar yaitu pasien atau masyarakat umum. 

Aplikasi TikTok juga mendeklarasikan dukungannya dalam menyediakan akses informasi dan sumber daya seputar kesehatan mental kepada komunitas TikTok, mendukung diskusi sehat terkait dengan berbagai topik kesehatan mental, dan juga mengundang para ahli serta komunitas terkait untuk secara khusus mendukung kesetaraan akses dalam kesehatan mental.

Selain kesehatan mental, tak sedikit berbagai macam konten edukasi kesehatan dapat dengan mudah ditemukan. Mulai dari kesehatan reproduksi, kesehatan gigi, kesehatan kulit, hingga edukasi seks serta berbagai macam edukasi kesehatan lainnya. Para dokter yang biasa disebut ‘dokter TikTok’ biasanya memberikan edukasi berupa video singkat, berdurasi 1-3 menit, yang diiringi dengan potongan musik dari aplikasi tersebut.

Apakah kamu salah satu yang gemar mengikuti konten kesehatan? Jika iya, siapa dokter TikTok favorit kamu?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar