Teknologi.id - Game merupakan suatu bentuk hiburan yang sudah sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Industri ini menjadi salah satu industri yang perkembangannya sangat pesat berkat dukungan teknologi. Dulu mungkin kamu sering bermain di luar rumah bersama tetangga atau teman-teman sekolah. Namun, semua telah berubah berkat perkembangan teknologi. Kini kamu dengan mudah bisa mabar dengan teman-teman lewat game ponsel, hingga bermain game di PC sambil streaming di Twitch.
Gaming telah berubah dari sebuah hobi yang spesifik hingga menjadi salah satu pasar terbesar dalam industri hiburan. Menurut laporan dari Venture Beat, jumlah gamer pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2 miliar dan pada tahun 2024 akan tumbuh menjadi 3,3 miliar.
Perkembangan Teknologi Mentransformasi Industri Game
Selama pandemi Covid-19, banyak orang harus tinggal di dalam rumah dengan akses terbatas terhadap hiburan. Kegiatan di luar rumah seperti pergi ke bioskop, menghadiri pameran lukisan, atau bahkan menonton konser tidak dapat dilakukan pada saat itu.
Di tengah keterbatasan mobilitas selama pandemi, masih ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah seperti merawat tanaman, belajar memasak atau melukis, mengunjungi situs kasino di Malaysia yang dilengkapi dengan fitur canggih, hinggga bermain game. Kegiatan bermain game terbukti menjadi salah satu kegiatan paling populer terutama di kalangan Milenials dan Gen Z yang banyak menghabiskan waktu mereka di rumah.
Mayoritas gamer di Asia, menganggap bermain game bukan hanya sekadar hobi, melainkan alat untuk bersosialisasi. Bahkan beberapa gamer juga terjun menjadi seorang professional gamer yang mengikuti banyak kompetisi.
Kawasan Asia sendiri mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2020, karena tingginya permintaan untuk hiburan di rumah. Pendapatan dari semua segmen pasar video game di Asia mencapai 76,1 miliar dollar AS yang ditopang oleh mobile game sebesar 58 miliar dollar AS. Secara global, pasar gaming di dunia diprediksi akan tumbuh hingga 268,8 miliar dollar AS pada tahun 2025.
5 Pengaruh Teknologi Terhadap Perkembangan Industri Game di Asia
Keterlibatan Raksasa Teknologi
Perusahaan gaming non-tradisional seperti Meta, Apple dan Google mulai masuk ke dalam industri ini. Para raksasa teknologi mulai mencari cara membuat streaming video game sama seperti streaming lagu di Spotify atau film di Netflix.
Microsoft mulai ikut serta di industri game dengan peluncuran Xbox. Pada tahun 2019, perusahaan ini memperkenalkan Project xCloud, sebuah layanan streaming video game yang memungkinkan penggunanya untuk stream game Xbox ke komputer atau perangkat lainnya.
Pada 2016, Meta mulai mengembangkan platform gaming bersama Unity Technologies. Google juga meluncurkan layanan cloud gaming bernama Stadia yang memungkinkan pengguna untuk memutar streaming video game dengan kualitas tinggi. Sayangnya, layanan tersebut baru saja ditutup pada awal Januari tahun ini.
Dengan adanya perkembangan ini, para pemain dapat melakukan streaming video game tanpa memerlukan komputer atau konsol. Dengan demikian, pembelian video game secara fisik berupa disc kemungkinan akan mengalami penurunan.
Maraknya E-Sport
E-sport atau electronic sport adalah jenis olahraga yang menggunakan peralatan elektronik seperti ponsel, komputer atau konsol seperti PlayStation, Xbox, dan Nintendo. Dalam e-sport, dua tim akan berkompetisi untuk memenangkan pertandingan dan menjadi juara. Beberapa game yang popular dalam kompetisi e-sport antara lain Mobile Legends, PUBG, Counter Strike, dsb.
Laporan Niko Partners yang dirilis tahun lalu menyatakan bahwa Asia menjadi wilayah paling penting dan paling besar di dunia untuk e-sport. Industri e-sport Asia mencatatkan pendapatan sebesar 634,3 miliar dollar AS pada tahun 2021.
Di Indonesia, e-sport sudah diakui sebagai olahraga berprestasi di bawah KONI dan dinaungi oleh Pengurus Besar Esports Indonesia. Para atlet e-sport biasanya memanfaatkan layanan streaming seperti Twitch agar para penggemarnya bisa menonton mereka secara real time.
Distribusi Digital
Distribusi digital game baik itu di PC, konsol maupun ponsel telah tumbuh didorong oleh kecepatan internet yang semakin baik, penetrasi broadband yang semakin tinggi, dan banyak faktor lainnya. Para pengguna konsol dapat mengakses toko digital di mana mereka bisa membeli dan mengunduh game. Untuk gamer yang menggunakan ponsel bisa mengunduh game lewat Google Play atau iOS App Store. Sedangkan para pengguna PC bisa menggunakan platform distribusi digital seperti Steam untuk mengakses ribuan game.
Hasil distribusi digital ini membuat penjualan game fisik berbentuk CD atau game edisi ‘ritel’ menjadi turun karena belum sepenuhnya didukung oleh pengiriman digital. Pada tahun 2020, penjualan game digital berhasil melangkahi penjualan game fisik untuk pertama kalinya dan 91% pendapatan industri game berbentuk digital (termasuk pembelian dalam aplikasi, konten yang bisa diunduh dan penjualan mobile game).
Metaverse
Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan Metaverse, ruang virtual di mana orang dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan objek digital melalui avatar mereka. Di dalam Metaverse, para penggunanya dapat bermain di dunia virtual dengan beragam efek spesial.
Kehadiran Metaverse berhasil membawa gaming ke level yang lebih tinggi. Para gamer dapat merasakan pengalaman bermain yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya. Lingkungan tiga dimensi, interaksi pengguna dan elemen gaming yang berbeda membuat Metaverse terasa lebih menarik daripada pengalaman dua dimensi.
Tidak dapat dipungkiri, game Metaverse merupakan hasil dari kemajjuan industri gaming saat ini. Para pengembang video game kini mulai mengadopsi format game yang relevan, seperti menghadirkan Augmented Reality/Virtual Reality.
Menurut Global Entertainment & Media Outlook 2022-2026 yang dikeluarkan oleh PwC, VR akan menjadi salah satu segmen dari industri hiburan dan media yang mencatatkan pertumbuhan tercepat.
Video game erat kaitannya dengan inovasi. Kita semua dapat memprediksi akan selalu ada hal baru yang ditawarkan, mulai dari teknologi, konsol hingga pengalaman baru dalam bermain game.
Satu perubahan menarik dari industri video game adalah perluasan demografis para pemainnya. Dengan makin banyak orang yang bermain game, maka permintaan atas hiburan akan makin meningkat. Mereka juga akan mencari kemudahan dalam mengakses game. Singkat kata, potensi industri video game masih sangat luas dan masa depannya terlihat cukup cerah baik di pasar global maupun di Asia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar