Teknologi.id - Musibah yang dialami putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, tak hanya menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat saja, bahkan PT Pindad rupanya juga turut berduka cita.
Sebagaimana diketahui, PT Pindad (Persero) adalah perusahaan BUMN manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk alat utama sistem pertahanan (alutsista) NKRI.
Terungkap dari unggahan belasungkawa yang diunggah oleh akun Instagram resmi perusahaan @pt_pindad pada 13 Juni 2022, rupanya mendiang Eril pernah mengabdi untuk PT Pindad.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Segenap keluarga besar PT Pindad turut berbelasungkawa atas berpulangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Bapak @ridwankamil dan Ibu @ataliapr ananda Emmeril Kahn Mumtadz (Eril). Semoga alamrhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keihklasan."
"Almarhum Eril yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Mesin & Dirgantara ITB sempat melaksanakan praktek kerja di Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad pada rentang bulan Januari - Februari tahun 2021 dan bersama tim enjiniring PT Pindad berkontribusi memberikan improvement terhadap ranpur Anoa dan Badak," tulis caption dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Pasca Kasus Eril, Ridwan Kamil Usul Sungai Aare Dipasang CCTV
Anoa 6x6 APC
Sebagai informasi, Anoa 6x6 APC (Armoured Personnel Carrier) yang disebutkan dalam caption unggahan PT Pindad tersebut merupakan kendaraan tempur (ranpur) lapis baja buatan PT Pindad Indonesia.
Berdasarkan situs resmi PT Pindad, disebutkan bahwa Anoa 6x6 APC merupakan generasi pertama kendaraan tempur lapis baja dari PT Pindad yang memiliki kemampuan mumpuni di kelasnya.
Hal ini lantaran Anoa 6x6 APC memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut hingga 12 personil TNI. Selain itu, Anoa 6x6 APC juga dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi otomatis.
Kendaraan taktis militer ini terbuat dari bodi berlapis baja Monocoque Armoured Steel dan Armoured Glass level tiga, dengan rasio berat kendaraan yakni sekitar 25 HP/ton. Hal ini membuat Anoa 6x6 APC disebut memiliki kemampuan anti-peluru dan lebih tahan dari berbagai guncangan.
Dengan kecepatan maksimum mencapai sekitar 80 km per jam untuk penggunaan jalan raya, Anoa 6x6 APC memiliki daya jelajah hingga sekitar 600 kilometer.
Bahkan PT Pindad menyebut bahwa Anoa 6x6 APC mampu melibas habis segala medan tempur di berbagai negara. Oleh sebab itu keberadaan Anoa 6x6 APC sangat mendukung kekuatan militer, khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Anoa 6x6 APC diketahui juga sudah lolos uji spesifikasi standar internasional NATO level III, dan juga pernah digunakan oleh pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon, Sudan dan Afrika Tengah.
Baca juga: Antisipasi Musuh di Natuna, Indonesia Pasang Radar ini
Panser Badak 6x6Sementara itu, ranpur Badak atau Panser Badak 6x6 yang juga dibuat oleh PT Pindad Indonesia merupakan alutsista yang dilengkapi persenjataan terbaik di kelasnya.
Senjata utama Panser Badak 6x6 ini menggunakan meriam Cockerill CSE 90LP (Low Pressure) MK3M A1 buatan perusahaan CMI Defence Belgia.
Meriam Cockerill CSE 90LP terkenal canggih dan bisa membawa berbagai jenis amunisi, di antaranya: Armour Piercing Fin Stabilizer Discarding Sabot (APFSDS), High Explosive Anti Tank dan High Explosive.
Deretan amunisi yang ditembakkan oleh Panser Badak 6x6 ini diklaim bisa menembus tank lapis baja milik musuh.
Selain meriam canggih yang mampu membawa banyak jenis amunisi, Badak 6x6 juga dilengkapi senapan mesin coaxial 7,62 x 51 mm yang terletak di bagian kiri kendaraan tempur tersebut.
(dwk)
Tinggalkan Komentar