Dalam kondisi zaman modern ini, berbagai perusahaan harus memikirkan bagaimana memasarkan produknya, tidak hanya mengandalkan pemasaran melalui non internet saja namun harus juga memasarkan produknya melalui media yang lainya, misalnya seperti media pemasaran digital, jika hanya mengandalkan pemasaran melalui non internet ini, tentunya akan tertinggal dengan kompetitor lainya.
sumber: ipriceinsight
Menurut iprice insights pada quartal (4) 2021 penggunaan pengunjung media digital, dihitung dari yang terbesar berjumlah kisaran kurang lebih 2jt pengguna. dan pengguna media sosial mencapai 7jt. Lalu bagaimana cara kita agar mendapatkan customer yang lebih luas? bidang promosi apakah yang cocok untuk bisnis anda? langkah apa untuk mempromosikan bisnis anda?
Apa itu Teknologi.id?
Teknologi.id atau biasa disingkat dengan Tekdi merupakan salah satu perusahaan media online teknologi terbesar di Indonesia. Tekdi menyediakan berita terbaru, tren teknologi, konten cerdas, positif, dan menghibur melalui artikel pada website dan content social media (Instagram, Linkedin, Twitter, TikTok, dan Telegram). Topik konten yang dibawakan Tekdi meliputi future technologies, fintech & startups, cryptocurrencies, games & entertainments, software & hardwares, gadgets, dan banyak lagi. Tekdi memiliki audiens yang besar, 1 juta + unique visitors, dengan pertumbuhan 260%+ YoY
Bagaimana mengenalkan bisnis anda?
B2B
B2B merupakan interaksi perdagangan dengan menggunakan jaringan internet antar pelaku bisnis, yaitu pembeli dari produk yang dijual oleh penjual bukan konsumen akhir namun pabrikasi atau usaha perorangan yang dibeli akan diproses lagi atau dijual langsung ke konsumen akhir (Rayport dan Bernard JJ, 2001:4).
Saat ini dapat dikatakan bahwa seluruh manusia saling terhubung tanpa terbatasi ruang dan waktu melalui jaringan internet. Ketika seseorang terhubung dengan jaringan internet, atau online, komunikasi dapat menjadi lebih mudah. Hal ini kemudian dimanfaatkan untuk berbagai sektor kehidupan manusia; tidak terkecuali dalam sektor perbankan dan pemasaran. Transaksi yang terjadi melalui media internet memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki transaksi konvensional. Kelebihan tersebut antara lain pembeli tidak lagi harus bertemu dengan penjual secara langsung ketika ingin melakukan transaksi. Dengan media internet, pembeli tidak harus pergi ke tempat dimana produk yang diinginkannya dijual. Penjual juga tidak lagi harus memiliki tempat dimana produk yang dijualnya akan dipajang.
Kemudian, transaksi dapat dilakukan dimana saja di seluruh dunia mengingat pasar dimana produk tersebut dijual bersifat luas serta tidak dibatasi ruang dan waktu. Kelebihan lainnya adalah media internet relatif berbiaya murah; penjual tidak harus memiliki toko, situs web dapat dibuat gratis, serta pasar yang luas (Devy, 2010).
Beberapa aktivitas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan. Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaksi business-to-business dan melakukannya melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal. EDI (Electronic Data Interchange) dan ETF (Electronic Transfer Fund) misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan transaksi busines-to-business skala besar. EDI biasanya digunakan antara pemasok dan produsen. Namun sistem ini tidak memiliki fleksibilitas yang cukup memadai untuk memenuhi tuntutan pasar yang muncul sekarang ini. Di internet, order produk saat ini sudah dapat dilakukan dengan hanya melihat katalog produk, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja elektronik dengan menekan tombol mouse Anda untuk menyelesaikan prosedur pembelian setelah mengisi form order.
Menurut Meng (2009): “The e-commerce means electronic business activities by using modern communication technology, especially internet
sumber: widya mandala
Ilustrasi Gambar ini menunjukkan bahwa termasuk model B2B jika hubungan bisnis yang terjadi antara badan usaha maupun perorangan namun bukan pengkonsumsi barang yang dijual. Jika hubungan tersebut terjadi dengan konsumen maka termasuk kategori business to consumer (B2C).
Adapun layanan yang disediakan oleh teknologi.id untuk mengenalkan bisnis anda diantaranya dengan:
Media Publication
Media Distribution
Press Conference
Event
Ads Banner
Social Media Ads
EVENT INKUBASI BISNIS STARTUP
Pada event Indonesia Digital Tribe 2022, hampir 40% start-up yang mengalami kegagalan karena kurangnya eksistensi perusahaan mereka, padahal ide dan potensi berkembang dari startup mereka dapat dibilang sudah memenuhi kriteria, namun kurangnya kesempatan inkubasi dalam kompetisi teknologi membuat mereka berhenti berkembang (Nadiem Makarim, 2022). Tentunya dengan kurangnya eksistensi startup dikalangan masyarakat akan berpengaruh terhadap segala hal seperti penjualan produk, keuangan, bahkan branding startup itu sendiri.
Teknologi.id memiliki milestone membantu lebih banyak medium sized startups mulai dari fintech, e-commerce, & marketplace, edtech, healtech, SAAS, F&B, logistics, agency, travel, transportation, entertainment, UMKM, hingga non-profit organization dalam membentuk online presence mereka melalui marketing.
Marketing services yang ditawarkan Teknologi.id yaitu media distribution (mendistribusikan artikel kepada toko online media Indonesia), media publication (mempublikasikan artikel pada website teknologi.id), native advertising, social media ads, dan event activation. Teknologi.id mempunyai target untuk membantu 400 medium-size startups pada tahun 2022 ini.
Sumber: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya - Andy Saputra
Sejalan dengan milestone dan background teknologi.id, event inkubasi bisnis digital akan menarik lebih dari 400 medium - size startups dengan cara mengadakan event inkubasi kompetisi bisnis startup, adapun berbagai benefit yang mereka dapatkan, diantaranya :
Sesi mentoring selama inkubasi bisnis startup
Mendapatkan Investor
Mendapatkan relasi dalam sebuah event
Menaikan branding startups
Mengasah softskill dan hardskill individu
Referensi :
Saputra, A. (2017). PERAN INKUBATOR BISNIS DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL STARTUP LOKAL INDONESIA 4(1) 1-8.
Sitepu, S. N. B. (2017). PENGARUH FAKTOR INTERNAL TERHADAP KEBERHASILAN START-UP BISNIS di KOTA SURABAYA 10(1) 38-42.
Angarita, M. A. M, Nolte, A. (2020). What do we know about hackathon outcomes and how to support them? – A systematic literature review. University of Tartu, Estonia.
Vildayanti, R. A. (2019). Analisis Strategi Marketing Mix (4p) Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Perusahaan Jasa Periklanan Bigevo Di Jakarta Selatan. 4(2) 2621-2374.
ipriceinsights: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/
Tinggalkan Komentar