Menkominfo Hadir di Close the Door, Ini Penjelasan Mengenai Judi Online

Karina Shaskara Siwi Andini . August 04, 2022

Foto: Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier

Teknologi.id - Merasa dirugikan karena pemblokiran PayPal, Deddy Corbuzier tantang Johnny G Plate untuk hadir di Podcast Close the Door. Ujung dari kebijakan pendaftaran Penyelenggara Sistem elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini cukup meresahkan dan membatasi ruang gerak masyarakat. Tak jarang pula mematikan beberapa jenis pekerjaan yang berhubungan dengan situs-situs yang diblokir. 

Melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @mastercorbuzier, Deddy menyampaikan keresahannya dan pertanyaan mengenai kebijakan pemblokiran PSE tersebut. 

“Dear @kemenkominfo JUDI ONLINE apa kabar pak.. E-Sport apa kabar pak… Anw @kemenkominfo kok gak bisa di tag ya.. #CLOSETHEDOOR yuk pak... Udah di cancel berapa kali nih kita pak...., “ “Nah, kalau bisa Pak, judi online, judi online yang dipromosikan sama artis-artis itu diblok juga, Pak. Semuanya, Pak,” Sindirnya di Instagram pada Minggu, 31 Juli 2022. 

Menanggapi tantangan tersebut, Johnny G Plate selaku Menteri Kominfo menyanggupi untuk datang. Kedatangan Menkominfo ini tentu saja ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang membutuhkan jawaban mengenai peraturan yang ada. 

Dilansir dari podcast Close the Door Deddy Corbuzier di YouTube, pada menit awal Johnny menjawab pertanyaan Deddy mengenai legal tidaknya judi online

“Judi online yang dipromosikan oleh artis-artis itu legal apa tidak?,” cetus Deddy

"Judi online maupun offline tidak legal, yang dia promosikan bukan judi, tapi produk promosinya judi, judinya tidak legal karena againts the law." tegas Johnny. 

Johnny juga menjelaskan bahwa Kominfo selalu berusaha untuk memblokir situs-situs yang berkaitan dengan perjudian online. Namun, Johnny juga menjelaskan bahwa situs-situs ini akan terus menerus bermunculan karena beberapa alasan. 

“Kami menghentikannya, nah, tapi dia muncul terus,” "Karena kemudahan teknologi digital, setiap kali dilakukan taking down, dia mudah sekali untuk upload yang baru, jadi kejar-kejaran," ungkapnya.

Baca juga: Akhirnya! Kominfo Blokir 15 Judi Online, Ini Dia Daftarnya

Kemudian ia juga menjawab pertanyaan mengenai aplikasi yang terdaftar dan tidak dianggap sebagai judi, akan tetapi ketika bermain dan menelusuri aplikasi tersebut lebih dalam terdapat judi online yang berkedok permainan biasa. 

"Itu yang legal pada saat dia mendaftar, bisa saja belum teridentifikasi sebagai judi, tetapi di dalam pada saat dia melaksanakan aktivitasnya, akan terlihat dia melaksanakan kegiatan perjudian atau tidak di sistem elektroniknya,” jawabnya. 

Mengenai artis-artis yang kerap mempromosikan judi online, Johnny menjelaskan bahwa itu adalah tugas penegak hukum sama seperti promosi prostitusi dan radikalisme. 

“Nah, kalau artis yang mempromosikan itu, itu tugas penegakan hukum. Ada yang promosikan kegiatan ilegal seperti, misalnya mempromosikan prostitusi."

"Itu kan prostitusi ilegal, ya. Mempromosikan prostitusi, mempromosikan perjudian, mempromosikan radikalisme, mempromosikan terorisme. Itu semua kegiatan ilegal yang tidak dibolehkan secara hukum. Itu penegakan hukum yang harus dilakukan,” jelasnya.

Baca juga: Bisa Diakses Lagi, PayPal dan Origin Sudah Terdaftar Sebagai PSE

Tak lupa ia juga menjelaskan kembali mengenai tugas-tugas kominfo dan apa yang sedang dilakukan untuk melindungi masyarakat di ruang digital. 

“Kalau Menkominfo menjaga ruang digital,” ucap Johnny.

Johnny juga menjelaskan bahwa hingga kini, Kominfo melalui Cyber Drone yang bertugas bekerja 24 jam sehari, melakukan patroli cyber kepada kegiatan-kegiatan di internet sepanjang tahun untuk menjaga ruang digital. Termasuk sedang berusaha membersihkan aplikasi judi online yang tadinya terdaftar.

(kssa)

author1
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar