Teknologi.id - Dalam era teknologi yang semakin berkembang pesat, kemampuan chatbot semakin menjadi sorotan. ChatGPT, yang telah meraih popularitas tinggi, menjadi pemicu bagi berbagai perusahaan untuk mengembangkan teknologi serupa. Di tengah persaingan ini, China tidak mau ketinggalan dengan menghadirkan chatbot unggulan mereka yang diberi nama ERNIE. Dikembangkan oleh raksasa teknologi China, Baidu, ERNIE hadir sebagai jawaban terhadap kompetisi dari ChatGPT.
China Menghadirkan ERNIE: Chatbot Unggulan Sebagai Tantangan ChatGPT
ChatGPT yang dikenal memiliki kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang luar biasa telah mendorong China untuk mengembangkan chatbot serupa yang mampu bersaing dalam pasar global. ERNIE, singkatan dari Enhanced Representation through Knowledge Integration, menggabungkan kecerdasan buatan dengan integrasi pengetahuan yang lebih canggih. Dengan mendapatkan izin dari pemerintah China, ERNIE siap digunakan oleh publik melalui versi aplikasi dan situs webnya.
Menurut Robin Li, CEO Baidu, membuka akses ERNIE ke publik akan membantu chatbot ini memperoleh masukan yang lebih beragam dari pengguna manusia. Ini berarti bahwa pengalaman pengguna dapat ditingkatkan lebih lanjut, mendorong pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan yang lebih inovatif.
Tidak hanya sebuah usulan kosong, ERNIE telah membuktikan kemampuannya sejak lama. Pengumuman resmi tentang ERNIE dilakukan oleh Baidu pada Maret, meskipun akses terbatas saat itu. ERNIE berhasil menunjukkan potensinya dengan tugas-tugas seperti merangkum novel fiksi ilmiah dan memberikan saran tentang pengembangan cerita. Hal yang menarik adalah kemampuan ERNIE untuk menghasilkan tidak hanya teks, tetapi juga output dalam bentuk gambar dan video yang terkait.
Tak hanya itu, Baidu telah mengumumkan bahwa ERNIE telah menjalani pelatihan yang memungkinkannya meningkatkan tingkat kecerdasannya tiga kali lipat dibanding saat pertama kali diumumkan. Beberapa kemampuan baru ERNIE termasuk analisis dan visualisasi data, penghasilan jawaban dengan cepat, dan bahkan kemampuan untuk memproses permintaan berbasis gambar.
Aturan Penggunaan AI di China
Dalam konteks peraturan di China, perusahaan yang ingin menyediakan layanan berbasis AI generatif harus mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang sebelum dapat dirilis ke publik. Ini sejalan dengan regulasi sementara yang diterapkan oleh pemerintah China pada Agustus 2023, yang mengatur pengelolaan layanan AI generatif. Pemerintah China mengakui pentingnya kecerdasan buatan dalam berbagai aspek, baik bisnis maupun politik, mengingat dampak transformatif yang dimilikinya.
Langkah ini tidak hanya memungkinkan perusahaan China untuk bersaing dengan perusahaan luar negeri, tetapi juga mendorong inovasi dalam pengembangan teknologi AI generatif. Baidu telah memperoleh izin dari pejabat setempat, memungkinkan ERNIE dapat diakses oleh publik melalui Aplikasi ERNIE yang tersedia di App Store. Meskipun teknologi yang digunakan oleh ERNIE belum sepenuhnya diungkapkan, ERNIE memiliki kesamaan fungsi dengan ChatGPT, terutama dalam hal generasi teks yang responsif dan inovatif.
Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Enterprise
Namun, terdapat perbedaan penting dalam peraturan yang memengaruhi penyebaran ChatGPT di China. Dikarenakan akses terhadap Google dan Facebook diblokir di negara tersebut, ChatGPT tidak diizinkan untuk beroperasi secara resmi di China. Pemerintah setempat mengakui pentingnya layanan AI generatif dalam pengembangan domestik dan oleh karena itu, mereka telah mengeluarkan regulasi sementara yang mengatur layanan AI generatif di negara tersebut.
Dalam konteks regulasi yang ketat ini, beberapa layanan AI generatif termasuk ERNIE dan Tiangong, yang dikembangkan oleh Kunlun Tech, telah mendapatkan lampu hijau dari pejabat setempat. Langkah ini menunjukkan komitmen China dalam mengembangkan teknologi AI generatif yang dapat bersaing dengan solusi dari luar negeri.
Dalam kesimpulan, chatbot ERNIE yang dikembangkan oleh Baidu adalah langkah maju China dalam menghadirkan teknologi kecerdasan buatan yang mampu bersaing dengan ChatGPT. Dengan peraturan yang ketat dan dukungan pemerintah, China sedang mengembangkan ekosistem teknologi AI generatif yang inovatif dan kompetitif. Meskipun ChatGPT dan ERNIE memiliki perbedaan dalam hal aksesibilitas di China, kedua platform ini telah membuktikan potensi besar yang dimiliki oleh chatbot berbasis AI dalam menghadirkan solusi yang cerdas dan responsif bagi pengguna di seluruh dunia.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(law)
Tinggalkan Komentar