Menaker Soroti 800 Ribu Sarjana Jadi Pengangguran: Butuh Sinergi Kampus dan Industri

Bagas Daru Baruna . March 21, 2025

sarjana pengangguran
Foto: Metrum.co.id

Teknologi.id - Setiap tahun, ribuan mahasiswa di Indonesia lulus dari perguruan tinggi dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya.

Data terbaru dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa sekitar 800.000 lulusan perguruan tinggi masih menganggur.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: apa yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana?

Ketidakcocokan Keterampilan dengan Kebutuhan Industri

Salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi masih menganggur adalah ketidakcocokan (mismatch) antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan industri. Banyak lulusan perguruan tinggi yang memiliki pengetahuan akademik tinggi, tetapi kurang dalam keterampilan teknis atau praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Industri saat ini bergerak cepat dengan perkembangan teknologi dan tren global yang terus berubah. Perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pendidikan tinggi, tetapi juga keterampilan yang relevan, seperti keahlian dalam teknologi digital, komunikasi, analisis data, dan problem-solving.

Sayangnya, tidak semua perguruan tinggi menyesuaikan kurikulumnya dengan perkembangan zaman, sehingga lulusan menjadi kurang siap dalam menghadapi tuntutan industri.

Peran Kampus dalam Menyesuaikan Kurikulum

Menaker Yassierli menegaskan bahwa perguruan tinggi harus mulai meninjau dan menyesuaikan kurikulum mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri.

Dengan melakukan perubahan dalam metode pembelajaran, seperti menambahkan program magang, pelatihan keterampilan, serta memperkuat kerja sama dengan perusahaan, kampus dapat membantu lulusannya lebih siap menghadapi dunia kerja.

Beberapa universitas telah mulai menerapkan sistem ini, misalnya dengan menghadirkan program studi berbasis industri atau bekerja sama dengan perusahaan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa sebelum mereka lulus. Namun, masih banyak perguruan tinggi yang belum beradaptasi, sehingga lulusan mereka mengalami kesulitan saat mencari pekerjaan.

Baca Juga : DAFTAR Lengkap Tuntutan Demo Mahasiswa Tolak Revisi RUU TNI di Gedung DPR

Peran Pemerintah

Selain perguruan tinggi, pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatasi tingginya angka pengangguran sarjana. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah untuk meningkatkan keterampilan lulusan perguruan tinggi.

Program pelatihan ini memberikan kesempatan bagi lulusan yang belum bekerja untuk memperoleh keterampilan tambahan sesuai dengan kebutuhan industri. Beberapa program pelatihan yang ditawarkan di BLK mencakup bidang teknologi informasi, manufaktur, otomotif, dan kewirausahaan. Dengan mengikuti pelatihan ini, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat lebih siap memasuki dunia kerja atau bahkan memulai usaha sendiri.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong sektor industri agar lebih proaktif dalam membuka kesempatan kerja bagi lulusan baru. Kerja sama antara dunia industri dan akademisi sangat diperlukan agar lulusan dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Pentingnya Keterampilan Tambahan di Era Digital

Di era digital saat ini, memiliki gelar sarjana saja tidak cukup. Lulusan perguruan tinggi perlu membekali diri dengan keterampilan tambahan agar lebih kompetitif di dunia kerja. Beberapa keterampilan yang sangat dibutuhkan di era digital antara lain:

  1. Keterampilan Digital – Kemampuan menggunakan teknologi seperti analisis data, kecerdasan buatan, coding, dan digital marketing menjadi nilai tambah bagi pencari kerja.
  2. Soft Skills – Keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, manajemen waktu, dan pemecahan masalah sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Kewirausahaan – Tidak semua lulusan akan bekerja di perusahaan. Dengan memiliki jiwa kewirausahaan, lulusan bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja baru.
  4. Bahasa Asing – Menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dapat meningkatkan peluang kerja di perusahaan multinasional maupun pasar global.

Dengan terus mengembangkan keterampilan ini, lulusan perguruan tinggi dapat meningkatkan daya saing mereka dan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Baca Juga : Oracle Siap Selamatkan TikTok di AS! Akankah Berhasil?

Peran Industri dalam Menyerap Tenaga Kerja

Selain dari sisi lulusan dan pemerintah, dunia industri juga memiliki peran besar dalam mengatasi pengangguran sarjana. Perusahaan perlu lebih proaktif dalam merekrut lulusan baru dan memberikan pelatihan agar mereka lebih siap bekerja.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh industri antara lain:

  • Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyediakan program magang yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja.
  • Membuka lebih banyak program trainee atau pelatihan kerja bagi lulusan baru agar mereka bisa beradaptasi dengan kebutuhan industri.
  • Mengembangkan sistem perekrutan berbasis keterampilan, sehingga tidak hanya melihat ijazah tetapi juga kompetensi yang dimiliki kandidat.

Dengan adanya sinergi antara industri dan akademisi, diharapkan lulusan perguruan tinggi bisa lebih mudah terserap dalam dunia kerja.

Solusi untuk Lulusan yang Masih Menganggur

Bagi lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar lebih cepat mendapatkan pekerjaan:

  1. Ikuti Pelatihan dan Kursus Online – Banyak platform menawarkan kursus gratis atau berbayar yang bisa meningkatkan keterampilan, seperti Coursera, Udemy, atau Google Digital Garage.
  2. Perbanyak Pengalaman Magang atau Freelance – Jika sulit mendapatkan pekerjaan tetap, mencoba magang atau bekerja sebagai freelancer bisa menjadi pilihan untuk menambah pengalaman.
  3. Bangun Jaringan (Networking) – Bergabung dengan komunitas profesional, menghadiri seminar, atau berinteraksi di LinkedIn bisa membuka peluang kerja baru.
  4. Pertimbangkan Wirausaha – Jika sulit mendapatkan pekerjaan, membangun usaha sendiri bisa menjadi solusi. Banyak program pemerintah yang mendukung wirausaha muda.
  5. Perbarui CV dan Profil LinkedIn – Pastikan CV Anda menarik dan sesuai dengan kebutuhan industri. Profil LinkedIn yang aktif juga bisa menarik perhatian recruiter.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar