Kembali Beraksi, Bjorka Bocorkan 3,2 Miliar Data Pengguna PeduliLindungi

Teknologi.id . November 15, 2022

Teknologi.id - Cuitan Bjorka tempo hari rupanya bukanlah sekedar gertak sambal belaka. Sebelumnya, Bjorka mengisyaratkan akan menargetkan aplikasi PeduliLindungi setelah berhasil menguliti aplikasi MyPertamina dan membocorkan 44 juta datanya.

Terbaru, hari ini Selasa (15/11) siang, Bjorka benar-benar membuktikan cuitannya dengan mengunggah bocoran data sebanyak 3,2 miliar data yang diklaim milik pengguna aplikasi PeduliLindungi.

"Indonesia Covid-19 app PeduliLindungi 3,2 billion," begitu judul unggahan Bjorka di situs BreachForums, Selasa (15/11) pukul 06.42 waktu unggahan, atau pukul 13.42 WIB.

Jumlah data pengguna sebanyak itu disebut termasuk data milik Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, hingga YouTuber Deddy Corbuzier.

Baca juga: Hacker Bjorka Ternyata Punya 127 BTC, Setara dengan 41 Miliar Rupiah!

"The sample data shown also includes data belonging to Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, and Deddy Corbuzier," lanjut Bjorka dalam unggahannya.

Bjorka merinci data yang dibocorkan dalam format CSV itu mencakup 48 Gigabyte data terkompresi (compressed), 157 GB data tak terkompresi (uncompressed), dengan total 3.250.144.777 data yang terdiri dari nama pengguna, alamat email, NIK, nomor telepon, tempat tanggal lahir, status vaksinasi, dan data lainnya.

Bjorka juga mengunggah sampel bocoran data yang terbagi dalam beberapa kategori. Yakni, data pengguna (Users) sebanyak 94 juta, akun yang diurutkan (Account Sorted) 94 juta, data vaksinasi (Vaccination) 209 juta, riwayat check-in 1,3 miliar, dan riwayat pelacakan kontak (Contact Tracing History) 1,5 miliar data

Dengan total sebanyak 3,2 miliar data pengguna yang ditawarkan, Bjorka mematok harga senilai US$100 ribu (sekitar Rp1,6 miliar) dalam bentuk BitCoin.

"Kalau Anda mau membeli database saya, cukup kirim pesan pribadi atau kontak saya di telegram dengan mengikuti format" 'I WANT TO BUY DATA [DATA NAME]'. Selain format itu saya mengacuhkannya karena saya dapat banyak spam di Telegram," terang Bjorka.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar