Teknologi.id - Pada Jumat (10/11/2023), sebuah serangan terjadi di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, menyebabkan sejumlah pasien Palestina tewas dan terluka. Serangan tersebut diduga melibatkan rudal AGM-114R9X Hellfire buatan Amerika Serikat, sebuah senjata canggih yang jarang diketahui publik.
Rudal AGM-114R9X Hellfire ini memiliki fitur unik, dirancang tanpa membawa hulu ledak tradisional, namun tetap mematikan. Dengan enam bilah pisau yang bisa keluar dan berputar dari badan rudal, senjata ini dirancang untuk mengenali dan menyerang target secara akurat tanpa menimbulkan kerusakan sampingan atau membahayakan warga sipil di sekitarnya.
Rudal ini pertama kali dilaporkan digunakan pada tahun 2017 dan telah terlibat dalam beberapa misi operasi rahasia, termasuk penyerangan komandan Al-Qaeda di Suriah, pemimpin Taliban di Afghanistan, dan pejabat militer Iran di Irak. Meskipun senjata ini tetap rahasia, beberapa foto dan video di media sosial telah mengungkap keberadaannya, seperti bekas lubang kecil di mobil atau tubuh korban yang terpotong oleh pisau rudal.
Rumah Sakit Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, menjadi target serangan berulang sejak Israel melancarkan perang brutal lebih dari sebulan lalu. Serangan pada Jumat malam menargetkan gedung klinik rawat jalan dan rumah sakit bersalin, menyebabkan kondisi kritis bagi rumah sakit dan pasien.
Direktur Jenderal Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya, menyatakan bahwa rumah sakit tersebut berada dalam kondisi terisolasi dan menjadi target serangan. Kekurangan listrik, internet, air, dan pasokan medis semakin memperparah situasi. Abu Salmiya menyampaikan pesan darurat ke seluruh dunia untuk menyelamatkan rumah sakit, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Baca juga: Sederet Produk Teknologi Israel yang Ramai-ramai Diboikot di Seluruh Dunia
Rumah Sakit Al-Shifa juga mengalami pemadaman listrik, yang berdampak pada bayi yang dirawat di inkubator. Pasukan Israel yang mengepung rumah sakit telah menyebabkan kematian bayi-bayi Palestina yang baru lahir. Situasi ini menggambarkan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan perhatian dunia internasional.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar