Iran Luncurkan Rudal Sejjil untuk Pertama Kalinya ke Israel, Picu Ketegangan Baru

Teknologi.id . June 19, 2025
Sejjil Iran ke Israel 2025
Foto: The Times of Israel


Teknologi.id - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) untuk pertama kalinya menggunakan rudal balistik canggih Sejjil dalam serangan ke wilayah Israel pada Rabu (18/6) malam. Peluncuran ini menandai babak baru dalam eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Menurut laporan kantor berita Tasnim, peluncuran rudal Sejjil merupakan bagian dari gelombang ke-12 Operasi True Promise 3 yang dimulai dengan serangan rudal jarak jauh dan berdaya hancur tinggi. IRGC bahkan mengeluarkan peringatan keras kepada warga Israel di wilayah pendudukan agar segera meninggalkan area tersebut, dengan menyebutkan bahwa mereka akan dihujani oleh rentetan rudal dalam waktu 24 jam.

“Anda harus memilih antara kematian yang lambat dalam hidup seperti neraka di shelter, atau menyelamatkan diri dengan meninggalkan tanah yang telah direbut oleh leluhurmu sesegera mungkin,” ujar IRGC dalam pernyataannya.

Keunggulan Rudal Sejjil

Rudal Sejjil adalah rudal balistik berbahan bakar padat yang dikembangkan Iran sebagai pengganti rudal berbahan bakar cair seperti Shahab. Dengan bahan bakar padat, rudal ini memiliki kecepatan persiapan peluncuran yang lebih singkat dan mobilitas tinggi sehingga lebih sulit dideteksi dan dihancurkan sebelum diluncurkan.

Rudal Sejjil dianggap sebagai salah satu rudal paling canggih yang dimiliki Iran. Rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir, menjadikannya ancaman strategis yang serius, tidak hanya bagi Israel, tetapi juga bagi Arab Saudi dan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Diperkirakan, Sejjil memiliki daya jelajah antara 2.000 hingga 2.500 kilometer, cukup untuk mencapai berbagai target di Timur Tengah dan bahkan Eropa Tenggara. Kecepatan Sejjil saat memasuki atmosfer mencapai Mach 12-14, kemudian melambat menjadi sekitar Mach 5 saat menghantam sasaran. Selain itu, Sejjil-2 dilengkapi dengan lapisan anti-radar dan akselerasi tinggi, membuatnya sulit dilacak oleh sistem pertahanan musuh.

Rudal Sejjil pertama kali diuji coba pada 2008 (Sejjil-1), kemudian dilanjutkan dengan versi yang lebih maju, Sejjil-2, pada 2009. Namun sejak 2012, uji coba rudal ini jarang dilakukan, memunculkan spekulasi bahwa produksi massal Sejjil mungkin sudah berkurang atau dihentikan karena biaya produksi yang tinggi.

Baca juga: Israel Ancam Serang Lagi Situs Nuklir Iran dalam Waktu Dekat

Peluncuran rudal Sejjil yang disimpan bertahun-tahun ini menimbulkan risiko eskalasi ketegangan yang signifikan di kawasan. Karena rudal ini biasanya disimpan untuk konflik tingkat tinggi, beberapa analis memperingatkan bahwa tindakan Iran ini bisa memicu balasan besar-besaran dari Israel maupun Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, media The Times of Israel melaporkan bahwa sebuah rudal telah dicegat oleh sistem pertahanan Israel. Meski pecahan rudal tersebut menyebabkan kerusakan kecil pada sebuah kendaraan, belum ada konfirmasi resmi apakah rudal yang dicegat adalah Sejjil.

Dengan kemampuan dan jarak jangkauannya yang besar, peluncuran Sejjil menandai peningkatan baru dalam konflik yang sudah lama berlangsung antara Iran dan Israel, serta memperlihatkan bahwa Iran siap menggunakan teknologi rudal paling mutakhir yang dimilikinya dalam pertarungan ini.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar