Teknologi.id - Belakangan ini, penipuan melalui internet, termasuk pada pengguna aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, semakin mengkhawatirkan. Penipuan dengan modus penawaran pekerjaan freelance dan part-time melalui WhatsApp semakin marak terjadi.
Banyak korban telah jatuh dalam jerat penipuan ini. Seperti yang terjadi pada satu karyawan yang berinisial COD menjadi korban penipuan dengan modus kerja paruh waktu. Korban dijanjikan imbalan yang menggiurkan dengan tugas untuk melakukan "like" dan "subscribe" pada video YouTube.
Namun, begitu tugas dimulai, korban diarahkan ke grup Telegram dan diperintahkan untuk mentransfer sejumlah uang. Awalnya, korban memperoleh keuntungan dari tugas pertamanya. Namun, ketika mencapai tahap keempat, pelaku meminta deposit dengan jumlah yang semakin tinggi, bahkan mencapai Rp 44 juta.
Modus Penipuan ini Mirip dengan Skema Ponzi
Alfons Tanujaya, seorang pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, menjelaskan bahwa modus penipuan ini mirip dengan skema Ponzi dalam robot trading. Pada awalnya, korban akan mendapatkan keuntungan sesuai yang dijanjikan.
Namun, setelah merasa tergoda oleh keuntungan tersebut, korban akan ditawari keuntungan yang lebih besar dengan syarat harus menginvestasikan modal yang lebih besar pula.
Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran pekerjaan melalui WhatsApp. Pesan-pesan penipuan semacam ini juga cenderung acak dan tidak spesifik. Tekmin pun sempat menerima percobaan penipuan dengan modus pekerjaan freelance ini.
Baca juga: 5 Ide Freelance Paling Banyak Dicari 2022
Ciri-ciri Pesan WhatsApp yang Berisi Penipuan dengan Kedok Freelance
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan siber dengan modus seperti ini, berikut adalah ciri-ciri pesan WhatsApp yang berisi penipuan dengan kedok pekerjaan freelance:
Mencatut nama perusahaan terkenal: Pelaku penipuan biasanya menggunakan nama perusahaan besar atau portal lowongan kerja terkenal. Tidak jarang pesan tersebut mencantumkan informasi bahwa korban pernah mengirim lamaran di situs tersebut. Hal ini dapat membuat korban yang benar-benar pernah mengirim lamaran tersebut menjadi cukup percaya.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, pengguna dapat melakukan verifikasi dengan menghubungi perusahaan secara langsung atau menggunakan aplikasi GetContact untuk memeriksa kontak yang mencurigakan.
Tawaran pekerjaan yang mudah dan menggiurkan: Pelaku penipuan akan menjanjikan deskripsi pekerjaan yang sangat mudah dengan imbalan yang menggiurkan. Tidak jarang pengguna akan diberikan iming-iming hasil yang mudah diperoleh. Contoh penawaran yang sering dikirimkan antara lain:
- Perusahaan pemasaran online yang bergerak di bidang advertising.
- Waktu kerja hanya 1-2 jam per hari, fleksibel, dan bisa dilakukan di mana saja.
- Tugasnya hanya mengikuti akun Instagram dari klien perusahaan.
- Bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
- Tanpa kontrak.
- Bayaran mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 500.000 per hari.
Mengharuskan bergabung ke aplikasi lain: Dalam penipuan ini, korban akan diminta apakah memiliki grup Telegram dan diminta untuk mengisi sejumlah data. Contoh pesan yang sering diterima adalah sebagai berikut:
- Nama:
- Umur:
- Wilayah:
- Pekerjaan (sekarang/sebelumnya):
- Username Telegram (jika ada):
- Apakah memiliki rekening bank untuk transfer gaji/fee? (Ya/Tidak)
Meminta transfer sejumlah uang: Ciri-ciri ini tentu sudah mulai terlihat tidak masuk akal. Korban akan diminta untuk mentransfer sejumlah dana. Pada tahap awal, korban biasanya diminta untuk mentransfer jumlah kecil. Meskipun korban mungkin akan menerima imbalan pada awalnya, namun saat korban terlena, pelaku akan terus memancing korban untuk mentransfer jumlah yang semakin besar.
Penipu akan menggunakan rayuan imbalan yang lebih besar. Namun, dalam banyak kasus, setelah korban mentransfer jumlah yang cukup besar, korban tidak akan menerima imbalan yang dijanjikan.
Uang yang ditransfer tidak akan dikembalikan: Meskipun beberapa kali korban menerima hasil imbalan, hal ini hanya sebagai upaya untuk menipu dan memancing korban agar terus melakukan transfer. Pada tahap selanjutnya, korban akan diminta untuk mentransfer jumlah yang lebih besar. Namun, kenyataannya, korban tidak akan menerima imbalan yang dijanjikan.
Baca juga: 5 Situs Freelance Terbaik untuk Kamu
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak terlena oleh iming-iming imbalan yang ditawarkan. Juga, berhati-hatilah terhadap pekerjaan yang meminta transfer sejumlah uang yang terkesan tidak masuk akal.
Jika Anda merasa terganggu oleh pesan penipuan dengan nomor yang tidak dikenal, Anda dapat langsung memblokir kontak tersebut atau melaporkannya kepada WhatsApp. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko penipuan melalui WhatsApp.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar