Hacker Klaim Bobol 26 Juta Dokumen Polri, Dijual di Forum Hacker

Teknologi.id . September 22, 2022
Foto: Situs Breachedto


Teknologi.id - User forum hacker Breached.to dengan nama Meki baru saja mengunggah utas atau thread bertajuk '26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC'. Meki mengklaim telah membobol data Polda Metro Jaya. 

Dalam deskripsi unggahan tersebut, ia mengaku memiliki dokumen penting semua personel polisi seluruh Indonesia berformat CSV yang dibobol pada September 2022 dengan total mencapai 26.263.105 dokumen.

Data yang diklaim bocor (compromised data) meliputi pangkat, Nomor Registrasi Pokok (NRP), nama lengkap, jabatan, foto, daerah, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan lainnya.

Baca juga: Hacker Bjorka Ternyata Punya 127 BTC, Setara dengan 41 Miliar Rupiah!

"The Indonesian National Police have spent a lot of money just to build servers or simple websites (because they don't care about vulnerabilities in the websites they manage)," tulis Meki. 

"Polri sudah menghabiskan banyak uang cuma untuk membangun server atau website sederhana (karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang dikelolanya)

"And this time I intend to sell valid data and important documents at affordable prices. because the police in Indonesia are no longer on the right track, but often make it difficult and bring down the poor," lanjut dia.

(Dan kali ini saya berniat untuk menjual data valid dan dokumen penting dengan harga yang terjangkau. Karena polisi di Indonesia tidak lagi di jalur yang benar, tapi sering menyusahkan dan menjatuhkan orang miskin)

Meki mengunggah beberapa sampel data

Meki mengunggah beberapa sampel data bocor yang diklaimnya sebagai "valid data for members of the Indonesian Police.". Beberapa nama yang dicantumkannya antara lain seperti Kapolda Brigjen Pol Damianus Jackie (mendiang), Wakapolda Kombes Pol Anton Carliyan, Dirreskrimsus Kombes RZ Panca Putra, Dirreskrimum Kombes Trihadi Sutono.

Baca juga: Jadi Hacker Digaji? Ini Nominalnya!

Meski begitu, berdasarkan penelusuran, nama-nama tersebut bukanlah penjabat Ditreskrimsus Polda Metro Jaya maupun Polda Metro Jaya. Nama-nama itu menjabat di Polda Kalteng di periode 2009 hingga 2012.

Bahkan, sampel nama yang diberikan peretas ini bisa ditemukan secara bebas di situs berbagi dokumen Scribd, lengkap dengan nomor teleponnya.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar