Ghana Konfirmasi 2 Kematian Akibat Virus Marburg, Apa Lagi Itu?

Teknologi.id . July 19, 2022
Seorang petugas kesehatan dengan pakaian pelindung membawa limbah untuk dibuang di luar bangsal isolasi tempat para korban virus Marburg yang mematikan dirawat di kota Uige, Angola utara, File. Foto: Reuters


Teknologi.id - Pemerintah Ghana mengonfirmasi dua kasus kematian yang disebabkan infeksi virus Marburg. Dua pasien itu dilaporkan meninggal baru-baru ini setelah dirawat di rumah sakit di wilayah Ashanti Selatan.

Sebelumnya, sampel dari kedua pasien tersebut telah dikirim ke Institut Pasteur di Senegal, Pusat Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk diproses yang kemudian dikonfirmasi secara resmi sebagai kasus virus Marburg.

Saat ini pejabat kesehatan di negara Afrika Barat melaporkan bahwa ada 98 orang yang dikarantina karena diduga telah berkontak dengan pasien meninggal.

Dikutip WHO, Selasa (19/7/2022), virus Marburg adalah virus yang berasal dari kelelewar buah (Rousettus aegyptiacus) dan menular melalui cairan tubuh. Virus ini dapat yang menyerang manusia dan primata.

Virus ini tergolong mematikan karena memiliki tingkat mortalitas hingga 50 hingga 88 persen tergantung varian. Virus Marburg berada dalam keluarga virus yang sama denga virus Ebola, yakni Filoviridae family (filovirus).

Gejala virus Marburg yang dapat muncul meliputi:

  • Rasa tidak nyaman
  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Kelesuan
  • Nyeri otot
  • Muncul ruam yang tidak gatal
  • Tinja berdarah
  • Muntah darah
  • Perdarahan dari hidung, gusi, dan vagina
  • Perdarahan spontan di lokasi pungsi vena
  • Radang testis
  • Kebingungan, mudah marah dan agresif

Virus Marburg Belum Ada Obatnya

Sejauh ini, belum ada pengobatan untuk virus Marburg, namun dokter mengatakan minum banyak air dan mengatasi gejala tertentu bisa meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Perwakilan WHO di Ghana Francis Kasolo menyampaikan bahwa otoritas kesehatan di wilayah itu telah berada di lapangan untuk menyelidiki situasi, maupun mempersiapkan kemungkinan respons wabah.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah negara untuk meningkatkan deteksi (virus Marburg), melacak kontak, bersiap untuk mengendalikan penyebaran virus," ujarnya dilansir dari ABC News, Sabtu (9/7/20220).

Baca juga: Tips Cerdas Agar Memori HP Tidak Dipenuhi oleh Chat WhatsApp

Penularan virus Marburg

Partikel virus Marburg. Foto: NIAID via Bloomberg


Virus Marburg adalah virus yang dapat ditularkan dari kelelawar buah ke manusia, lalu menyebar antarmanusia melalui transmisi cairan tubuh. Oleh sebab itu, pejabat kesehatan setempat memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari gua, dan memasak semua produk daging hingga matang sebelum dikonsumsi.

Penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak langsung, yaitu paparan kulit dengan darah, sekresi, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi virus. Virus pun menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi dengan cairan dari orang yang sudah terpapar.

Baca juga: Monkeypox Mulai Menyebar di Beberapa Negara, Seberapa Bahaya?

Virus Marburg ini dapat menyebar melalui pakaian, ataupun tempat tidur yang terkontaminasi, dan ketika upacara pemakaman di mana terjadi kontak langsung dengan tubuh pasien yang sudah meninggal.

WHO mengungkapkan bahwa wabah sebelumnya dan kasus sporadis telah dilaporkan di Afrika antara lain wilayah Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda. Wabah virus sendiri pertama kali terjadi di Jerman pada 1967 di mana tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar