Foto: Reuters
Teknologi.id - Hamas baru-baru ini mengundang tokoh industri ternama, Elon Musk, untuk mengunjungi wilayah Gaza. Undangan ini muncul setelah Musk melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Mengapa Hamas Mengundang Elon Musk?
Osama Hamdan, petinggi senior Hamas, menjelaskan bahwa mereka mengundang Musk ke Gaza agar ia dapat menyaksikan langsung dampak serangan Israel di wilayah Palestina.
Dalam konferensi pers di Beirut pada Rabu (29/11/2023), Hamdan menyatakan, "Kami mengundangnya untuk melihat sejauh mana pembantaian dan penghancuran yang dilakukan terhadap warga Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas."
Elon Musk Mendukung Pencegahan Konflik
Elon Musk, tokoh industri yang terkenal karena perannya dalam perusahaan-perusahaan seperti Tesla dan SpaceX, telah menjadi salah satu pendukung pencegahan konflik di kawasan konflik seperti Gaza dan Israel. Meskipun terkenal dalam dunia teknologi, Musk juga terlibat dalam isu-isu global, termasuk upaya perdamaian di Timur Tengah.
Kunjungan Musk ke Kfar Aza dan Dukungan Terhadap Netanyahu
Musk baru-baru ini mengunjungi Kfar Aza, sebuah kibbutz yang terletak 3 km dari perbatasan Gaza, di mana 50 orang menjadi korban serangan Hamas. Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Elon Musk Temui Benjamin Netanyahu di Israel, Setuju Dukung Zionis?
Kunjungan Musk ini datang beberapa waktu setelah kontroversi terkait dukungannya terhadap cuitan antisemit berisi teori konspirasi. Meskipun cuitan tersebut tidak dibahas selama kunjungan ke Kfar Aza, Musk menyatakan setuju dengan pernyataan Netanyahu bahwa menghancurkan Hamas adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian.
"Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir. Propaganda yang melatih orang-orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza menjadi sejahtera. Dan jika itu terwujud, saya pikir itu akan menjadi masa depan yang baik," ungkap Musk.
Pengaruh Kunjungan Musk: Starlink dan Izin Operasional di Israel dan Gaza
Foto: Getty Images/Handout
Bersamaan dengan kunjungan Musk, pemerintah Israel memberikan izin operasional bagi layanan internet satelit Starlink di wilayah Israel dan Jalur Gaza. Meskipun izin tersebut harus disetujui oleh Kementerian Komunikasi Israel, ini menandai langkah signifikan dalam mengembangkan konektivitas di daerah tersebut.
Musk mengunjungi Israel pada hari terakhir gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata empat hari tersebut dilakukan untuk memfasilitasi pembebasan tawanan oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel.
Dukungan untuk Pencegahan Konflik
Selama kunjungan ke Kfar Aza, Musk menegaskan pendiriannya terhadap pencegahan konflik. Menurutnya, mereka yang memiliki niat untuk membunuh harus dihentikan, dan propaganda yang merangsang pembunuhan di masa depan harus dihapus. Pernyataan ini sejalan dengan upayanya untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Usai Berkunjung, Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas di Jalur Gaza
Dampak Cuitan Kontroversial
Sebelumnya Elon Musk mengatakan di X bahwa "Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir,".
"Propaganda yang melatih orang-orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza menjadi sejahtera. Dan jika itu terwujud, saya pikir itu akan menjadi masa depan yang baik," sambungnya.
Meskipun kontroversi seputar cuitan kontroversialnya sebelumnya, Musk tidak membahas isu ini selama kunjungannya. Sebaliknya, fokusnya adalah pada dampak langsung serangan Hamas di Kfar Aza dan upaya untuk mencapai perdamaian melalui langkah-langkah konkret.
Starlink dan Konektivitas di Kawasan Konflik
Keputusan pemerintah Israel untuk mengizinkan operasional Starlink di wilayah tersebut menjadi langkah penting dalam meningkatkan konektivitas. Ini juga menunjukkan dampak positif dari kunjungan Musk, yang tidak hanya membahas isu politik tetapi juga membawa kontribusi teknologi untuk memperbaiki infrastruktur.
Pada kesimpulannya k,unjungan Elon Musk ke Israel dan undangan dari Hamas untuk mengunjungi Gaza telah menciptakan sorotan pada dampak konflik di wilayah tersebut. Meskipun terdapat kontroversi seputar pandangan Musk, fokus kunjungannya adalah pada kemanusiaan dan perdamaian.
Langkah-langkah konkret seperti izin operasional Starlink menunjukkan bahwa kunjungan ini tidak hanya memiliki dampak retorika tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam pemulihan dan pembangunan kawasan yang terkena dampak.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)
Tinggalkan Komentar