Foto: asianpost.id
Teknologi.id - Elon Musk mengungkapkan bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah sepakat untuk menutup USAID (Badan Pembangunan Internasional AS).
USAID adalah sebuah lembaga yang menangani bantuan kemanusiaan, pembangunan, dan keamanan dengan anggaran miliaran dolar di lebih dari 100 negara.
Akan tetapi, keputusan ini menuai kritik dari Bill Gates, pendiri Microsoft. Ia memperingatkan bahwa tanpa USAID atau penggantinya, jutaan orang berisiko kehilangan akses terhadap program kesehatan dan bantuan nutrisi, yang bisa berujung pada meningkatnya angka kematian.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Department of Government Efficiency (DOGE)
Musk sebut USAID sebagai organisasi berisi sekumpulan "cacing"
Foto: Getty Images
Saat ini Elon Musk memiliki peran dalam pemerintahan AS setelah ditunjuk oleh Donald Trump sebagai pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE).
DOGE merupakan lembaga yang dibentuk pada masa jabatan kedua Trump untuk mengidentifikasi dan menghapus pemborosan, penipuan, serta penyalahgunaan dalam birokrasi federal.
Musk secara terbuka mengkritik USAID melalui platform X dan menyebutnya sebagai "organisasi kriminal" yang seharusnya dibubarkan. Ia juga membahas hal ini dengan Trump dan menyatakan bahwa keduanya sepakat untuk menutup USAID.
"Terkait masalah USAID, saya membahasnya secara terperinci dengannya, dan dia (Trump) setuju bahwa kita harus menutupnya," kata Musk dalam diskusi X Spaces.
Musk mengibaratkan USAID bukan sebagai "apel dengan satu cacing" yang masih bisa diperbaiki, melainkan sekumpulan cacing tanpa apel, yang menandakan bahwa lembaga ini terlalu rusak oleh korupsi, inefisiensi atau pemborosan anggaran. Oleh karena itu, menurutnya, solusi terbaik adalah penutupan secara total.
DOGE kini tengah menjalankan proses pembubaran USAID secara permanen. Ini mengindikasikan langkah drastis pemerintahan Trump dalam memangkas lembaga yang dianggap tidak efisien.
Dampak dari penutupan ini pun mulai terasa pada beberapa staf USAID yang dilaporkan terkunci dari sistem komputer mereka semalam.
Sementara itu, staf yang masih memiliki akses, menerima e-mail berisi pemberitahuan bahwa kantor pusat USAID akan ditutup pada Senin, 3 Februari, sesuai arahan pimpinan badan tersebut.
Kritik tajam Bill Gates
Foto: Getty Images
Dalam sebuah wawancara, Bill Gates mengungkapkan bahwa yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation, telah lama bermitra dengan USAID dalam program gizi dan vaksinasi.
Ia menegaskan bahwa banyak orang berbakat bekerja di lembaga tersebut, bukan seperti yang digambarkan oleh Elon Musk.
"Orang yang bekerja di sana bukan cacing. Mudah-mudahan kami akan mengembalikan sebagian pekerjaan itu ke bentuk semula. Bahkan, jika tidak, kita bisa melihat jutaan kematian," ujar Gates.
Ia juga menyoroti kesalahpahaman publik mengenai anggaran bantuan luar negeri. Menurutnya, banyak warga AS mengira negara mereka mengalokasikan 2 hingga 5 persen dari anggaran nasional untuk bantuan luar negeri, padahal jumlahnya sebenarnya kurang dari 1 persen.
Meski tidak setuju dengan kebijakan Trump terkait USAID, Gates tetap berusaha menjalin komunikasi dengan presiden tersebut. "Saya merasa ia (Presiden Trump) bersemangat dan ingin membantu mendorong inovasi," ungkap Gates.
"Sejujurnya, saya terkesan dengan seberapa baik ia menunjukkan minatnya pada isu-isu yang saya sampaikan," tutupnya, dikutip dari KompasTekno, Jumat (7/2/2025).
Baca juga: Donald Trump Keluarkan AS dari WHO di Hari Pelantikannya Sebagai Presiden
Program-program USAID
Foto: impakter.com
USAID mengelola berbagai program kesehatan global, termasuk di Indonesia dan negara-negara lain. Berikut adalah beberapa program kesehatan yang dikelola oleh USAID:
1. PEPFAR (President’s Emergency Plan for AIDS Relief)
Program ini adalah sebuah inisiatif besar pemerintah AS dalam memerangi HIV/AIDS secara global.
Melalui program ini, USAID berkontribusi dalam pendanaan serta dukungan terhadap berbagai upaya pencegahan, perawatan, dan pengobatan HIV/AIDS, khususnya di negara-negara dengan tingkat infeksi tinggi, seperti di Afrika Sub-Sahara.
2. Program Kesehatan Ibu dan Anak
USAID menjalankan program untuk menekan angka kematian ibu dan anak dengan memberikan edukasi tentang kesehatan ibu hamil, mendukung persalinan yang aman, serta memastikan anak mendapatkan vaksinasi dan gizi yang cukup.
3. Pengendalian Tuberkulosis (TB)
USAID bekerja sama dengan organisasi kesehatan global dan pemerintah untuk menekan penyebaran tuberkulosis melalui deteksi dini, pengobatan, dan edukasi pencegahan.
4. Program Vaksinasi Global
Dalam program vaksinasi global, USAID mendukung inisiatif seperti Gavi, the Vaccine Alliance untuk menyediakan vaksin terhadap penyakit menular seperti polio, campak, dan hepatitis, terutama di negara berkembang.
5. Kesehatan Reproduksi dan Perencanaan Keluarga
USAID mendukung layanan kesehatan reproduksi dengan menyediakan akses kontrasepsi, edukasi perencanaan keluarga, serta peningkatan kesehatan seksual dan reproduksi bagi perempuan dan remaja.
6. Pengendalian Malaria
Di daerah rawan malaria, USAID mendukung distribusi kelambu berinsektisida, pemeriksaan rutin, dan pengobatan untuk menekan angka kematian akibat penyakit ini.
7. Kesehatan Mental
Dalam bidang kesehatan mental, USAID mulai memperluas dukungannya dengan program psikososial bagi pengungsi dan masyarakat terdampak bencana di wilayah krisis.
8. Program Penyakit Menular dan Zoonotik
USAID mendukung penelitian dan penanganan penyakit menular seperti Covid-19, Ebola, dan dengue dengan menyediakan peralatan medis, vaksin, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan di negara terdampak.
9. Program Kesehatan Global di Indonesia
Di Indonesia, USAID menjalankan Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH), sebuah program yang bertujuan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi guna mencegah penyakit serta meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(AAA)
Tinggalkan Komentar