Lampu gantung di dalam kompur kuantum dirancang untuk mendinginkan chip. Foto: Time
Teknologi.id - Thomas J. Watson Research Center IBM di Wesrchester County, Negara Bagian New York memiliki komputer kuantum terbaru seukuran drum minyak yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas tertentu jutaan kali lebih cepat dari laptop biasa.
Di dalam tabung aluminium dari IBM System One, terdapat tiga silinder dengan keliling yang mengecil telindung oleh jenis kaca pelindung yang sama dengan pelindung lukisan Mona Lisa. Hal tersebut membungkus lampu gantung dari kabel perak melingkat yang mengalir melalui pelat emas tebal ke chip kuantum. Untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik, chip memerlukan pendingin super hingga 0,015 kelvin.
Kemampuan komputer kuantum sangat unik. Kuantum bisa mengolah tumpukan data sehingga mampu mengoptimalkan rute ribuan kapal tanker bahan bakar yang melintasi dunia, memutuskan pasien ICU mana yang memerlukan perawatan paling mendesak, meniru proses kimia pada tingkat atom untuk merancang material baru dengan lebih baik, hingga menjanjikan peningkatan kecerdasan buatan dengan melatih algoritme yang lebih baik. Dilansir dari Time, simulasi AI kuantum menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi yang mencengangkan.
Data yang diterima harus dimasukkan ke rak sistem eletronik kontrol klasik. Foto: Time
Saat ini sudah banyak perusahaan yang berlomba untuk mendominasi industri komputer kuantum, seperti; Google, Amazon, dan Alibaba. Ada juga perusahaan Spanyol, Multiverse Computing, yang telah menjalankan proyek percontohan (pilot project) dan sukses dengan klien multinasional seperti BASF juga Bosch. Multiverse Computing menggunakan algoritme kuantumnya untuk menggandakan keuntungan perdagangan valuta asing dan menangkap cacat lini produksi hampir empat kali lebih banyak.
Baca juga: Artifact: Aplikasi Sosial Baru untuk Baca Berita Buatan Pendiri Instagram
Berbeda dengan komputer tradisional yang bergantung pada 'bit' biner untuk memproses informasi, komputer kuantum didukung 'qubit' yang secara eksponensial meningkatkan daya komputasi. Hal tersebut membuat industri komputasi kuantum global diproyeksikan tumbuh dari $412 juta pada tahun 2020 menjadi $8,6 miliar pada 2027, menurut analisis International Data Corp.
Namun kehadiran teknologi baru pasti disertai oleh risiko. Komputer kuantum memiliki resiko yang dikhawatirkan oleh kemanan sosial. Kapasitas penyelesaian masalah yang dimiliki komputer kuantum akan segera membuat semua kriptografi yang ada menjadi usang. Hal tersebut tentunya akan membahayakan komunikasi, transaksi keuangan, hingga pertahanan militer. Industri komputer kuantum akan menjadi seperti awal hadirnya internet atau komputasi klasik.
Laboratorium riset IBM di Yorktown Heights, New York. Foto: Time
Sementara perusahan-perusahan sedang menuntut untuk memanfaatkan kuantum, IBM telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai pemimpin industri. Saat ini IBM memiliki lebih dari 60 komputer kuantum yang berfungsi. Selain itu, pada November lalu, IBM meluncurkan chip Osprey 433-qubit barunya yang merupakan prosesor kuantum terkuat di dunia. Untuk membangun industri di sekitar kuantum IBM membebaskan penggunaan beberapa mesinnya, sedangkan untuk klien berbayar dapat mengakses yang lebih kuat dari jarak jauh dengan basis sewa.
Penggunaan industri kuantum tidak terbatas. Perusahaan BMW di Munich menggunakan komputasi kuantum untuk memprediksi secara akurat bagaimana material komplek berbagai bentuk bekerja di bawah tekanan dan menemukan hasil optimal antara desain dan ruang interior. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kriteria keselamatan dari produk-produk BMW.
Selama beberapa tahun terakhir, kuantum telah berpindah dari catatan kaki ke puncak agenda keamanan global. Hingga saat ini, 17 negara memiliki strategi kuantum nasional dan empat lainnya sedang mengembangkannya.
Cangkang kaca do sekitar komputer kuantum untuk mengontor suhu di dalamnya. Foto: Time
China telah menginvestasikan sekita $25 miliar dalam penelitian kuantum sejak pertengahan 1980-an dan telah memecahkan rekor dengan meluncurkan satelit kuantum pertama pada 2021 dan komputer kuantum 56-qubit pada 2021. Pada Mei 2021, China juga menjadikan penguasaan kuantum sebagai prioritas kebijakan.
White House juga akhirnya menerbitkan Memorandum Keamanan Nasional yang memerintahkan semua agen federal untuk beralih pada keamanan pasca-kuantum karena adanya risiko signifikan terhadap keamanan dan ekonomi nasional. Untuk merealisasikannya, Amerika mengadakan dana senilai $1 triliun guna peningkatan keamanan siber.
Keamanan pasca-kuantum sangat diperlukan karena hampir semua keamanan dunia maya, baik pesan WhatsApp, transfer bank, hingga tanda tangan digital, didasarkan pada RSA yang merupakan algoritme kriptografi asimetris. Komputer biasa membutuhkan miliaran tahun untuk memecahkan RSA, sedangkang komputer kuantum hanya membutuhkan waktu berjam-jam saja.
Perang di Ukraina juga menjadi peringatan. Karena awal dari konflik panas ini adalah serangan dunia maya, dimana Rusia menargetkan komunikasi dan infrastruktur vital untuk meletakkan dasar serangan militernya. Hal tersebut membuat layanan publik, jaringan energi, media, bank, bisnis, dan organisasi nirlaba menjadi sasaran cyber-blitzkrieg yang akan memengaruhi distribusi makanan, obat, dan pasokan bantuan lainnya.
Baca juga: Samsung Galaxy S23 Ultra Rilis, HP Pertama Samsung dengan Kamera 200 MP
Jadi sudah bisa dipastikan bahwa keamanan nasional didasarkan pada kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan. Keamanan pasca-kuantum dibutuhkan karena jika komputer yang dimiliki lebih cepat dari lawan, kemungkinan menang jauh lebih tinggi.
Namun, kekhawatiran seputar kuantum tidak hanya berasal dari risiko keamanan saja. Konputer kuantum melibatkan fisika yang sangat misterius, sehingga verifikasi tradisional menjadi sangat rumit. Jadi yang bisa dilakukan sekarang adalah mensimulasikan banyak kalkulasi kuantum pada komputer tradisional untuk memeriksa hasilnya sambil membangun kepercayaan di seluruh ekosistem untuk nantinya siap menggunakan dan mengjadapi komputasi kuantum.
IBM berusaha mengurangi keragu-ragunan penggunaan komputasi kuantum dengan menjadikan komputer kuantumnya open source, dan menyambut akademisi dan pengusaha dari seluruh penjuru untuk meneliti juga menggunakannya.
(cta)
Tinggalkan Komentar