Fitur Grab "Jaminan On Time" ke Bandara, Ganti Rugi Jika Terlambat hingga Rp 3,3 Juta

Wildan Nur Alif Kurniawan . December 22, 2025


Foto: Kompas.com

Teknologi.id – Bagi para pelancong, baik yang bepergian untuk urusan bisnis maupun liburan, perjalanan menuju bandara sering kali menjadi momen yang paling menegangkan. Bayangan terjebak macet, sulit mendapatkan taksi online, atau pengemudi yang datang terlambat, bisa memicu kecemasan luar biasa. Mimpi buruk terbesarnya tentu saja satu: ketinggalan pesawat.

Namun, kecemasan tersebut tampaknya ingin dihapus oleh Grab Indonesia. Dalam sebuah langkah berani yang menetapkan standar baru di industri transportasi online, Grab meluncurkan fitur "Jaminan On Time".

Fitur ini memberikan janji layanan yang sangat spesifik: ketepatan waktu penjemputan. Jika janji itu dilanggar dan mengakibatkan pengguna ketinggalan penerbangan, Grab siap memberikan kompensasi ganti rugi hingga maksimal Rp3.300.000 (Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah).

Inovasi untuk Kepastian Perjalanan

Fitur "Jaminan On Time" ini terintegrasi dalam layanan GrabCar Advance Booking (pemesanan terjadwal). Ini adalah fitur yang memungkinkan pengguna memesan armada GrabCar jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan.

Pihak Grab Indonesia menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kebutuhan konsumen akan kepastian. "Belum pernah ada layanan yang memberikan jaminan seperti ini untuk perjalanan ke bandara," ungkap perwakilan Grab dalam acara peluncuran di Bali.

Langkah ini dinilai sangat strategis, mengingat mobilitas masyarakat pasca-pandemi yang kembali tinggi. Bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta kini kembali padat, dan manajemen waktu menjadi krusial. Dengan adanya jaminan finansial yang cukup besar, Grab seolah ingin mengirim pesan: "Kami sangat yakin dengan sistem kami, sehingga kami berani bertaruh uang untuk itu."

Bava juga: Grab Rilis Gercep, Program Lindungi Mitra Driver Saat Kondisi Genting

Syarat dan Mekanisme Klaim

Tentu saja, ada mekanisme khusus untuk bisa menikmati layanan premium ini. Ganti rugi Rp3,3 juta tidak berlaku untuk pemesanan on-demand (pesan dadakan saat itu juga).

Syarat utamanya adalah pengguna harus menggunakan fitur GrabCar Advance Booking. Pemesanan harus dilakukan minimal 12 jam sebelum waktu penjemputan. Rentang waktu pemesanan ini dibuka mulai dari 90 hari hingga 12 jam sebelum keberangkatan.

Jika pengguna sudah memesan sesuai prosedur tersebut namun mitra pengemudi datang terlambat sehingga menyebabkan pengguna tertinggal pesawat, barulah proses klaim kompensasi bisa dilakukan. Nominal hingga Rp3,3 juta tersebut dirancang untuk menutupi biaya pembelian tiket pesawat pengganti atau biaya kerugian lain yang timbul akibat keterlambatan tersebut.

Driver Datang Lebih Awal, Bukan Pas-pasan

Untuk memastikan mereka tidak perlu membayar ganti rugi tersebut, Grab telah menyiapkan protokol operasional yang ketat bagi mitra pengemudinya.

Dalam layanan GrabCar Advance Booking dengan Jaminan On Time ini, mitra pengemudi diwajibkan tiba di titik penjemputan 15 hingga 30 menit lebih awal dari jadwal yang ditentukan pengguna. Jadi, jika Anda memesan penjemputan pukul 08.00 pagi, kemungkinan besar mobil Grab sudah siaga di depan rumah Anda sejak pukul 07.30 atau 07.45.

Agar mitra pengemudi mau melakukan hal ini (karena menunggu berarti waktu produktif berkurang), Grab juga menyiapkan skema insentif khusus. Pengemudi yang mengambil orderan Advance Booking akan mendapatkan pendapatan yang lebih menarik dibandingkan orderan reguler, sebagai kompensasi atas dedikasi waktu mereka. Ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan: penumpang mendapat kepastian, pengemudi mendapat pendapatan lebih.


Foto: Grab

Cakupan Wilayah Saat Ini

Untuk tahap awal peluncuran di akhir tahun 2025 ini, fitur Jaminan On Time difokuskan pada rute-rute "krusial" dengan volume tinggi.

Layanan ini baru tersedia untuk perjalanan dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menuju dua bandara utama, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Cengkareng) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur).

Pihak Grab menyatakan bahwa ekspansi ke kota-kota besar lain seperti Surabaya, Bali, atau Medan sangat dimungkinkan di masa depan, bergantung pada respons pasar dan data permintaan (demand) di lapangan. "Kalau demand-nya tinggi, seperti di kota wisata lain, tentu akan kami pertimbangkan," ujar manajemen Grab.

Baca juga: Awas Kena Denda! Begini Cara Daftar IMEI di Bea Cukai Bandara

Perbandingan dengan Kompetitor

Langkah Grab ini menempatkan mereka satu langkah di depan kompetitor dalam segmen layanan bandara. Selama ini, layanan transportasi online hanya bersaing di harga dan kecepatan mendapatkan pengemudi. Belum ada yang berani masuk ke ranah "Jaminan Ketepatan Waktu" dengan sanksi finansial bagi perusahaan penyedia aplikasi.

Bagi eksekutif muda, keluarga yang membawa banyak barang, atau siapa pun yang memiliki toleransi risiko rendah terhadap keterlambatan, fitur ini jelas menjadi nilai jual yang sangat menggoda. Membayar sedikit lebih mahal untuk biaya pemesanan (jika ada biaya tambahan untuk booking) rasanya sepadan dengan ketenangan pikiran yang didapatkan.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar