
Foto: Simon Electric
Teknologi.id - Seiring dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik di Indonesia khususnya mobil listrik semakin banyak kebutuhan yang diperlukan oleh pemilik mobil listrik akan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPKLU). Namun pada kenyataannya tidak semua pengguna berada dekat dengan SPKLU atau memiliki waktu untuk menunggu proses pengisian. Banyak orang yang akhirnya lebih memilih untuk melakukan pengisian dari rumah mereka sendiri, selain karena praktis juga dinilai lebih ekonomis dibandingkan menggunakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Meski demikian, pengisian daya di rumah tetap membutuhkan perhatian khusus agar aman dan tidak menimbulkan risiko-risiko berbahaya seperti korsleting, overheating, hingga potensi kebakaran. Berikut sejumlah langkah dan rekomendasi penting untuk memastikan pengisian daya mobil listrik di rumah berjalan aman dan optimal.
1. Pastikan Instalasi Listrik Rumah sudah Memadai
Sebelum mulai untuk memasang perangkat pengisi daya (home charger), pemilik mobil harus memastikan kapasitas listrik dari rumahnya dapat mencukupi. Pengisian mobil listrik umumnya membutuhkan daya yang cukup besar minimal 3500 VA bahkan hingga lebih dari 7700 VA, tergantung jenis kapasitas baterai mobil dan charger yang dipakai saat mengisi. Pengecekan instalasi ini sangat disarankan dilakukan oleh teknisi listrik bersertifikat atau tenaga teknis dari PLN karena bagian awal ini sangat krusial untuk memutuskan apakah memungkinkan pengisian daya di rumah secara mandiri. Tenaga teknis dapat memastikan apakah perlu dilakukan peningkatan daya atau penambangan jalur khusus yang terpisah dari instalasi utama.
2. Gunakan Home Charger yang Resmi
Pengisian daya mobil listrik menggunakan home charger resmi jelas akan jauh lebih safety daripada menggunakan colokan listrik yang tidak resmi atau KW. Charger bawaan dari pabriknya biasanya sudah dilengkapi fitur keamanan yang lebih lengkap seperti overheat protection, short circuit protection, dan sistem yang dapat membantu mencegah kerusakan perangkat yang fatal ataupun risiko listrik.
Sebagai pengguna kita juga harus aware dengan perlengkapan penunjang seperti charger ini, apabila ingin menambah charger dengan kapasitas lebih tinggi disarankan membeli perangkat yang sudah memiliki sertifikat internasional seperti IEC, UL, atau SNI yang sudah dijamin keamanan dan standar keselamatannya.
Baca juga: Berapa Lama Baterai Mobil Listrik Bertahan? Ketahui Usia dan Biaya Penggantiannya
3. Perhatikan Lokasi Pengisian Daya
Area pengisian daya harus berada pada lokasi yang aman biasanya kriterianya adalah area tersebut teduh, kering,jauh dari jangkauan air karena mengisi daya mobil di area yang lembap dapat meningkatkan potensi kerusakan pada kabel dan hubungan arus pendek. Sangat direkomendasikan di ruangan atau garasi yang tertutup serta memiliki ventilasi yang cukup baik agar tetap aman. Selain itu, kabel juga tidak boleh sampai bersinggungan dengan benda yang tajam, terinjak-injak, ataupun terhimpit sesuatu.
4. Pakai Kabel dan Soket yang Berstandar
Kabel pengisi daya menjadi salah satu komponen yang paling penting dalam keamanan pengisian. Penggunaan kabel tidak berstandar atau soket yang longgar dapat menjadi sumber masalah serius seperti panas berlebih (overheating) dan meningkatkan risiko kebakaran. Tetap gunakan kabel yang sudah menjadi bawaan mobil dan hindari perpanjangan kabel untuk mengindari risiko-risiko berbahaya lainnya.
5. Pastikan Ada Grounding Listrik
Grounding listrik ini berguna untuk melindungi manusia dan peralatan dari bahaya sengatan listrik, kebakaran ataupun kerusakan. Arus listrik akan mengalir ke tanah sehingga tidak membahayakan pengguna.
6. Jangan Tinggalkan Mobil Listrik saat Isi Daya
Walaupun mobil listrik sudah dilengkapi dengan sistem keamanan otomatis untuk menghentikan pengisian ketika baterai penuh, pemilik tetap harus mengawasi selama proses pengisian berlangsung. Hindari meninggalkan pengisian daya selama berjam-jam tanpa pengecekan terutama saat malam hari.
Baca juga: Handphone Sering Overheating? Ini Tips Ampuh Agar Tetap Dingin!
7. Jangan Mengisi Daya Berlebih
Baterai mobil listrik idealnya dijaga pada kisaran 20-80%. Kebiasaan charging yang sehat sangat berpengaruh terhadap kulitas baterai. Biasanya, pengisian membutuhkan waktu 8-12 jam menggunakan pengisi daya standar di rumah.
8. Pemeriksaan Berkala Kondisi Peralatan Charging
Pemilik mobil listrik wajib memastikan home charger, kabel, serta soket dalam kondisi yang aman dan tidak rusak. Jika menemukan kerusakan seperti kabel terkelupas, soket longgar, atau indikator pada charger tidak normal, segera lakukan pemeriksaan di bengkel resmi mobil listrik.
Keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam pengisian mobil listrik dirumah. Dengan memastikan instalasi listrik yang tepat, penggunaan perangkat yang sesuai standar, serta pemantauan rutin, risiko seperti korsleting atau kebakaran dapat dicegah.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

Tinggalkan Komentar