Teknologi.id - Kasus peretasan dan penipuan online yang memanfaatkan platform Google Maps dan Google Business semakin marak terjadi di Indonesia. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan bahwa 369 hotel di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan beberapa daerah lainnya, telah menjadi korban pemalsuan data elektronik.
Ketua PHRI Jawa Timur, Dwi Cahyono, menjelaskan bahwa insiden ini telah berlangsung selama satu minggu terakhir di Indonesia, dengan Jawa Timur mulai terdampak tiga hari lalu. Menanggapi situasi tersebut, PHRI Jawa Timur telah melaporkan kejadian ini kepada Polda Jatim untuk ditindaklanjuti.
Tidak hanya hotel, beberapa usaha rental motor juga menjadi sasaran peretasan ini. Selain itu, Direktorat Jenderal Imigrasi juga memperingatkan masyarakat terkait nomor WhatsApp palsu yang digunakan untuk penipuan di laman Google Maps. Nomor palsu ini seringkali diselipkan pada informasi alamat kantor imigrasi, sehingga masyarakat perlu berhati-hati.
Tanggapan Google Indonesia mengenai Penipuan di Google Maps
Menanggapi hal ini, pihak Google Indonesia menyatakan bahwa mereka mengalami kendala teknis yang berdampak pada perubahan informasi sejumlah profil bisnis di Google Maps dan Google Business. Google telah menerapkan perbaikan untuk mencegah perubahan informasi yang salah dan sedang dalam proses memulihkan data yang akurat.
Kasus ini semakin meresahkan karena pelaku penipuan seringkali mengubah nomor kontak pada profil bisnis hotel yang tidak terverifikasi. Mereka kemudian menawarkan potongan harga besar yang menarik korban untuk melakukan reservasi. Sayangnya, uang yang dibayarkan korban justru masuk ke rekening pelaku penipuan.
Baca juga: Ratusan Akun Google Bisnis Hotel Diretas, Sebarkan Nomor Palsu ke Targetnya
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memastikan untuk selalu mengontak website resmi hotel atau menggunakan layanan Online Travel Agent (OTA) yang terpercaya. Selain itu, pembayaran harus dilakukan melalui rekening official hotel, dan disarankan untuk mengonfirmasi nomor rekening sebelum melakukan transaksi.
Sebagai langkah lanjutan, BPP PHRI akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib, termasuk Polri, dan pelaporan juga akan dilakukan oleh BPD dan BPC PHRI di wilayah masing-masing. Masyarakat diharapkan selalu waspada terhadap modus penipuan baru ini dan lebih berhati-hati dalam melakukan reservasi hotel atau berurusan dengan layanan yang ditampilkan di Google Maps.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar