Teknologi.id - Huawei sudah sejak lama bersiap atas skenario terburuk akibat peraturan pemerintah Amerika Serikat. Termasuk mengenai keputusan perusahaan ARM yang kabarnya memutuskan hubungan bisnis dengan Huawei untuk mematuhi pemerintah AS.
"ARM mematuhi pembatasan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah AS dan sedang melakukan pembicaraan dengan lembaga pemerintah AS guna memastikan kami tetap patuh," ujar juru bicara ARM yang seperti dikutip dari laman
The Verge, Selasa (28/5/2019).
Namun menurut Huawei, apapun aksi ARM tidak akan berpengaruh dalam pengembangan chip mereka. "Huawei telah memperoleh lisensi permanen untuk arsitektur ARM8. ARM8 adalah set instruksi ARM 32/64-bit. Prosesor saat ini adalah produk dari set instruksi ini," sebut Huawei.
"Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, dan melengkapi hak kekayaan intelektual, serta dapat mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal," imbuh mereka.
"Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat mengotorisasi instruksi ARM yang diatur di bawah tekanan tertentu, Huawei tidak akan terpengaruh. Tidak ada blokade secara teknis, dan penelitian serta pengembangan chip Huawei akan berlanjut di masa depan," ujar Huawei.
Seperti diketahui, ARM sendiri tidak memproduksi chip smartphone. Akan tetapi melisensikan properti intelektualnya pada vendor lain. Arsitektur CPU ARM sangat dominan di smartphone.
Chip Qualcomm, MediaTek, Apple, Samsung dan Huawei semuanya adalah lisensi arsitektur ARM.
(DWK)
Tinggalkan Komentar