Teknologi.id - Twitter menguji fitur baru untuk penggunanya, agar tidak sembarangan retweet. Fitur ini sebagai upaya mencegah penyebaran hoaks yang makin merajalela di dunia maya. Nantinya, pengguna yang ingin me-retweet sebuah postingan artikel pada cuitan orang lain, akan ditanya terlebih dahulu.
BACA JUGA: Twitter Uji Coba Fitur Pembatasan Reply Tweet
"Berbagi artikel dapat memicu percakapan, jadi Anda mungkin ingin membacanya sebelum Anda Tweet itu," kata Twitter, seperti dikutip Thehindubusinessline.
Fitur ini sedang diuji untuk mengkonfirmasi keaslian artikel agar tidak membiarkan konten palsu atau konten berbahaya menjadi viral. Ini untuk mempromosikan "percakapan yang lebih sehat" di platform media sosial.
“Sangat mudah tautan/artikel menjadi viral di Twitter. Ini bisa kuat tetapi terkadang berbahaya, terutama jika orang belum membaca konten yang mereka sebarkan. Fitur ini (di Android untuk saat ini) mendorong orang untuk membaca artikel yang ditautkan sebelum me-retweet," kata Kayvon Beykpour, VP of Product di Twitter.
Sebelumnya, Twitter juga telah membuat aturan yang akan menandai tweet seputar COVID-19 yang disinyalir mengandung informasi salah atau hoaks.
BACA JUGA: Aturan Baru Twitter Dalam Upaya Perangi Berita Hoax Covid-19
Label peringatan ini akan muncul dibagian bawah tweet, termasuk tweet yang mengandung media seperti foto atau video.
Selain itu, Twitter juga telah melakukan menguji coba fitur pembatasan reply tweet. Fitur ini dihadirkan dengan maksud melakukan pembatasan atas tindakan perundungan (bully) dan pelecehan yang kerap terjadi di media sosial.
(sz)
Tinggalkan Komentar