Teknologi.id - Ratusan perusahaan dan organisasi lain asal China bernasib sama seperti Huawei. Total ada 143 entitas dari China yang masuk di dalam daftar hitam pemerintahan Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman
Asiaone, Jumat (31/5/2019).
Angka ini berdasarkan tinjauan dokumen yang saat ini dikelola oleh Biro Industri dan Keamanan (BIS) di bawah Departemen Perdagangan AS.
Sebagai informasi, daftar hitam yang memiliki nama resmi Entity List itu berisi organisasi dan individu yang dipercaya AS terlibat, atau menunjukkan kemungkinan besar dirinya terlibat, dalam aktivitas yang tak sesuai dengan keamanan nasional atau kebijakan luar negeri negeri Paman Sam.
Tiap organisasi atau individu yang masuk di dalam Entity List diwajibkan untuk mengajukan lisensi dari BIS sebelum dapat melakukan ekspor, ekspor ulang, atau transfer barang apa pun yang merujuk pada pembatasan perdagangan. Software dan teknologi lain dari perusahaan asal Amerika Serikat termasuk di dalam barang tersebut.
Satu hal yang menarik, pengajuan lisensi itu akan melewati kebijakan "anggapan penolakan" dalam peninjauannya. Artinya, kemungkinan besar pengajuan lisensi itu akan ditolak.
BIS sendiri terus melakukan peninjauan dan revisi terhadap Entity List. Masuknya Huawei dan 68 perusahaan afiliasinya merupakan bentuk dari kegiatan tersebut.
Selain perusahaan teknologi seperti Huawei, nama-nama di bidang elektronik, penerbangan, semiconductor, engineering, hingga institusi akademik turut masuk dalam daftar tersebut. Kebanyakan dari mereka menggunakan perangkat teknologi dari korporasi asal AS.
Mereka termasuk Beijing Automation Control Equipment Institute, Beijing Aeronautical Research Technology Research Institute, Beijing Power Machinery Institute, China Aerodinamika Research and Development Centre dan China Electronic Technology Group Corp.
Sejumlah distributor komponen berteknologi tinggi juga ada di daftar entitas. Meliputi perusahaan seperti Tenco Technology Co, Avin Electronics Technology dan Multi-Mart Electronics Technology.
Institusi akademis Tiongkok utama dalam daftar hitam perdagangan termasuk Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing, Universitas Sun Yat-sen, Universitas Nasional Teknologi Pertahanan, Universitas Politeknik Northwestern, Universitas Sichuan dan Universitas Sains dan Teknologi Elektronik.
Perusahaan-perusahaan China dalam daftar hitam tidak terbatas pada mereka yang berasal dari kota-kota tingkat pertama seperti Beijing dan Shenzhen. Baotou Guanghua Chemical Industrial Co, yang terletak di Mongolia dalam, dan Yantai Jereh Oilfield Services Group, dari kota pantai Yantai di provinsi Shandong, juga masuk dalam daftar entitas.
Ada kemungkinan pemerintah Amerika Serikat bakal menambah nama yang ada di dalam Entity List, berdasarkan keterangan sebuah sumber. Beberapa nama pun disebut menjadi calon, salah satunya perusahaan kecerdasan buatan bernama Megvii.
(DWK)
Tinggalkan Komentar