Foto: The Conversation
Teknologi.id - Kebocoran data pengguna lagi-lagi terjadi di Indonesia. Kali ini, salah satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang finansial (fintech), KreditPlus, diduga mengalami kebocoran data para nasabahnya.
Baca Juga: Heboh! Akun @DetektifFiktif di Twitter Bongkar Kejanggalan Jouska
Informasi ini diungkap oleh seseorang yang bernama Teguh Aprianto di akun Twitter pribadinya pada Senin (3/8) lalu. Akun ini mengungkap bahwa 896.000 data nasabah KreditPlus bocor dengan mencantumkan beberapa informasi penting.
896 ribu data milik KreditPlus bocor dan dijual. Data yang bocor diantaranya :
— Teguh Aprianto (@secgron) August 3, 2020
- Nama
- KTP
- Password
- Alamat
- Nomor HP
- Data pekerjaan
- Data keluarga penjamin
KreditPlus sendiri adalah perusahaan finansial yang terdaftar dan diawasi oleh @ojkindonesia. pic.twitter.com/wQILwthye1
Ratusan ribu data ini dikabarkan dijual di forum terbuka, yaitu RaidForums. Forum ini biasanya digunakan sebagai kanal pertukaran database. Konon katanya, data ini dijual dengan harga US$1.500 atau sekitar Rp22 juta.
Menurut pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, kasus kebocoran data nasabah KreditPlus telah berlangsung sejak 16 Juli lalu. "Sebenarnya data KreditPlus sudah dibagikan pada pertengahan bulan lalu, tepatnya tanggal 16 Juli oleh anggota RaidForums dengan nama ShinyHunter," tutur Pratama seperti yang dilansir dari CNN (3/8).
Pratama berujar, jika pembeli menebus data di forum tersebut, akan diberi tautan yang berisi file nasabah KreditPlus. File tersebut berukuran 78MB dan berisi 896.169 baris data pelanggan, mulai dari nama lengkap hingga keluarga penjamin pinjaman.
Baca Juga: Microsoft Bakal Akuisisi TikTok, Trump Beri Waktu 45 Hari
Dikutip dari Kompas (4/8), Pratama menuturkan bahwa belum adanya regulasi yang mengatur perlindungan data. Data yang seharusnya dienkripsi, justru masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Ia menambahkan, pemerintah harus mempercepat pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi agar kasus kebocoran data ini bisa diusut tuntas dan data masyarakat terjamin.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari KreditPlus terkait dugaan kebocoran data. KreditPlus sendiri merupakan fintech asal Indonesia yang menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1994 dan berfungsi sebagai lembaga pembiayaan dengan produk multiguna motor, mobil, dan whitegoods.
(nd)
Tinggalkan Komentar