Prabowo Mau Ubah Sampah Jadi Listrik, Bantar Gebang Jadi Proyek Utama dalam 2 Tahun

Teknologi.id . November 03, 2025

Teknologi.id – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan langkah besar untuk mengatasi krisis sampah di Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, pemerintah akan membangun 34 pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di berbagai daerah, dengan Bantar Gebang, Bekasi, sebagai proyek percontohan utama.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengubah sampah perkotaan menjadi sumber energi listrik sekaligus mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang semakin parah.

Baca juga: MIT Ciptakan Printer 3D AI yang Ubah Kulit Pisang Jadi Gelas dan Sendok

Bantar Gebang Jadi Fokus Utama Program Sampah Jadi Listrik

TPST Bantar Gebang saat ini menampung puluhan juta ton sampah yang menumpuk selama bertahun-tahun. Kondisi tersebut menjadi perhatian langsung Presiden Prabowo dalam rapat kabinet.

“Bantar Gebang harus jadi simbol perubahan cara kita mengelola sampah — dari beban menjadi sumber energi,” ujar Prabowo.

Melalui kerja sama antara Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai pelaksana utama dan PLN (Persero) sebagai pengelola hasil konversi listrik, proyek ini ditargetkan mulai berjalan awal 2026. Pemerintah daerah akan menyiapkan lahan serta pasokan sampah sebagai bahan baku utama.

Sebagai tahap awal, sistem di Bantar Gebang akan mampu mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari menjadi energi listrik. Teknologi yang digunakan adalah thermal dan Refuse Derived Fuel (RDF) — proses yang mengubah limbah menjadi bahan bakar alternatif.

Manfaat Strategis Proyek Sampah Jadi Listrik

Transformasi sampah menjadi energi listrik membawa sejumlah dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, di antaranya:

  1. ♻️ Mengurangi penumpukan limbah di TPA dan mencegah pencemaran tanah serta udara.

  2. Menambah pasokan listrik hijau berbasis energi terbarukan.

  3. 👷 Menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengelolaan sampah dan energi.

  4. 🌍 Mendorong budaya daur ulang, mulai dari rumah tangga hingga industri.

Dengan adanya program ini, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil serta memperkuat komitmen menuju transisi energi bersih.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun ambisius, target dua tahun ini menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya:

  • Kesiapan infrastruktur dan teknologi di tiap daerah.

  • Koordinasi lintas wilayah antara pemerintah pusat dan daerah.

  • Edukasi masyarakat agar lebih aktif memilah sampah dari rumah.

  • Kepastian investasi dan regulasi yang berkelanjutan, termasuk penerapan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan.

Baca juga: BRIN Akan Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Baku Industri dengan Teknologi Radiasi

Menuju Indonesia Bebas Gunungan Sampah

Dengan menjadikan Bantar Gebang sebagai prioritas nasional, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat dalam mengubah persoalan lingkungan menjadi peluang ekonomi dan energi.

Jika berhasil, proyek waste-to-energy ini bisa menjadi model nasional bahkan internasional — membuktikan bahwa sampah bukan lagi masalah, melainkan sumber daya masa depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar