Teknologi.id - Beberapa tahun lalu mungkin kita hanya bisa melihat atau membayangkan kecanggihan motor dan mobil terbang di dalam film-film Sci-fi. Namun, dengan teknologi saat ini yang semakin mumpuni, kendaraan terbang pun sangat pesat pengembangannya.
Terbaru, startup drone asal Jepang, ALI Technologies, baru saja menguji coba motor terbang buatannya mengudara di sirkuit kosong di dekat Gunung Fuji.
Sepeda motor terbang yang dinamai Xturismo tersebut mampu melaju sampai 100 kilometer per jam di udara. Sedangkan durasi penerbangannya bisa mencapai 40 menit.
Kendaraan canggih nan futuristik ini rencananya akan dijual mulai awal tahun depan dengan produksi terbatas sejumlah 200 unit seharga USD 682 ribu atau sekitar Rp 9.7 Miliar.
Baca juga: Mau Sensor Rumah di Google Street View? Ini Caranya
Saat pelaksanaan uji coba yang disaksikan sejumlah warga, motor terbang Xturismo berputar-putar selama satu setengah menit di udara.
"Kami ingin menunjukkan gaya hidup baru dengan kendaraan yang bisa melayang ini," ujar CEO Ali Technologies, Daisuke Katano, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (27/10/2021).
Menengok dapur pacunya, Xturismo ditenagai oleh mesin pembakaran internal dan mengudara dengan bantuan dua baling-baling utama serta empat baling-baling tambahan untuk menjaga keseimbangannya.
Namun di balik kegaharan Xturismo, nyatanya ada satu kekurangannya, yaitu suara berisik yang ditimbulkan sehingga sepertinya pengendara perlu mengenakan pelindung telinga ketika mengendarainya.
Baca juga: Gojek Segera Wujudkan Motor Listrik untuk Mitra Driver
Sebagai informasi, Xturismo bukan merupakan sepeda motor terbang satu-satunya yang saat ini tengah dikembangkan. Pada Juli silam, perusahaan JetPack Aviation yang berbasis di California sukses menguji coba motor terbang Speeder yang saat ini sudah bisa dipesan seharga USD 380 ribu. Motor terbang ini akan dipasarkan pada tahun 2023.
Selain untuk rekreasi atau transportasi, sepeda motor terbang semacam ini mungkin bisa juga dipakai untuk misi penyelamatan, misalnya di sungai atau laut yang daya jangkaunya menyulitkan tim penyelamat.
(dwk)
Tinggalkan Komentar