Foto: Forbes
Teknologi.id - Masa pandemi COVID-19 masih terus berlanjut hampir di seluruh dunia. Penyebaran virus yang sangat cepat dan sulit diprediksi keberadaannya ini membuat masyarakat harus melakukan serangkaian tes berkelanjutan untuk memastikan dirinya terbebas dari virus ini. Terlebih, masa inkubasi virus yang memerlukan waktu 14 hari membuat siapa saja bisa beraktivitas selama waktu tersebut sebelum mengetahui apakah dirinya tertular atau tidak.
Baca Juga: Perbarui AR, Scan PokeStop Bisa Tambah Reward di Pokemon Go
Maka dari itu, Facebook percaya bahwa mereka bisa membantu meramalkan penyebaran COVID-19 dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau yang biasa disebut dengan artificial intelligence (AI).
"COVID-19 telah berkembang pesat dan tidak terduga, menghambat rencana pembukaan lockdown di beberapa negara bagian, bahkan COVID-19 telah menyebar ke wilayah-wilayah lain," ucap perwakilan dari Facebook, dikutip dari Ubergizmo pada Kamis (22/10).
Menurut Facebook, dikarenakan perkembangan virus ini yang tak terduga, pemahaman yang lebih baik dan pasti mengenai perkembangan dan penyebaran virus secara geografis sangatlah dibutuhkan.
"Berdasarkan komitmen kami untuk membantu orang tetap aman dan mendapat informasi tentang virus, kami menerbitkan perkiraan yang didukung oleh AI, untuk memprediksi persebaran COVID-19 di seluruh Amerika Serikat," ujar Facebook.
Facebook berharap, dengan upaya meramalkan penyebaran COVID-19 melalui bantuan AI tersebut bisa memberikan informasi kepada pengguna untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas dan mempersiapkan diri jika wilayahnya kemungkinan terdeteksi virus COVID-19.
Baca Juga: Facebook Uji Coba Fitur untuk Update di Lingkungan Tetangga
Saat ini, tool AI dari Facebook tersebut baru tersebar dan digunakan di Amerika Serikat. Facebook berencana akan memperluas tool AI tersebut ke wilayah dan negara lain yang dilanda COVID-19 ini juga.
(rf)
Tinggalkan Komentar