CI-Agriculture Menjadi Solusi Petani di Era IoT dan Big Data

Sebagai salah satu Negara yang menjadikan nasi sebagai bahan pokok, tentu keberadaan petani menjadi hal penting. Tetapi, untuk menghasilkan padi yang baik dengan jumlah banyak tidaklah mudah. Karena prosesnya sangat panjang dan cukup rumit. Itulah yang menjadi alasan tim CI-Agriculture untuk memudahkan para petani dalam bekerja. Sehingga menjadi lebih efektif. Dengan sistem manajemen yang berbasis analisis cuaca, citra satelit, sensor tanah dan juga penggunaan drone untuk mempermudah pemantauan. Semua teknologi ini juga bersifat scalable, jadi sensor yang digunakan di lahan luas ini akan tetap efisien. CI-Agriculture menjadikan 3 produk utama yang akan digunakan para petani. Crop Accurate, dengan menggunakan drone dan remote sensing sebagai medianya, dapat membantu para petani untuk memandu ketika sedang menanam benih yang baik, memberi pupuk, penggunaan obat, dan kegiatan bertani lain secara efisien. Drone ini akan bekerja secara berkala untuk mengawasi lahan — lahan yang bisa digunakan petani supaya memanfaatkan lahannya dengan baik. Agritrack merupakan sistem yang dibuat untuk menghubungkan para petani, distributor, pasar, dan konsumen. Sebuah sistem informasi terintegrasi ini untuk supply chain , menggunakan mobile application sebagai medianya. Setip pengguna aplikasi ini akan memberikan informasi permintaan, ketersediaan, hingga kendala yang dialami saat dilapangan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan sistem crowd sourcing, sehingga semua data yang telah terkumpul dapat memberikan rekomendasi dengan cepat dan tepat. Crop Insurance adalah asuransi bagi para petani. Yang membuat unggul asuransi ini adalah CI-Agriculture menganalisis cuaca hariannya hingga 10 tahun kebelakang. Jadi, perlindungan asuransi yang disediakan akan memberikan perlindungan yang maksimal juga efektif dan seimbang. CI-Agriculture juga, mengungkapkan bahwa pihaknya menyediaakan layanan Software as a Service dengan aplikasi mobile maupun web yang dapat dipakai secara berlangganan di setiap hektar lahan oleh petani, pembina, peneliti maupun pemerintahan. Sumber : Dirangkum dari techinasia.com