
Teknologi.id – Kompetisi Inovasi Teknologi Iklim
terbesar di Indonesia yang diselenggarakan East Ventures dan Temasek Foundation
pada 4 Maret hingga 6 September 2024, Climate Impact Innovations Challenge
(CIIC) 2024, resmi mengumumkan pemenangnya. Tiga Startup Climate Tech Indonesia berhasil meraih hadiah hingga Rp 10 miliar.
CIIC 2024 memiliki fokus utama untuk mendukung inovasi teknologi iklim di Indonesia. Terdapat tiga trek utama pada CIIC 2024 ini, yaituTransisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular. Ketiga trek tersebut dianggap sebagai solusi kiamat yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Baca Juga: Iklim Mulai Kacau, 15.000 Ilmuan Teriak Bumi Akan Segera Kiamat
“Kami senang dapat kembali mempersembahkan Climate Impact
Innovations Challenge 2024 untuk memberdayakan lebih banyak inovasi dalam
mengatasi salah satu isu terpenting saat ini, yaitu perubahan iklim,” kata Partner
East Venutres, Avina Sugiarto dikutip dari blog resmi east.vc/id.
Menurut Avina, pihaknya berperan untuk membangun Asia
Tenggara yang berkelanjutan. Menciptakan keberlanjutan dan dampak positif
menjadi salah satu bagian dari DNA East Venure tambahnya.
“Sangat menggembirakan bahwa keberhasilan dari Climate Impact Innovations Challenge 2024 telah menjadi katalis untuk memberi semangat pada ekosistem startup menuju masa depan yang berkelanjutan,” ucap Heng Li Lang, Head, Climate and Liveability, Temasek Foundation.
Baca Juga: NASA Kembangkan Robot Canggih untuk Prediksi Pencairan Es di Antartika
Setelah melewati berbagai proses, akhirnya juri telah
memilih tiga peserta yang akan dinobatkan sebagai pemenang CIIC 2024. Pada trek
transisi energi, SunGreenH2 yang mempunyai inovasi untuk memproduksi hydrogen
200% menggunakan elektroliser akan menghemat energi sekitar 20%. Produksi ini membutuhkan
biaya sebesar 3 US dolar per kilonya.
Hydrogen Refinery yang memiliki inovasi dibidang produksi
pupuk ammonia menggunakan elektrolis plasma limbah berbiaya rendah dinobaatkan
sebagai pemenang trek pertanian berkelanjutan. Hal ini karena produksi pupuk ammonia
dengan elektrolis plasma limbah akan mengurangi emisi karban hingga 11 ton per
ton pupuk yang dihasilkan.
Trek ekonomi sirkular dimenangkan oleh AC Biode dengan ide kemolisis dari hasil pengembangan limbah organic campuran yang dibuat untuk menghasilkan gas sintesis sebagai pembangkit energi hijau. Ketiga pemenang CIIC 2024 ini berhasil meraih total hadiah sebesar 10 miliar dan dukungan pengembangan lain.
Selain ketiga pemenang tersebut, Bakti Barito
Foundation memilih inovasi dari DayaTani untuk menerima investasi sebesar
50.000 US dolar. Sedangkan Sinarmas Agribusiness & Food memilih berivestasi
kepada ENWISE sebesar 50.000 US dolar.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sap)
Tinggalkan Komentar