3 Startup Climate Tech Raih 10 Miliar, Ciptakan Teknologi Solusi Perubahan Iklim

Sekar Arum Pangastuti . September 11, 2024
startup climate tech Indonesia
sumber: east.vc

Teknologi.id – Kompetisi Inovasi Teknologi Iklim terbesar di Indonesia yang diselenggarakan East Ventures dan Temasek Foundation pada 4 Maret hingga 6 September 2024, Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024, resmi mengumumkan pemenangnya. Tiga Startup Climate Tech Indonesia berhasil meraih hadiah hingga Rp 10 miliar.

CIIC 2024 memiliki fokus utama untuk mendukung inovasi teknologi iklim di Indonesia. Terdapat tiga trek utama pada CIIC 2024 ini, yaituTransisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular. Ketiga trek tersebut dianggap sebagai solusi kiamat yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Baca Juga: Iklim Mulai Kacau, 15.000 Ilmuan Teriak Bumi Akan Segera Kiamat

“Kami senang dapat kembali mempersembahkan Climate Impact Innovations Challenge 2024 untuk memberdayakan lebih banyak inovasi dalam mengatasi salah satu isu terpenting saat ini, yaitu perubahan iklim,” kata Partner East Venutres, Avina Sugiarto dikutip dari blog resmi east.vc/id.

Menurut Avina, pihaknya berperan untuk membangun Asia Tenggara yang berkelanjutan. Menciptakan keberlanjutan dan dampak positif menjadi salah satu bagian dari DNA East Venure tambahnya.

“Sangat menggembirakan bahwa keberhasilan dari Climate Impact Innovations Challenge 2024 telah menjadi katalis untuk memberi semangat pada ekosistem startup menuju masa depan yang berkelanjutan,” ucap Heng Li Lang, Head, Climate and Liveability, Temasek Foundation.

Baca Juga: NASA Kembangkan Robot Canggih untuk Prediksi Pencairan Es di Antartika

Setelah melewati berbagai proses, akhirnya juri telah memilih tiga peserta yang akan dinobatkan sebagai pemenang CIIC 2024. Pada trek transisi energi, SunGreenH2 yang mempunyai inovasi untuk memproduksi hydrogen 200% menggunakan elektroliser akan menghemat energi sekitar 20%. Produksi ini membutuhkan biaya sebesar 3 US dolar per kilonya.

Hydrogen Refinery yang memiliki inovasi dibidang produksi pupuk ammonia menggunakan elektrolis plasma limbah berbiaya rendah dinobaatkan sebagai pemenang trek pertanian berkelanjutan. Hal ini karena produksi pupuk ammonia dengan elektrolis plasma limbah akan mengurangi emisi karban hingga 11 ton per ton pupuk yang dihasilkan.

 Trek ekonomi sirkular dimenangkan oleh AC Biode dengan ide kemolisis dari hasil pengembangan limbah organic campuran yang dibuat untuk menghasilkan gas sintesis sebagai pembangkit energi hijau. Ketiga pemenang CIIC 2024 ini berhasil meraih total hadiah sebesar 10 miliar dan dukungan pengembangan lain.

Selain ketiga pemenang tersebut, Bakti Barito Foundation memilih inovasi dari DayaTani untuk menerima investasi sebesar 50.000 US dolar. Sedangkan Sinarmas Agribusiness & Food memilih berivestasi kepada ENWISE sebesar 50.000 US dolar.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(sap)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar