Robot Laut Eelume, Salah Satu Bentuk Revolusi Bawah Laut

Stefanie Tanaki . February 10, 2021

Foto: Eelume.com

Teknologi.id - Industri minyak dan gas laut memiliki infrastruktur yang luas dan mahal untuk dirawat. Sumur, ribuan kilometer pipa dan peralatan lain harus dipasang, diperiksa dan diperbaiki.

Berkaitan dengan hal itu, saat ini, drone dan robot bawah air mutakhir sedang dikembangkan untuk membuat pekerjaan lebih aman, lebih murah dan lebih sedikit polusi.

Salah satu dari robot bawah air yang sedang dikembangkan adalah Eelume. Dilansir dari CNN.com, pada hari Rabu (10/2), Eelume pertama kali dikembangkan oleh Unversitas Sains dan Teknologi Norwegia yang berbasis di Trondheim, Norwegia. Kemudian, robot ini dikembangkan lebih lanjut oleh Eelume Subsea Intervention.

Robot mirip ular sepanjang enam meter ini dilengkapi dengan sensor dan kamera di setiap ujungnya. Selain itu, Eelume dapat disimpan di stasiun dok pada kedalaman hingga 500 meter (547 yard) selama enam bulan, tanpa harus dibawa kembali ke permukaan.

Eelume dapat bekerja secara mandiri pada tugas yang diberikan dari ruang kontrol di darat, dan mengirim kembali tugas tersebut dalam bentuk video dan data. Robot self-propelling ini dapat melakukan perjalanan hingga 20 kilometer (12,4 mil) sebelum harus kembali ke stasiunnya untuk mengisi ulang. Eelume juga dapat menukar bagian “tubuh” nya untuk tugas yang berbeda, termasuk alat untuk mengoperasikan katup bawah laut, dan sikat pembersih untuk menghilangkan pertumbuhan dan sedimen laut.

Desainnya yang seperti ular memungkinkannya bekerja di ruang terbatas dan menggeliat tubuhnya agar tetap berada di tempat walau menghadapi arus yang kuat. Robot yang merapat di bawah laut ini dapat diterjunkan kapanpun dan dalam kondisi permukaan laut apapun.

Pekerjaan pemeliharaan di sumur air laut dalam dan sistem perpipaan diketahui telah dilakukan oleh kendaraan tak berawak. Namun, kendaraan jenis ini biasanya perlu diangkut ke lokasi lepas pantai dengan kapal berawak penuh. Kemudian, kendaraan ini akan dioperasikan dari jarak jauh di atas kapal permukaan. Hal itu bisa menghabiskan biaya hingga $ 100.000 per hari, menurut Pål Liljebäck, kepala petugas teknologi dengan Eelume Subsea Intervention.

Oleh karena itu, kehadiran Eelume diharapkan dapat mempermudah kinerja pemeliharaan dan perbaikan sumur air laut dalam dan sistem perpipaan.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan robot ini dapat menjadi penghuni bawah laut yang tinggal di stasiun dok. Nantinya, Eeluma akan dapat dimobilisasi kapan saja untuk melakukan tugas inspeksi dan intervensi. Dengan demikian kebutuhan akan kapal permukaan yang mahal dapat dikurangi.

Baca juga: “Robot Dogs” Resmi Bergabung dengan Militer AS

Robot Eelume Ramah Lingkungan

Foto: Youtube

Perusahaan minyak Norwegia, Equinor, adalah investor awal Eelume. Perusahaan ini mau menginvestasikan uangnya untuk pengembangan robot Eelume karena merasa robot ini dapat mengurangi biaya dan mengurangi risiko bahaya yang dapat dialami karyawannya.

"Ini akan mengurangi biaya kami dengan menggunakan metode yang lebih murah untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan. Daripada karyawan kami bekerja dalam kondisi berbahaya di lepas pantai, kami dapat menempatkan mereka di ruang kendali darat," ujar Pål Atle Solheimsnes, insinyur utama Equinor.

Industri minyak dan gas merupakan kontributor utama perubahan iklim, dan eksplorasi perairan dalam dapat merusak lingkungan laut. Tetapi, Atle mengatakan Eelume bisa memiliki manfaat lingkungan.

"Kapal permukaan yang terbakar diesel mengeluarkan banyak CO2 tetapi robot, seperti Eelume, hampir tidak mengeluarkan apa pun," ujarnya.

Revolusi Bawah Laut

Foto: IEEE Spectrum

Pasar robotika bawah air global diperkirakan akan bernilai sekitar $7 miliar pada tahun 2025 menurut analis. Saat ini, perusahaan lain juga sedang dalam proses mengkomersialkan teknologi drone dan robot laut dalam yang baru.

Perusahaan tersebut antara lain Saipem (SAPMY). SAPMY merupakan sebuah perusahaan jasa ladang minyak Italia yang telah menciptakan drone bawah air Hydrone-R yang dapat menyelam hingga 3.000 meter untuk pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan.

Selain itu, Startup AS, Houston Mechatronics juga telah mengembangkan Aquanaut, kendaraan robot bawah laut yang dapat dioperasikan dari jarak jauh atau bekerja secara mandiri.

Baca juga: 6 Rudal Penghancur Andalan TNI

Eelume Subsea Intervention and Equinor dikabarkan akan melakukan pengujian akhir di dasar laut akhir tahun ini di ladang minyak dan gas Åsgard. Eelume Subsea Intervention mengatakan akan mengerahkan robot ular pertamanya tahun depan dan berharap memiliki hingga 50 robot Eelume di lautan di seluruh dunia pada tahun 2027.


(st)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar