Fotografer: Anas Baba/AFP via Gettyimages
Teknologi.id - Iron Dome, sebuah Sistem
Pertahanan Udara milik Israel, seperti yang sudah dikenal atas kecanggihannya oleh
dunia, baru-baru ini berhasil terkuak kelemahannya berkat serangan bertubi-tubi
dari Hamas.
Menurut sejumlah pakar, Hamas
telah memahami kelemahan Iron Dome, mempelajarinya, dan menggunakannya dalam
serangan yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Mereka, sebagian besar, berhasil
mencapainya dengan cara melibatkan sistem dengan serangan salvo roket (beberapa
roket ditembakkan dalam jangka waktu yang singkat), yang membuat tugas sistem
pertahanan menjadi sulit dalam menangkal semua target. Pada kesempatan ini,
lebih dari 5.000 roket ditembakkan hanya dalam jangka waktu 20 menit.
Sebagai perbandingan, dalam serangan pada Mei tahun 2021, Hamas meluncurkan sebanyak 4.360 roket ke wilayah Israel dalam waktu 15 hari. Pada saat itu, tampaknya Hamas telah mendeteksi kelemahan Iron Dome, terutama saat mereka menggempur dengan 100 roket dalam hitungan menit.
Baca juga: Diklaim Tercanggih Sedunia, Teknologi AI Israel Tak Mampu Bendung Rudal Hamas
Persenjataan Baru
Selain memanfaatkan serangan roket
yang bertubi-tubi, Hamas juga diketahui telah menggunakan sistem roket baru
yang disebut Janes dan dinamai "Rajum." Ini adalah jenis roket
jarak pendek yang, menurut analisis, lebih sulit untuk dicegat oleh Iron Dome.
Tak hanya itu, Hamas juga memanfaatkan
drone kecil yang mampu membawa bom dan menjatuhkannya di dekat posisi tentara
Israel. Terlihat bahwa Hamas tampaknya terinspirasi dari penggunaan drone dalam
konflik antara Ukraina dan Rusia.
Hamas memasukkan sebagian besar
komponen roket ke Gaza dan secara mandiri merakitnya menjadi roket.
Persenjataan utama yang disediakan kepada Hamas berasal dari Iran.
“Menghilang” dari Pengawasan Israel
Dalam menghadapi Israel, Hamas menggunakan taktik "menghilang," yaitu termasuk penggunaan teknologi rendah, menghindari komunikasi elektronik, membagi tugas menjadi kelompok-kelompok kecil, serta melakukan pertemuan individu. Pada hari Sabtu, serangan mendadak oleh kelompok militan ini membuat Israel terkejut, meskipun mereka memiliki sistem pengawasan yang sangat canggih.
Walaupun ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, Hamas tampaknya berhasil menghindari penyadapan dengan memanfaatkan teknologi sederhana dan kepercayaan diri Israel (karena sistem Teknologi mereka jauh lebih canggih daripada lawannya) bahwa serangan Hamas bisa dicegah.
Baca juga: Mengenal Benteng Pertahanan Canggih Milik Israel, Iron Dome
Hamas mungkin juga menggunakan
teknologi enkripsi dalam komunikasi mereka. Selain itu, mereka telah
menghindari penyadapan Israel terhadap komunikasi telepon dan email. Penggunaan
terowongan juga telah membantu mereka menghindari pengawasan satelit Israel,
dan seiring berjalannya waktu, Hamas semakin canggih dalam operasi intelijennya
sendiri. Kemampuan intelijen militer Hamas telah berkembang pesat sejak
mengambil alih Gaza pada tahun 2007, memberikan mereka pengetahuan tentang
persenjataan dan taktik Israel.
Namun, ada juga kemungkinan bahwa
Israel sendiri terlalu percaya diri dan kurangnya pemahaman mereka tentang
Hamas membuat mereka gagal mengantisipasi serangan Hamas. Keputusan Israel
untuk fokus pada Tepi Barat daripada Gaza mungkin juga telah memengaruhi
situasi.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)
Tinggalkan Komentar