Google Mungkinkan Pengguna Kontrol Ponsel dengan Wajah

Muhammad Iqbal Mawardi . September 27, 2021


Foto: CNET

Teknologi.id – Google meluncurkan beberapa fitur aksesibilitas baru untuk pengguna Android, termasuk kemampuan untuk mengontrol ponsel dan berkomunikasi dengan gerakan wajah.

Google juga meluncurkan pembaruan untuk Lookout, yang menggunakan kamera ponsel untuk mengidentifikasi objek dan teks di dunia fisik.

Pembaruan pertama, yang disebut Sakelar Kamera, mendeteksi gerakan wajah menggunakan kamera ponsel. Pengguna dapat memilih dari enam gerakan yakni melihat ke kanan, melihat ke kiri, melihat ke atas, tersenyum, mengangkat alis, atau membuka mulut. Gerakan ini dapat menavigasi ponsel yang digunakan.

Kita juga dapat menetapkan gestur untuk melakukan tugas seperti membuka notifikasi, kembali ke layar beranda, atau menjeda deteksi gestur.

Baca juga: 4 Fitur di Google Chrome yang Wajib Kamu Ketahui

Selanjutnya ada Camera Switches, pembaruan untuk Switch Access, fitur Android yang diluncurkan pada tahun 2015 yang memungkinkan orang dengan ketangkasan terbatas untuk lebih mudah menavigasi perangkat mereka menggunakan tombol adaptif yang disebut sakelar fisik.

Sekarang, dengan Sakelar Kamera, pengguna dapat memindai dan memilih item di ponsel mereka tanpa menggunakan tangan atau suara mereka. Fitur baru ini dapat digunakan bersama sakelar fisik.

Sakelar Kamera juga memungkinkan pengguna untuk memilih berapa lama untuk menahan gerakan dan seberapa besar usaha yang dibutuhkan ponsel untuk mendeteksinya.

Untuk menggunakan fitur ini, buka pengaturan ponsel, pilih Aksesibilitas, lalu pilih Tombol Akses. Nyalakan dan berikan izin. Kita juga dapat mengunduh aplikasinya dari Play Store.

Selain itu, aplikasi Android baru bernama Project Activate memungkinkan orang menggunakan gerakan wajah yang sama dari Sakelar Kamera untuk mengaktifkan tindakan yang disesuaikan menggunakan satu gerakan, seperti mengucapkan frasa yang telah ditetapkan, mengirim teks, dan melakukan panggilan telepon.

Misalnya, seseorang dapat menggunakan Project Activate untuk menjawab ya atau tidak pada sebuah pertanyaan, meminta waktu sejenak untuk mengetik sesuatu ke perangkat penghasil ucapan atau mengirim SMS untuk meminta seseorang datang kepada mereka.

Fitur dari aplikasi ini dapat disesuaikan, mulai dari tindakan yang ingin diaktifkan hingga gerakan wajah yang ingin digunakan. Project Activate saat ini baru tersedia di AS, Inggris, Kanada, dan Australia dalam bahasa Inggris.

Google juga meluncurkan pembaruan untuk Lookout, yang diluncurkan pada 2019 untuk membantu orang-orang tunanetra atau rabun dalam mengidentifikasi label makanan, menentukan objek di sebuah ruangan, dan memindai mata uang AS.

Tahun lalu, raksasa Google memperluas fitur Lookout dengan menambahkan mode Scan Document untuk menangkap teks pada halaman.

Kini, fitur itu juga bisa membaca teks tulisan tangan. Saat ini fitur tersebut mendukung tulisan tangan dalam bahasa berbasis Latin, dengan lebih banyak kompatibilitas bahasa segera hadir. 

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar