Andrej Karpathy. Credit: The Wall Street Journal
Teknologi.id - Pemimpin Autopilot dan Divisi AI dari perusahaan Tesla yakni Andrej Karpathy telah mengumumkan bahwa dia akan hengkang dan tidak lagi bekerja untuk perusahaan pembuat kendaraan listrik itu. Dalam cuitan di akun Twitternya, Andrej Karpathy membuat pernyataan bahwa dirinya akan keluar dari Tesla dan berterima kasih untuk dukungan yang ia dapat selama bekerja di sana.
“Senang sekali membantu Tesla untuk mencapai tujuannya selama 5 tahun terakhir dan keputusan yang sulit untuk berpisah,” tulis Karpathy di Twitter. Ia juga menambahkan bahwa dirinya ingin melihat tim yang ia tinggalkan saat ini dapat meneruskan tongkat estafet dan momentum yang bagus setelah kepergian dirinya dari perusahaan Tesla.
It’s been a great pleasure to help Tesla towards its goals over the last 5 years and a difficult decision to part ways. In that time, Autopilot graduated from lane keeping to city streets and I look forward to seeing the exceptionally strong Autopilot team continue that momentum.
Baca juga: Layanan Internet Starlink Punya Elon Musk Masuk Indonesia, Tapi..
“Saya tidak memiliki rencana konkret untuk apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi saya ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk meninjau kembali hasrat jangka panjang saya seputar pekerjaan teknis di AI, open source, dan pendidikan.” Tambah cuitan dari akun @karpathy. CEO dari perusahaan Tesla yakni Elon Musk juga membalas cuitan Karpathy dengan mengucapkan terima kasih atas semua yang telah ia berikan pada perusahaan.
Kepergian Karpathy mengikuti penutupan kantor Tesla di San Mateo, California, di mana kantor ini berisi tim anotasi data yang membantu perusahaan untuk meningkatkan teknologi driver assistance. Menurut catatan dari Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California, 229 orang dipecat dari kantor itu. Karpathy, yang bergelar direktur senior AI, bekerja di bekas kantor pusat Tesla di Palo Alto, California dan melapor langsung ke Elon Musk.
Kendaraan Tesla telah menyumbang hampir 70% dari kecelakaan yang dilaporkan melibatkan sistem bantuan pengemudi canggih sejak Juni 2021 menurut angka yang dirilis bulan lalu. Para pejabat di Amerika Serikat memperingatkan bahwa data itu tidak lengkap dan tidak bisa dijadikan acuan yang apple-to-apple untuk menunjukkan sistem pembuat mobil mana yang paling aman. Pada akhir 2016, Musk menjanjikan penggemar Tesla sebuah mobil self-driving yang mampu mengemudi dari Los Angeles ke New York tanpa "perlu satu sentuhan" pada akhir 2017.
Baca juga: Elon Musk Dikabarkan Punya Anak Kembar dengan Karyawannya di Neuralink
Tahun 2019, Musk mengumpulkan miliaran dolar untuk Tesla dengan menjanjikan investor bahwa perusahaan akan memiliki 1 juta mobil "robotaxi" di jalan pada akhir 2020. Dia juga memperingatkan investor pada 2019, "Kadang-kadang saya tidak tepat waktu, tetapi saya menyelesaikannya.” Namun hingga saat ini, perusahaan itu dinilai belum berhasil memberikan demonstrasi kendaraan self-driving yang sangat memuaskan.
Malahan, paket eksperimental Tesla yang paling canggih, yang dipasarkan di AS sebagai sistem Full Self-Driving Beta, tetap membutuhkan pengemudi manusia untuk tetap memperhatikan jalan, dengan tangan di kemudi dan siap untuk mengambil alih tugas mengemudi di setiap saat. Tesla juga malah menawarkan fitur lain seperti driver assistance yang terdiri dari traffic-aware cruise control, lane keeping assistance dan automated navigation.
(aks)
Tinggalkan Komentar