Foto: Kolase Bisnis dan Dunia Fintech
Teknologi.id – Sagara Technology bersama dengan Santara melakukan talkshow live melalui media sosial Instagram, yang berjudul “The Role of Fintech Can Increase The Development of New Companies Startups”.
Pembicara dari talkshow ini yaitu Mutiara selaku digital marketing dari Sagara Technology dan R.M. Iskandar Zulkarnaen selaku CTO dari Santara.
Santara yang merupakan layanan urun dana investasi saham bisnis UKM awalnya dibangun dari para pendiri yang memiliki latar belakang entrepreneur dan pebisnis UKM.
Awalnya berangkat dari kegelisahan para usaha kecil-menengah yang terus stagnan, tidak bisa mencapai level yang lebih besar.
Baca juga: 10 Aplikasi Investasi Terbaik dan Terpercaya untuk Pemula
Dari diskusi dengan para pebisnis terutama yang berada di Yogyakarta, didapatkan salah satu inti permasalahannya terletak di pendanaan (funding).
Santara sudah didirikan secara legal sekitar 2 tahun yang lalu atau pada tahun 2018, awalnya belum memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Banyaknya peminat UKM yang tertarik dengan Santara, sehingga Santara mendaftarkan usahanya ke OJK agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saat ini Santara juga sudah terdaftar di Asosiasi Fintech Indonesia. Bahkan sudah tergabung dalam Asosiasi Urun Dana Indonesia.
Baca juga: Daftar Aplikasi Saham Online Terbaik 2021, Terdaftar di OJK
Sedangkan untuk Sagara Technology bergerak pada bidang software development, web design, UI/UX sampai ke mobile application.
Perkembangan teknologi menurut Iskandar terdapat dampak positif dan negatif. Positifnya yaitu membuat kemudahan sesuatu yang sebelumnya sulit untuk dilakukan.
Misalnya saat pandemi ini memudahkan untuk komunikasi dengan orang lain, berbelanja secara online, mencari informasi lebih mudah, dan sebagainya.
Sedangkan dampak negatif dari perkembangan teknologi adalah risiko. Untuk mengurangi risiko, dalam pengembangan teknologi juga harus diimbangi kesadaran penggunanya.
Saat pandemi seperti ini, banyak usaha bisnis yang terkena dampak seperti menurunnya pelanggan, kekurangan modal usaha, dan sebagainya.
Santara juga terkena dampak saat pandemi ini, namun dampak tersebut lebih kearah positif yaitu banyak para pengusaha yang membutuhkan modal lewat Santara.
Tidak hanya pihak pengusaha, tetapi investor juga lebih berminat untuk investasi pada saat pandemi seperti ini, hal tersebut dirasakan oleh Santara.
Menariknya, banyak investor di Santara yang masih milenial, yang kemungkinan karena sudah peduli dengan teknologi dan tata kelola keuangan.
Pemerintah melalui OJK juga mendukung Santara dengan aturan-aturan yang berlaku, salah satu bentuk dukungannya, Santara mendapat izin untuk memperluas bisnisnya.
Baca juga: Kamu Mahasiswa dan Ingin Investasi Saham? Ikuti Cara Ini!
Santara dan Sagara Technology tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama kedepannya. Sagara yang sudah teruji di bidang software development, mobile application, dan persiapan teknis lainnya bisa mengembangkan aplikasi software para pengusaha-pengusaha UKM ataupun startup yang kiranya sudah mendapatkan modal dari para investor melalui Santara saat ini dan kedepannya dikarenakan usaha-usaha saat ini tidak luput dari industri digitalisasi.
Iskandar memberi tips untuk mempertahankan bisnis yaitu membuat pelanggan puas, mencari kebutuhan pengguna, mendengarkan feedback, dan melakukan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Iskandar juga memprediksi kemunculan tren startup tahun 2021 yaitu akan ada Security Crowd Funding (SCF). Selain itu juga diprediksi ada layanan pendanaan model lain.
Santara juga berharap adanya transformasi digital untuk usaha bisnis yang saat ini masih bersifat konvensional.
Sebagai penutup, Iskandar memberikan pesan untuk mengikuti aturan yang ada karena melakukan sesuatu tidak bisa sesuai dengan kehendak pribadi.
Selain itu Iskandar juga berpesan dalam berkembangnya teknologi saat ini, harus diimbangi oleh penggunanya. “Harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari teknologi tersebut misalnya keuntungan dan bahayanya,” ujarnya.
(fpk)
Tinggalkan Komentar