Masuk Forbes, CEO eFishery Gibran Huzaifah Foto Pakai Dasi dari Ikan!

Teknologi.id . October 16, 2023
efishery
Gibran Huzaifah, cofounder and CEO of eFishery.MUHAMMAD FADLI. Foto: FORBES ASIA


Teknologi.id - Gibran Huzaifah, CEO & Co-Founder eFishery , merayakan pencapaiannya yang luar biasa dengan cara yang tak biasa. Alih-alih mengenakan pakaian formal yang umumnya dikenakan oleh pengusaha sukses, Gibran memilih untuk memakai jas dan dasi ikan patin yang mencolok.

Tindakan unik ini kemudian ia bagikan melalui akun Twitter-nya pada tanggal 15 Oktober 2023. Apa yang membuatnya begitu istimewa adalah bahwa Gibran dan kisah sukses startup-nya diabadikan dalam edisi majalah Forbes pada tanggal 14 Oktober 2023 dengan judul "Young Indonesia Entrepreneur Parlays Digital Tool For Fish Breeders Into A Rare Unicorn."

Gibran membagikan momen unik ini pada sosial media X pribadinya dengan cuitan, "Dulu pernah becanda ke temen, "kalo aing masuk Forbes, gak akan berpose pasaran pake jas sama dasi, tapi bakal bawa ikan!" Eh pas kejadian, tetep pose pasaran pake jas, tapi dasinya ikan. Thanks @Forbes for the flattering writing about us!,".

 

Banyak rekan Gibran memberikan respons lucu terhadap fotonya, dan Gibran dengan riang merespons candaan-candaan tersebut. Dia juga berbagi bahwa awalnya ia ingin menggunakan ikan lele sebagai aksesori, namun karena bentuknya dianggap kurang pas, maka ia memilih ikan patin.

Cerita Perjalanan Gibran dalam Membangun eFishery

Artikel Forbes mengungkap perjalanan hidup Gibran, mulai dari usahanya dalam beternak ikan untuk mendanai pendidikannya hingga pendirian eFishery, sebuah perusahaan digital yang melibatkan 300.000 tambak ikan dan telah melebarkan sayapnya hingga ke India dan negara lain.

Gibran muncul dari latar belakang yang tidak berkecukupan, dan pencapaiannya ini membuktikan keberhasilannya dalam membangun bisnis dari nol. Prestasi gemilang ini ditandai dengan status Unicorn yang diraih oleh eFishery, dengan valuasi mencapai US$1 miliar.

Gibran Huzaifah, lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 2012, adalah tokoh di balik kesuksesan eFishery. Dia memulai perjalanan bisnisnya dari bawah, bahkan saat harus berjuang untuk mendapatkan makanan dan mengatasi kelaparan. Inspirasi datang ketika ia memutuskan untuk mengejar studi di bidang perikanan dan menjelajahi dunia kewirausahaan di sektor pertanian guna mengatasi masalah kelaparan di Indonesia.

Untuk menghidupi dirinya sendiri selama kuliah, Gibran menjual donat, memberikan pelajaran privat, bahkan menjadi petugas minimarket di sekitar kampus. Saat mengikuti mata kuliah Akuakultur, dia menemukan panggilan untuk membangun bisnisnya. Ia menyewa kolam ikan di daerah Bojongsoang dengan harga terjangkau, meskipun menghadapi kesulitan dalam pemasaran hasil panennya. Hal ini mendorong Gibran untuk mendirikan 'Dorri Foods Indonesia,' yang memproduksi produk olahan dari ikan lele.

Baca juga: Perjuangan Sebelum Sukses, Bos Unicorn Ini Pernah Kelaparan 3 Hari Tanpa Makan

Setelah memiliki banyak kolam ikan, Gibran memutuskan untuk mengembangkan bisnis perikanan dari hulu hingga hilir. Salah satu tantangan terbesarnya adalah memberi makan ikan setiap hari tanpa teknologi yang tepat. Dengan pengetahuannya dalam Teknologi Hayati dari ITB, Gibran menciptakan prototipe teknologi pemberi makan ikan yang bisa diaktifkan melalui pesan singkat (SMS). Setelah melewati percobaan dan kegagalan, teknologi tersebut berkembang menjadi eFishery yang siap dipasarkan.

eFishery menjadi startup yang menyediakan solusi komprehensif bagi pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, mulai dari teknologi smart farming, bahan baku, akses ke pembiayaan, hingga pasar B2B. Perusahaan yang didirikan oleh Gibran telah memberikan dampak positif bagi ratusan ribu petani di 28 provinsi dan lebih dari 400 kota/kabupaten di Indonesia. Saat ini, eFishery merupakan perusahaan teknologi digital terbesar di sektor akuakultur di seluruh dunia, membantu lebih dari 100.000 pembudidaya, 300.000 tambak, dan memiliki lebih dari 2.000 tenaga kerja.

eFishery juga mencatat sejarah sebagai perusahaan pertama dalam kategori teknologi akuakultur yang mencapai valuasi lebih dari US$1 miliar, atau yang dikenal sebagai perusahaan Unicorn. Selain itu, Gibran telah menerima berbagai penghargaan, termasuk masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada 2017, Ernst & Young Entrepreneur of the Year dalam kategori Inovasi pada 2018, MIT Tech Review Innovator Under 35 pada 2019, dan Fortune 40 Under 40 Indonesia pada tahun 2022.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar