Harisenin.com Ajak Generasi Muda Terhindar dari Jurang Kesenjangan Skill

Teknologi.id . October 25, 2022
Founder Harisenin.com (CEO Mirza Saputra, COO Kezia Manege, CTO Muhammad Irfan)


Teknologi.id – Perkembangan teknologi dan semakin pesatnya permintaan profesi akan industri 4.0 mengharuskan adanya peningkatan mutu SDM yang dimiliki generasi muda dalam berkompetisi di pasar kerja. Jika tidak, maka akan banyak pesaing dari luar negeri yang siap menggantikan para generasi muda dan berdampak pada tingkat pengangguran yang semakin banyak.

Pemerintah Indonesia yang acapkali menggembor-gemborkan revolusi industri 4.0 bukan semata-mata ingin menakuti, namun mengajak generasi muda yang lebih cakap teknologi untuk belajar dan mengasah skill agar dapat mengikuti perkembangan zaman serta mengikuti permintaan perusahaan untuk profesi tertentu.

Meski membuat pekerjaan lawas tidak begitu seksi lagi dengan adanya perkembangan teknologi 4.0, namun di sisi lain, muncul berbagai profesi baru yang membutuhkan keahlian tertentu di masing-masing bidang. Profesi baru yang muncul ini semakin erat kaitannya dan tidak dapat terhindar dari teknologi internet dan komputer. Kedua hal tersebut sangat berperan penting sebagai indikator penunjang profesi di zaman serba digital seperti saat ini.

Revolusi industri tidak terjadi begitu saja. Banyak faktor dan indikasi yang membuat mengapa industri semakin berkempang pesat, terutama menyoal demand and supply (permintaan dan penawaran).

Dimulai dari adanya revolusi industri 1.0 ketika kegiatan manusia dibantu oleh mesin uap dalam memproduksi barang agar memenuhi permintaan pasar. Dilanjutkan revolusi industri 2.0 yang mendorong pertumbuhan produksi secara masif dengan bantuan energi listrik hingga terciptanya mobil, pesawat telepon, dan pesawat terbang. Lalu teknologi komputer yang mulai digunakan saat revolusi industri 3.0 terjadi sehingga tingkat produktivitas industri manukfaktur semakin berkembang pesat karena bekerja 24 jam penuh. Sampai di di akhir abad ke-20, munculnya internet dan mendorong berkembangnya Internet of Things (IoT) sebagai penghubung manusia dengan objek melalui teknologi internet.

Setiap revolusi industri terjadi, selalu ada pekerjaan dan para pekerja yang tergantikan oleh pekerja baru yang unggul secara SDM. Bahkan, para pekerja yang unggul secara SDM sekalipun mulai tergantikan dengan adanya teknologi IoT di mana manusia hanya berperan sebagai operator saja. Jika bersikap acuh tak acuh dan tidak mengasah skill baru yang dibutuhkan industri, maka kita pun akan ikut punah dimakan perkembangan zaman dan teknologi. Alhasil, kesenjangan skill semakin lebar dan pengangguran akan semakin bertambah.

Melihat berbagai permasalahan di atas, muncul dan tumbuh berbagai startup di bidang edutech (education technology atau teknologi edukasi) untuk menawarkan solusi demi meningkatkan mutu kualitas SDM generasi Indonesia—terutama generasi milenial dan gen z yang lebih sering terpapar teknologi. Para startup edutech membawa misi semata-mata bukan hanya mencari keuntungan, namun juga membantu generasi muda agar bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Startup yang muncul berkat lahirnya teknologi internet di revolusi industri 4.0 ini menjadi fenomena baru di mana sebuah perusahaan rintisan dapat berkembang begitu pesat dalam hitungan tahun dan menyebar ke pelosok negeri, bahkan mancanegara. Kesempatan dari perkembangan teknologi internet dimanfaatkan oleh pelaku startup terutama di ranah pendidikan (edutech) agar menjangkau orang-orang baik di kota maupun pelosok daerah.

Inilah yang menjadi misi Harisenin.com untuk memberikan akses pendidikan non-formal berkualitas dan terjangkau bagi para generasi muda Indonesia dari segala penjuru daerah. Startup edutech yang didirikan oleh Mirza, Kezia, dan Irfan ini berpandangan bahwa kesuksesan itu merupakan hak setiap anak bangsa. Dalam mewujudkannya, Harisenin berkomitmen untuk bekerja sama dengan banyak komunitas agar generasi muda dari berbagai daerah ikut merasakan pemerataan pendidikan.

Pendidikan yang dimaksud di sini bukanlah pendidikan formal yang diajarkan di sekolah wajib (SD, SMP, SMA). Tetapi, Harisenin memberikan akses pendidikan non-formal agar generasi muda—terutama generasi Z yang akan mendominasi Indonesia 10 atau 20 tahun ke depan—dapat meningkatkan mutu dan mengasah skill yang dibutuhkan industri saat ini.

Industri 4.0 sendiri memunculkan banyak profesi baru, seperti Digital Marketer, Full Stack Developer, UI/UX Designer, Product Manager, hingga Social Media Specialist. Berbagai profesi baru tadi bisa kalian pelajari melalui platform Harisenin secara menyeluruh, mendalam, dan terjangkau secara harga melalui program bootcamp skill.

Bootcamp skill dari Harisenin sendiri merupakan sebuah metode pembelajaran secara intensif yang juga akan diselipkan career coaching dan job-guarantee setelah menjalani program selama 3-6 bulan lamanya. Jadi, selain mendapatkan ilmu mendalam selama satu periode, pelajar nantinya akan diberi konsultasi dan arahan mengenai pemilihan karir sekaligus jaminan mendapatkan pekerjaan setelah menjalani bootcamp.

Agar mengurangi beban para pelajar, Harisenin juga menyediakan metode cicilan yang dapat dibayar secara bulanan tanpa dikenakan bunga alias 0%. Biaya mengikuti program bootcamp skill di Harisenin sendiri berkisar antara Rp500.000 – Rp3.000.000 untuk sekali bootcamp.

Sejak berdiri tahun 2020 kemarin, Harisenin sudah berhasil mencetak lebih dari 2700 alumni yang berhasil meniti karir di bidangnya masing-masing. Ribuan alumni tersebut juga telah terbukti diterima di berbagai perusahaan ternama, seperti EY, PwC, Telkom Indonesia, Nestle, Bank BRI, AirAsia, GO-JEK, Unilever, dan masih banyak lainnya.

Meski menawarkan program bootcamp yang berbayar, Harisenin tidak lupa akan misi utama mereka yaitu memeratakan pendidikan dan membuka akses seluas mungkin untuk para generasi muda. Hal tersebut terbukti dengan program Event & Workshop yang sering diadakan oleh Harisenin dan bertujuan memberikan pelatihan berkaitan dengan industri digital. Mulai dari topik pembahasan mengenai digital marketing, tech & product, bisnis, desain grafis, hinggga keuangan pun dihadirkan ke dalam gelaran workshop tersebut.

Selain produk berupa Bootcamp, Harisenin juga menyediakan ProClass, sebuah program untuk mengembangkan skill profesional yang lebih spesialis. Ada juga Video Course di mana peserta bisa ikut pelatihan skill profesional di manapun dan kapanpun melalui tayangan video–lebih efisien dan mudah.

(AI)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar