7 Fakta Saham GoTo Usai Sukses jadi IPO Terbesar Ketiga di Asia

Maudita . April 13, 2022


GoTo

Foto: Media Indonesia


Teknologi.id - Fakta saham GoTo menjadi kata kunci yang akhir-akhir ini banyak dicari pengguna internet.


Pasalnya, GoTo secara resmi sudah tercatat sahamnya dan dapat diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai, Senin (11/4) kemarin.


Semenjak berita bahwa PT GoTo Gojek Tokopedia menyediakan saham untuk mitra pengemudinya, kepopuleran perusahaan ini pun semakin naik.


Puncaknya, sehari setelah tercatat di BEI, masyarakat menunjukkan minat besarnya pada Initial Public Offering (IPO) saham GoTo.


Menurut informasi, peminat saham GoTo tak hanya datang dari investor ritel saja, tetapi juga single investor identification (SID).


Bahkan, total investor yang berminat terhadap saham GoTo diperkirakan mencapai lebih dari 299 ribu.


Saat ini, GoTo menjadi perusahaan dengan catatan saham di urutan ke-15 di 2022 dan masuk ke dalam catatan perusahaan ke-781 di bursa.


Untuk lebih mengenal tentang fakta saham GoTo yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, berikut rangkumannya.


Baca juga: GoTo Lebih Kuat, Dinilai Mengangkat Sektor Teknologi Indonesia

1. Merencanakan program Saham Gotong Royong

Fakta saham GoTo pertama adalah rencana program Saham Gotong Royong. GoTo membuat rencana program Saham Gotong Royong dengan tujuan membantu para mitra pengemudi.


Program ini dibuat berdasarkan wujud dari IPO GoTo sebagai salah satu paling inklusif di dunia.


Dengan adanya program Saham Gotong Royong, diharapkan pengemudi dapat menerima saham secara cuma-cuma usai berakhirnya masa lock-up.


Tak cuma mitra pengemudi, GoTo juga berencana memberikan akses prioritas pada mitra pedagang maupun konsumen bila ingin membeli saham perusahaan mereka, dengan cara penjatahan pasti selama proses penawaran awal.


Perusahaan membentuk GoTo Future Fund untuk dana pribadi guna mendukung inisiatif juga solusi pemanfaatan pemegang kepentingan dalam ekosistem GoTo.

2. Fakta saham GoTo dibuka dengan harga rendah

GoTo termasuk dalam perusahaan digital dengan penetapan harga saham cukup terjangkau. Harga saham GoTo dalam IPO adalah Rp338 per saham.


Tentu ini masih terhitung harga rendah bila dibandingkan dengan saham BUKA milik PT Bukalapak.com.


Diketahui, tahun lalu harga penawaran BUKA di IPO adalah Rp850 per saham. Karena itu, BUKA berhasil mendapatkan dana hingga Rp21,9 triliun.


Hal tersebut berbeda dengan GoTo di IPO. BEI telah mencatat bahwa GoTo mampu meraih dana sebesar Rp13,72 triliun, setelah melepas 40,61 miliar saham ke masyarakat.

3. Berhasil kumpulkan dana sebesar 15,8 triliun

PT GoTo Gojek Tokopedia melalui keterangan resmi menyatakan bahwa perusahaannya telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp15,8 triliun.


Dana tersebut nyatanya berasal dari penawaran umum saham dan penjualan saham treasuri pada opsi penjatahan lebih (greenshoe).


Pada penawaran umum saham lewat IPO, GoTo mampu memperoleh Rp13,7 triliun, sedangkan sisanya, yakni Rp2,1 triliun didapatkannya melalui penjualan saham treasuri.


Jika ditotal dari dana tersebut dapat digambarkan kapitalisasi pasar mencapai Rp400,3 triliun.

4. Menjadi decacorn pertama di bursa ASEAN

Fakta saham GoTo selanjutnya adalah menjadi decacorn pertama di bursa ASEAN. Perusahaan digital satu ini sukses dengan tingkat valuasi decacorn pertama yang tercatat di bursa ASEAN.


Fakta saham GoTo ini disampaikan oleh I Gede Nyoman Yetna selaku Direktur Penilaian Perusahaan BEI.


Dengan pencapaian luar biasa IPO GoTo, diharapkan ini menjadi pembuka bagi perusahaan startup lain untuk melakukan IPO, lalu mencatatkan efeknya di BEI.

5. IPO terbesar ketiga di Asia pada 2022

Masih tentang pencapaian dan fakta saham GoTo, perusahaan ini berhasil menjadi IPO terbesar ketiga di Asia.


Hal ini berkaitan dengan pengumpulan dana sebesar Rp15,8 triliun sebelumnya dari hasil penawaran umum dan penjualan saham treasuri.


Berdasarkan jumlah dana yang telah dikumpulkan, dapat diklaim bahwa IPO GoTo menjadi IPO terbesar ketiga di Asia pada 2022.

6. Masih mengalami kerugian

Nilai kapitalisasi GoTo yang tinggi tak selalu membawa dampak baik. Keadaan ini justru membuat Manajer Investasi (MI) merasakan dilema.


Mengapa para MI bisa merasa dilema? Ini dikarenakan tingginya nilai kapitalisasi pasti akan berpengaruh pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


Selain itu, muncul pendapat bahwa fundamental GoTO masih meragukan akibat valuasinya terlalu mahal bersamaan dengan catatan kinerja yang masih mengalami kerugian.

7. Berimbas langsung ke Richard Li

Salah satu miliarder asing yang menjadi pihak diuntungkan dari aksi penawaran saham umum GoTo adalah Richard Li, putra bungsu miliarder Hongkong, Li Ka-shing.


Sesuai dengan fakta saham GoTo di atas bahwasannya perusahaan digital itu berhasil mengumpulkan Rp15,8 triliun dari penawaran umumnya.


Hal ini ternyata dapat berimbas langsung pada Richard Li yang mendapatkan keuntungan besar.


Menurut Bloomberg Billionaires Index, diketahui kekayaan bersih milik Richard Li akan naik sekitar 5 miliar USD atau setara Rp71,8 triliun.


Richard Li sudah bergabung menjadi pemilik saham di GoTo bersama Taobao China dari Alibaba Group Holding Ltd, Vision Fund dari Softbank Group Corp,, dan lainnya.



(mdt)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar