Foto: Tentang Anak
Teknologi.id - WeCare.id telah mencetak jasa bermakna dan berkesan di dunia medis Indonesia. Platform ini dibangun dalam rangka menggalang dana bagi masyarakat dengan kemampuan finansial terbatas serta tinggal di wilayah yang sulit terjangkau bantuan medis. Dengan memegang prinsip bahwa semua orang berhak atas layanan kesehatan yang layak, WeCare.id menghubungkan dan menyalurkan hasil sumbangan para donatur pada pasien yang membutuhkan, sehingga mereka menerima pengobatan dan fasilitas kesehatan yang menyeluruh. Upaya mereka, tentunya, masih berlanjut hingga saat ini, karena masih banyak sekali wilayah-wilayah terpencil di Indonesia yang belum memperoleh layanan kesehatan layak.
Di balik keringanan tangan dan jasa besar ini adalah segenap tim pendiri WeCare.id. Salah satunya adalah Mesty Ariotedjo, seorang dokter ternama dengan resource melimpah yang ia curahkan pada berdirinya WeCare.id.
Sebelum WeCare.id, Mesty mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Walaupun menekuni pendidikan di dunia medis, Mesty yang berasal dari keluarga bisnis dan sosialita juga terjun ke dunia hiburan. Ia sempat menjadi model iklan, model majalah dan koleksi busana, bahkan juga bermain harpa. Setelah kelulusan sarjananya pada 2012, Mesty bekerja sebagai peneliti associate di Divisi Endokrinologi, Departemen Pediatrik, Universitas Indonesia, di mana ia berfokus pada studi genetik Flores Pygmies.
Pengalaman Mesty di daerah terpencil di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu cikal bakal ia mendirikan layanan medis bagi masyarakat di kawasan pelosok. Di sinilah Mesty dihadapkan pada kenyataan runyam pelayanan kesehatan di Indonesia. Mesty bertemu anak-anak yang tidak bisa mendapatkan akses kesehatan setara mereka yang ada di Jawa dan Bali. Selain faktor lokasi, masyarakat di daerah tersebut juga mengalami keterbatasan biaya.
Pengalaman inilah yang memantapkan Mesty melanjutkan studi di FKUI dengan spesialisasi anak. Lewat pengalaman ini pula, kepedulian Mesty kian tergugah sehingga menjadi asal-muasal dirintisnya WeCare.id, bersama rekannya saat itu, Gigih Septianto, yang kemudian menjabat sebagai CEO. WeCare.id pertama kali diluncurkan pada 2015.
Baca Juga: Gigih Septianto, Founder WeCare.id: Founder Startup, Jangan Terobsesi Dengan Diri Sendiri
Mengutip Kompas.id, Mesty memang hanya menjabat di WeCare.id sejak Juli 2015 hingga Agustus 2021 sebagai Chief Marketing Officer (CMO). Namun selama masa itu, ia berkontribusi banyak dalam mengelola layanan WeCare.id, bahkan meraih penghargaan.
Foto: WeCare.id
Layanan WeCare.id tak hanya sebatas menggalang biaya untuk pelayanan di rumah sakit, tapi juga memperhitungkan biaya pasien untuk transfer ke rumah sakit rujukan, akomodasi konsumsi, biaya kontrol, obat, hingga pembiayaan premi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pasien. Mereka juga memfasilitasi masyarakat di daerah terpencil yang belum memiliki JKN.
Mengutip ThePhrase.id, pada tahun 2018, Mesty mengatakan donasi yang terkumpul di WeCare.id mencapai hingga Rp 5 miliar dari 4 ribu donatur dan disebarkan untuk 500 pasien. Saat itu pula WeCare telah bermitra dengan 80 rumah sakit.
Pada 2020, donasi mereka meningkat hingga Rp 8 miliar yang banyak dialokasikan untuk alat pelindung diri (APD), kemudian disalurkan ke 400 unit kesehatan di daerah-daerah pelosok di Indonesia. Pada masa pandemi Covid-19 inilah WeCare.id mengkampanyekan #APDUntukNegeri yang dilirik Pemerintah Singapura dan mendapat bantuan APD seberat 160 ton.
Foto: Berita Sumut
Hasil kerja keras Mesty dalam WeCare mengantarkan namanya hingga terdaftar dalam Forbes 30 under 30 Asia pada 2016 silam, kategori Healthcare and Science. Ia juga meraih Fellowship Award dari Healthcare Leadership Program oleh Harvard School of Public Health di tahun 2017. Selain WeCare.id, Mesty juga mendirikan Tentang Anak, sebuah platform untuk informasi seputar perkembangan anak yang diisi oleh konten-konten dari tim dokter terpercaya.
Gairah Mesty dalam mensejahterakan dunia kesehatan bagi anak-anak pun juga dilanjutkan dengan studi di John Hopkins Bloomberg School of Public Health pada 2020-2022.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(nar)
Tinggalkan Komentar