Jangan terobsesi dengan diri sendiri atau ide kita sendiri, terobsesilah dengan keprihatinan kita terhadap masalah yang ingin kita selesaikan
Beberapa hari yang lalu, Teknologi.id berkesempatan untuk wawancara secara langsung salah satu tokoh dibalik berdirinya Wecare.id, Gigih Septianto. Mungkin banyak orang sudah tidak asing dengan situs web bernama WeCare.id. Bagi yang belum tahu, akan kami jelaskan sedikit. WeCare.id adalah sebuah situs web yang ditujukan untuk membantu pasien-pasien di daerah terpencil atau pasien-pasien yang membutuhkan galangan dana dan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dengan cara mengumpulkan dana bagi pasien yang kurang mampu untuk memperoleh pengobatan optimal dengan sistem pengumpulan dana (crowdfunding). WeCare.id bekerja sama dengan para dokter di daerah pelosok untuk mendapatkan informasi mengenai pasien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik. Melalui WeCare.id pula para pasien tersebut dapat mendapatkan galangan dana dari para donatur. Para calon donatur dapat dengan mudah melihat daftar pasien yang membutuhkan bantuan di situs web WeCare.id dan menyumbang mulai dari sepuluh ribu rupiah. Sangat mulia bukan? Nah, sekarang mari kita simak langsung hasil wawancara Teknologi.id dengan Gigih Septianto!
Halo Gigih, bisa ceritakan sedikit perjalanan kamu dalam membangun startup? Dan apa yang membuatmu tergerak ingin membangun startup? Panjang sih. Dan motivasinya selalu berkembang di setiap tahapan atau pembelajaran yang saya lalui. Dulu mungkin sedikit banyak bisa jadi karena ego atau ingin keren kayak Bill Gates, tapi semakin kesini, itu ga penting lagi, udah lupa karena saking susahnya, sekarang saya percaya dengan membangun startup adalah cara terbaik bagi saya untuk mengekspresikan diri, menciptakan sesuatu yang lebih baik dari yang pernah diciptakan atau dilakukan sebelumnya dan membuat saya punya kebermanfaatan yang berlipat-lipat untuk banyak orang secara berkelanjutan dan scalable. It’s a very spiritual journey :) Saat membangun startup WeCare.id ini apakah semuanya kamu yang koding sendiri? Kalau boleh tahu ngodingnya pakai bahasa apa? I will say no. Saya berkontribusi mungkin sekitar 20% untuk yang benar-benar implementasi koding, lainnya dilakukan oleh anggota tim yang lain atau freelancers yang jauh lebih pintar dari saya. Tapi saya selalu hands on sedetil itu untuk inisiasi, eksplorasi dan approval semua arsitektur teknologi dan use case dari ujung ke ujung, dari struktur database sampai MVC-nya saya tahu semua ini dimana itu dimana, pemilihan server, engine dll. Kita pakai PHP. It’s still the best! Saat ini WeCare.id punya berapa Co-Founder? Pernah ditinggal Co-Founder gak? Kalau iya, bagaimana perasaanmu saat itu? Officially sekarang Co-Founder WeCare.id ada 2, tapi untuk founding team-nya sampai 5 orang. Kalau dibilangnya “Ditinggal” sih saya enggak akan nyebut begitu ya. WeCare.id adalah produk hasil pivot dari percobaan-percobaan kita sebelumnya, kita launching WeCare.id di tahun 2015 akhir tapi legalitas dan perjalanan sampai akhirnya pivot berkembang jadi WeCare.id ini sudah kami bangun sejak 2013. Co-Founders yang dari 2013 dulu memang tidak bersama kami lagi secara penuh, tapi kita masih saling support. Founder yang full-time bekerja untuk WeCare.id-pun sekarang saya sendiri. Bagi saya sih gak apa-apa ya. Pilihan, kapasitas dan prioritas hidup masing-masing orang kan beda-beda, kita saling hormati, ga boleh baper. Kalau boleh tahu apa bagian paling susah dalam perjalanan kamu sehingga mencapai Gigih yang sekarang ini? Yang paling susah adalah menguasai diri sendiri. Kadang saya males, ga disiplin dan denial, udah salah tapi masih berharap benar, ujung-ujungnya tetep aja salah dan merugikan saya sendiri. Penting sekali untuk punya mental yang baik sehingga kita bisa menerima feedback yang se-negatif itu yang bahkan kita sebenarnya ga mau denger. Menurut kamu apa pelajaran berharga dalam membangun sebuah startup? I will say: Humility. Terakhir nih, apakah ada tips dan pesan khusus untuk para calon founder startup di masa depan? Jangan terobsesi dengan diri sendiri atau ide kita sendiri, terobsesilah dengan keprihatinan kita terhadap masalah yang ingin kita selesaikan. Startup dibangun bukan karena “kita ingin bikin Startup” tapi dibangun karena kita percaya yang kita ciptakan melalui startup ini bisa menjadi solusi yang berguna untuk banyak orang.
Tinggalkan Komentar