Halo Hackers dan Founders! Di #SelasaMoodBooster kali ini, Teknologi.id akan mengulas kisah salah seorang startup founder di bidang pendidikan yaitu Krisnanta Y.P atau biasa disapa Krisna, selaku CEO dan Founder dari Scola. Scola sendiri adalah sebuah startup di bidang pendidikan yang berfokus pada pengembangan teknologi dan mengintegrasikan pendidikan dengan teknologi informasi. Misi Scola adalah menciptakan inovasi-inovasi teknologi di dunia pendidikan yang dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Scola mengembangkan aplikasi untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah ataupun institusi pendidikan lainnya dengan tujuan mempermudah manajemen pembelajaran. Beberapa fitur dari aplikasi yang dikembangkan Scola diantaranya adalah pengelolaan kelas, menilai siswa, memfasilitasi kolaborasi, monitoring prestasi serta penyediaan konten untuk siswa, dan lain sebagainya.
Pada wawancara dengan Krisna kali ini, Teknologi.id akan menggali secara langsung, bagaimana tantangan dan sikap yang perlu disiapkan bagi kalian para calon entrepreneur atau first time entrepreneur. Yuk simak langsung!
Bagaimana awal mula ide mendirikan Scola?
Awal Mulai Ide Scola berawal dari Saya melihat banyaknya permasalahan di pendidikan khususnya sekolah yang dapat disolusikan oleh teknologi. Permasalahan seperti proses akademis yang masih dikerjakan manual oleh guru yang cukup menyita waktu, proses belajar mengajar masih banyak mengunakan kertas sehingga biaya tinggi dan tidak efisien, siswa membutuhkan konten pembelajaran , dan sekolah masih banyak belum memiliki sistem yang bagus.
Lantaran latar belakang keluarga banyak pengajar. Saya sering ngobrol dan bertanya-tanya tentang dunia pendidikan. Hasil dari pengamatan saya dapatkan bahwa fokus semua stakeholder pendidikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas siswa baik secara akademis dan non-akademis. Nah dari proses itulah muncul ide inovasi bagaimana siswa mempunyai sistem yang mempermudah proses pembelajaran dan mencari konten belajar, guru dengan mudah mengatur aktifitas di kelas, orang tua mudah untuk monitoring hasil belajar anak dan sekolah terbantu monitoring guru dan siswa. Tahun 2016 akhir saya mulai untuk mencari tim untuk pengembangan ide saya ini, hingga sekarang kami tim kami terdiri dari 9 orang di tim termasuk 5 founder.
Apa itu Scola ?
Scola Learning Management System merupakan sistem manajemen pembelajaran mengelola semua aktivitas di kelas. Kami fokus untuk memberikan pengalaman belajar yang baru, mendukung pengajaran dan pembelajaran yang efisien serta penyediaan konten untuk siswa.
Tujuan dan target bisnis dari Scola itu apa?
Tujuan utama dari Scola adalah meningkatkan mutu, kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Target bisnis Scola di akhir 2018, Sekolah tergabung sebagai mitra 200 sekolah dan user 15.000.
Siapa saja Foundernya? Dan bagaimana proses Para Founder dalam memvalidasi ide ke dalam kondisi real di pasar/industri?
Founder Scola 5:
1. Krisnanta Y.P sebagai CEO.
2. Muhammad Zain Imtiyaz
3. Randy Eka Setiawan
4. Rafliansyah ruslan
5. Erick Budi Kurniawan
Proses memvalidasi ide ke dalam kondisi real di pasar/industry paling mudah dengan mencari mitra untuk uji coba dan pengembangan produk kita. Dari proses validasi itu kita mendapatkan banyak feedback dari fitur yang tepat, harga yang sesuai dengan market dan tentunya semakin dalam kita dapat pelajari lebih dalam tentang market kita itu yang paling penting. Dulu Scola awal terdiri dari 3 Modul besar sistem informasi, aplikasi monitoring dan website edukasi dari proses validasi akhirnya kita pivot fokus ke sistem pembelajaran (Learning management system) setelah menemukan fokus produk ini kita juga lebih mudah untuk pengembangan dan memasarkan produk.
Hal ini yang membedakan Scola dengan pesaing lainnya kami fokus untuk menyediakan sistem pembelajaran yang lengkap dan portal konten dimana ada kolaborasi dengan penyedia konten pembelajaran untuk membagikan konten secara gratis dan berbayar.
Untuk Siswa yang gabung dengan Scola akan mendapatkan konten-konten pembelajaran (materi, kursus, bank soal), guru yang bergabung bisa membuat kelas yang dapat di akses oleh siswa dan juga jika minat menjadi konten kolaborator bisa mendapatkan pendapatan dari konten dan sekolah yang bergabung mendapatkan dashboard monitoring untuk melihat KPI guru, kelas dan data analisis anak didik.
Sekarang perkembangan Scola sudah di tahap apa?
Sekarang Scola di tahap go-to market, Produk beta sudah validasi di 48 mitra sekolah kita dengan beberapa proses pengujian yang telah dilakukan sesuai planning versi 1 akan kami launching di bulan april 2018 terdiri dari LMS Portal , aplikasi Android Scola (Siswa dan orang tua).
Berdasarkan penelitian membangun startup merupakan sebuah proses yg tidak mudah, adakah rintangan yang berkesan dan menjadi pelajaran berharga bagi tim Scola?
Proses untuk pengembangan tim dan mempelajari market.
Pengembangan tim bagaimana menyatukan sudut pandang dan visi dari semua Founder, bagaimana menjaga api dalam tim tetap menyala dan selalu semangat dalam setiap prosesnya karena startup proses bukan hanya 1 kali beres jadi tapi butuh melewati dari setiap proses yang pasti akan datang.
Belajar akan pasar merupakan pengalaman paling dalam dan berkesan karena setiap ngobrol dengan mitra sekolah atau mitra kerjasama pasti ada yang dipelajari seperti karakteristik tiap daerah ternyata beda sudut pandang tentang pendidikan, kebutuhan guru dan sekolah akan kemudahan manajemen. Hal ini menjadi semangat tersendiri untuk terus belajar dan memberikan solusi yang tepat di Dunia pendidikan. Seperti statement “Klo 1 dan 2 orang siswa di kelas pintar itu wajar tapi bagaimana menciptakan 1 kelas bahkan 1 sekolah memiliki banyak siswa cerdas pintar?
Jawabannya dengan Sistem pembelajaran yang bagus kuncinya”.
Dari setiap proses itu Scola berkembangan dan belajar dari banyak modul hingga sekarang hingga sekarang fokus ke sistem pembelajaran (Learning management system).
Apakah ada pesan dari Krisna selaku Founder sebuah startup bidang pendidikan kepada para mahasiswa yg ingin mendirikan bisnis atau first time entrepreneur agar tetap fokus mencapai tujuannya?
Pesan bisnis atau first time entrepreneur,
“Untuk menjalani bisnis pertama menurut saya harus punya niat kuat, passion di bidang bisnis itu, tahu masalah apa yang akan di selesaikan dan punya visi yang jelas.”
Karena dengan passion kamu tidak akan capek untuk jalani bisnis ini karena pasti kamu akan menghabiskan waktumu lebih dari 8 jam kerja dan 24 jam berfikir tentang bisnis ini, tahu masalah apa yang akan kamu selesaikan membantu menciptakan solusi tepat dan visi yang jelas hal ini paling penting karena dengan visi yang besar dan jelas orang tahu apa yang kamu perjuangkan mereka pasti mau untuk berkolaborasi, saling mendukung dan bahkan membantu bisnis anda.
Nah, sekian wawancara Teknologi.id dengan Krisna, Founder dan CEO dari Scola. Dari wawancara ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa membangun bisnis itu diperlukan rasa kepekaan akan masalah di sekitar dan juga solusi atas masalah tersebut, passion, niat kuat, serta visi yang jelas. (nks)
Tinggalkan Komentar