Foto: Britannica
Teknologi.id - Pergi ke luar angkasa bisa jadi merupakan impian terliar yang pernah diimpikan oleh umat manusia. Impian ini terwujud pada tanggal 12 April 1961 ketika Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke luar angkasa.
Tidak hanya manusia, hewan pun mendapat kesempatan yang sama. Jika FĂ©licette menjadi kucing pertama yang pergi ke luar angkasa, seekor anjing yang bernama Laika menjadi anjing sekaligus makhluk hidup pertama yang pergi ke luar angkasa dan mengorbit bumi.
Baca Juga: Mengenang Kucing Pertama yang Pergi ke Luar Angkasa
Sebelum Yuri Gagarin ke luar angkasa di tahun 1961, percobaan mengirim makhluk hidup ke luar angkasa pernah dilakukan di tahun 1957. Saat itu, pesawat luar angkasa dari Rusia, Sputnik II meluncur dalam sebuah misi di mana Laika berada di dalam pesawat tersebut.
Hal ini didasari karena para ilmuwan ingin tahu apakah makhluk hidup bisa bertahan di luar angkasa. Misi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapat pengetahuan yang luas dan lebih mendalam.
Selain Laika, ada dua anjing lain yang menjadi 'peserta' dalam misi ini. Ketiga anjing tersebut awalnya dikarantina dan dilatih, dan pada akhirnya terpilihlah Laika.
Laika adalah seekor anjing liar yang diambil dari jalanan. Memiliki nama dalam Bahasa Rusia, Kudrayavka, Laika diluncurkan ke luar angkasa saat berumur tiga tahun.
Foto: The Avocado
Laika dipilih karena sebagai anjing liar, ia dianggap dapat bertahan pada kondisi ekstrem seperti cuaca dingin dan juga pada kondisi kelaparan. Setelah Laika dilatih dan diseleksi, ia ditempatkan di pesawat luar angkasa Sputnik II.
Sputnik II yang berbobot 508,3 kilogram ini memiliki kabin untuk mengangkut Laika. Kabin yang terbuat dari aluminium ini juga dilengkapi dengan alat pengukur tekanan darah, pendeteksi jantung dan pengukur frekuensi napas agar peniliti bisa memantau apakah Laika masih hidup atau tidak di luar angkasa.
Selain itu, pesawat ini memiliki sensor pengukur suhu dan tekanan udara. Untuk makanannya, Sputnik II mempunyai nampan yang bisa tertutup and terbuka sendiri, cadangan makanannya pun cukup untuk 20 hari.
Baca Juga: Temukan Air di Bulan, Ini Penjelasan NASA
Di dalam pesawat, Laika tidak hanya duduk saja, ia bisa berdiri, berbaring, berjalan bolak-balik, dan buang air di tempat pembuangan khusus yang telah disediakan.
Pada 3 November 1957, Laika diluncurkan ke luar angkasa. Sayangnya, ia hanya bertahan selama beberapa jam setelah mengorbit Bumi sebanyak sembilan kali.
Laika mati karena suhu dalam pesawat yang naik hingga 40 derajat celcius, dan juga karena dehidrasi. Laika tidak bisa kembali ke Bumi karena Sputnik II memang dirancang untuk satu kali peluncuran dan tidak bisa kembali.
Hingga sekarang, Laika dan pesawatnya masih berada di atas sana. Sebagai tanda penghormatan, monumen kecil untuk Laika dibangun di dekat laboratorium penelitian militer di Moskwa, Rusia.
(rh)
Tinggalkan Komentar